Memori

42 3 2
                                    

Kapan, kita akan kembali bertemu?
Tanpa permisi kau tega meninggalkanku.
Tanpa sepatah kata apapun untuk menandai kepergianmu.
Dan semua berakhir tanpa peluk hangat darimu.

Kau tahu, aku memiliki hati yang labil.
Berubah-ubah tak selalu stabil.
Orang bilang seperti anak kecil.
Yang sedikit di singgung, langsung illfeel.

Tapi, apakah kau tidak ingat?
Alasanmu untuk mencintaiku dulu.
Bukankah cinta itu pernah tumbuh di hatimu.
Bersama segala kenangan di masa lalu.
Dengan segala kebahagiaan aku dan kamu.

Kapan terakhir kali kau menyapaku?
Atau kau sudah berhasil melupakan segala memori tentangku?

Aku selalu ingat saat kau rela di salahkan olehku.
Walau itu sebenarnya adalah kesalahanku.
Hingga kini pun, kau masih yang terbaik di hatiku.

Tapi, aku mohon sekali lagi.
Ingatlah aku barang sekali.
Aku tak menyalahkan bila kau pergi.
Sampai kapanpun, kau akan tetap ku nanti.

[Puisi] Sekilas Tentang PerasaanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang