Part 1-Ketemu🔱-

413 88 143
                                    

"Buat aku kamu itu bagai ombak tak berarah.Sangat memberi dampak tapi tak tau bagaimana cara tuk menghidar,selalu tak tentu dan begitu abu-abu."
-It's about awe-

•●0O0●•

06:00 Senin pagi☔.

Hari ini Hujan mengguyur senin pagi, kota Bandung rata di basahi air hujan yang tak kunjung reda juga.

Di rumah Andin

"Mamah hujan masa sekarang...
Terus aku gimana berangkatnya?"
Kata andin sedikit manja dan merengek seperti anak bayi.

"Yakan kamu naik mobil sayang,
kenapa jadi pusing-pusing amat."
Kata Bunga(mama andin) dengan nada tegas supaya andin tidak malas-malas san untuk pergi kesekolah pagi ini.

"Tapi kan mah..."
Kata andin langsung di potong oleh mamahnya.

"GA ADA TAPI2 AN SAYANG!KAMU HARUS SEKOLAH MESKIPUN HUJAN KAN NAIK MOBIL, MASUK KE KELASNYA? ENTAR MAMA MASUKIN PAYUNG KE TAS MU."kata mama Andin setegah sabar,Mengomeli anak manjanya itu.

"Yaudah deh mah."kata Andin pasrah.
"Sekarang mau sarapan apa engga?atau mamah siapin bekal ke tas mu?..."
kata mamah Andin.
"Aku minum susu ajah deh mah, gausa bawa bekal entar aku makan somaynya Bu cucu aja mah(tukang dagang di kantin langganannya Andin)"   Jawab Andin mantap.
"Yaudah abisin susu kamu, mama mau ambil payung dulu buat kamu."Suruh mamah andin seraya pergi untuk menggambilkan payung yangg akan di bawa andin.

"..."tidak ada jawaban andin langsung meminum segelas susu hangat coklatnya pagi ini, dengan khidmat.

Selesai Andin meminum susu coklatnya, lalu mama nya Andin memberinya payung. Andin langsung berangkat menggunakan Mobil sedan berwarna silver ke abu-abuan, mobil pemberian ayahnya saat ulang tahunnya yang ke 16 kemarin. Berhubung dia belum punya sim dan ktp ya mau tidak mau tidak di bolehi menyupir mobil sendiri walaupun ia bisa, Ia di dampinggi supir keluarganya yang sudah mengabdi kepada keluarganya selama 20 tahun, YAITU PAK UDIN.

Di sekolah, 06:25☔.

Perjalanan 15 menit dari rumah Andin menuju sekolah. Hujan masih saja membasi kota Bandung dan tak kunjung reda.

"Udah pak2 sampe sini aja aku kedalemnya make payung aja kelamaan. macet lagian juga ke dalemnya klo nunggu make mobil."
Kata Andin seraya mengeluarkan Payung dan merapatkan Jaket berwarna birunya, mengikatkan kucirannya. Seolah-olah ia siap untuk menyatu dengan air hujan.

"Gapapa bener ni non?"kata pak Udin.
Sambil membukakan pintu mobil untuk Andin tapi andin sudah lebih dulu lari dan membelah hujan dengan payung biru nya.

Sesampainya di koridor sekolah, Andin cukup basah kuyup jadi sia-sia Ia memakai payung untuk melindunginya dari air hujan. kalo gitu mending dia turutin kata pak Udin ampe depan sekolah jadinya kan ga sebasah ini,
PENYESALAN MEMANG SELALU DATANG BELAKANGAN:).

Andin sangat kedinginan,
Mukannya pucat pasi seperti mayat hidup, dia sekarang ini.Tubuhnya menggigil ia sangat kedinginan. Andin memang orang yang lemah Ia tidak boleh tekena air hujan karna memang jika sekalinya Ia terkena air hujan akan seperti ini akibatnya, ya nasi sudah menjadi bubur mau bagaimana lagi ya kan?.

Tujuan andin sekarang adalah kelasnnya tidak peduli seberat apa ia menahan berat tubuhnya sekarang akibat pusing yang luar biasa, yang sekarang Ia sedang rasakan. Langkahnya pelan tapi pasti menuju dimana tangga yang menghantarnya untuk kekelas.
Sesampainya di depan tangga.
Naik satu anak tangga, dua anak tangga tiga anak tangga, Brukk..

Untung saja di sana ada seseorang yang memang sudah sedari tadi mengikuti andin dari pertama ia melihatnya karna melihat wajah Andin yang sudah pucat pasi, orang itu merasa khawatir di tambah langkahnya yang lesu seperti orang yang tak berdaya, Feeling Orang itu ternyata benar pasti Andin akan jatuh pingsan entah dimana dia jatuh yang jelas jika ia jatuh orang itu siap sedia menopang tubuhnya dan menggendongnya supaya tubuhnya yang lemah itu tak terbentur ubin dengan kerasnya, kasihankan?.

It's About Awe[TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang