part 11-Kenyataan-

158 62 80
                                    

" Sekuat apapun di mimpi kita bisa bersatu, itu tidak akan ada artinya jika nyatanya kamu dan aku masi saja seperti asing yang jauh."
-Author-

•●0O0●•

Kita semua pasti pernah merasakan, bagaimana berada pada titik dimana kamu merasa di cintai dengan seorang pria. Hanya merasa. Tapi nyatanya? Itu hanya presepsimu saja.

Seperti sakit karna tersayat, dan tertusuk ribuan jarum yang sudah berkarat tidak bisa di deskripsikan rasanya yang jelas itu sakit. Sayang.

Apa yang terlihat seperti ingin, padahal nyatanya kita hanya di anggap tempat berlabuh, membuang peluh, mengusir bosan, mematikan kesal. Lebih tepatnya pelampiasan ketika dia bosan.

AKU BENCI YANG ITU.

Yasudahlah, lepaskan ketika menyakitkan cintai kalau dia memang membuatmu merasa di hargai.

•••

"Kenapa dia ga boleh tau soal ini?"
Kata seseorang pria dengan raut muka yang nampak kebingungan.

"Buat jaga perasaan dia, No."
Kata seseorang prempuan dengan
Raut muka yang benar-benar sudah kehabisan akal, pasalnya sudah beberapa kali dia ingatkan kalo Citra tidak boleh tau tentang hubungan dia dan lawan bicaranya itu dulu biarkan dia tau dengan sendirinya dan itu pasti ada waktunya tapi Andin, ya yang barusan berbicara adalah Andin. Tetapi Ano masih bersikeras membantah kalau Citra harus tau dari mulut Andin apa tidak Anton sendiri soal hal ini.

"Intinya gue gamau dia tau
dengan sendirinya. Gini Ndin, coba lo fikirin baik-baik kalo dia tau soal ini dari omongan orang dan ada yang di lebih-lebihkan apa ga salah paham dianya? Gue tetep bakalan kasih tau dia soal ini
Tapi nanti." Kata Anton sembari menatap Andin sendu.

Ya mereka berdua sekarang berada di taman belakang sekolah, sesuai janjinya mereka bertemu di taman belakang sekolah pada jam istirahat. Tidak akan ada orang yang tahu kalau mereka berdua sedang berada disini, karna ini adalah waktunya semua murid di sekolah istirahat karna kelaparan sehabis jam pelajaran yang membuat mereka semua suntuk.

Back to story.

"Seterah lo, intinya jangan sampe dia tau untuk beberapa hari ini. Biarin dia belajar mencintai lo dulu setelah itu urusan lo mau serius apa engga nya, yang jelas jangan sakitin dia."
Kata Andin dengan nada yang dingin sembari menatap Anton dingin.

"Kuatin hati lo dulu, jangan sampe waktu gue jadian sama dia lo nangis ke dua kalinya gara2 gue lagi."Kata Anton lebih
tepatnya sebuah peringatan atau ledekan bisa jadi sindirin untuk Andin, seperti sengaja yang jelas kesengajaan Anton itu mampu membuat hati Andin kembali tersayat-sayat oleh pisau yang sudah berkarat.

'Lo bisa lo bisa Andin, come on.'
Teriak Andin dalam hatinya, untuk menyemangati dirinya dan hatinya sendiri untuk kedepannya.

"Gue ga akan pernah sudi, kalau air mata gue kebuang sia-sia cuman gara-gara lo
Yang sebegitu brengseknya bisa nyakitin gue dengan permainan busuk lo itu." Kata Andin sembari menunjuk Anton, sekuat apapun Andin setegar apapun dia. Ada dimana dia bisa rapuh, lelah, dan kesal.

"Jangan terlalu maksain, entar nyiksa batin gue lagi yang di salahin, di tangisin." Kata Anton dengan nada yang lembut namun sangat menyakiti perasaan Andin, karna kata-katanya.

It's About Awe[TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang