UNKNOWN POV
"Piece of shit!! One woman you guys cannot find." Marah saya dengan orang-orang yang saya upah untuk cari tu perempuan. Tidak boleh diharap langsung.
"We are sorry sir but she good hiding herself. We can't find her anywhere." Bilang salah seorang orang yang saya upah.
"I don't care what I want is she back with me. Find her until you found her and bring her back to me. I don't care what method you use what I want is her back with me." Arah saya dengan nada yang keras.
"Yes boss." Jawap semua orang suruhan saya lalu keluar dari office saya untuk mencari perempuan yang lari dari saya 6 tahun lalu.
"Wherever you are baby girl I will find you and bring you back in my arms because you belong to me." Saya tersenyum bila mengingkat balik baby girl saya. "We will meet again soon baby girl."ENRIC POV
Sudah hampir 15 minit Lucia pergi tandas dan sampai sekarang Lucia belum balik lagi, ini membuatkan saya risau. Saya tidak patut biarkan Lucia pergi sendiri, saya risau kalau terjadi apa-apa dengan Lucia.
"Arthur, come with me." Arah saya dengan bodyguard saya.
"Yes sir."
Tanpa buang masa saya dan bodyguard saya pergi tandas mencari Lucia. Tiba saja saya di tandas saya terus masuk tanpa mempedulikan ada orang ka tidak dalam tandas perempuan tu apa yang penting saya mahu Lucia. Saya nampak Lucia menagis di suatu sudut sambil berpeluk lutut dan dia nampak sangat ketakutan.
"Tesoro." Panggil saya terus pergi arah Lucia lalu bawa dia dalam pelukan saya cuba menenangkan Lucia yang nampak sangat ketakutan. "Ishh, I'm here tersoro." Pujuk saya.
"H... He... He here." Bilang Lucia dengan nada yang ketakutan. Timbul persoalan di kepala saya siapa yang dimaksudkan oleh Lucia.
"Who is here baby?" Saya cuba tanya Lucia tapi Lucia tidak menjawap soalan saya sebaliknya dia terus menagis.
"I'm scared." Bilang Lucia dengan tangisan.
"Arthur, find anybody looks suspicious." Arah saya dengan Arthur.
"Yes boss."
"I'm here Tesoro, no one can hurt you when you with me." Saya terus memeluk Lucia sampai wanita yang dalam pelukan saya ni tenang.
"He can't find me here. I must leave." Bilang Lucia dengan nada yang panic. Bila Lucia cakap dia mahu pergi dari sini saya terus leraikan pelukan saya lalu memandang mata Lucia yang basah dengan air mata dia.
"Listen to me Lucia, I won't let you leave here or leave me I won't. I will protect you from whoever you afraid of, trust me Tesoro." Bilang saya dengan nada yang tegas.
"But..." Lucia cuba membantah cakap saya.
"I will protect you Tesoro. I will kill whoever try to hurt you because I won't let anyone hurt my woman." Bilang saya dengan nada yang serius. Saya tidak akan biarkan sesiapa yang cuba menyentuh perempuan saya. Tiba-tiba Arthur datang.
"Nothing look suspicious boss." Bilang Arthur.
"Damn it! We go home now."
"I will have the other prepare the car." Bilang Arthur lalu keluar meninggalkan saya dengan Lucia.
"Let's go home Tesoro." Baru saya mahu angkat Lucia terus Lucia jatuh pengsan. "Tesoro, Tesoro." Saya cuba menyedarkan Lucia tetapi Lucia tetap tidak sedarkan diri. Tanpa buang masa saya terus mencepung badan Lucia lalu meninggalkan shopping mall.
Sepanjang perjalanan balik saya risau dengan keadaan Lucia, tidak pernah saya serisau ini terhadap perempuan. Saya sudah call Dr Allen untuk datang ke mansion saya agar dia boleh memeriksa keadaan Lucia. Pipi Lucia yang usap lembut yang terbiring di atas paha saya.
"I won't let anyone hurt you Tesoro." Nekad saya. Tiada siapa yang boleh sentuh Lucia saya.LUCIA POV
Kepala saya rasa berat betul dan mata saya macam susah mahu buka. Apa sudah jadi dengan saya? Tiba-tiba baru saya teringat Si Dia ada sini dia sudah jumpa saya. Dengan keadaan panic saya kuatkan badan saya untuk bangun sebab saya perlu pergi jauh dari sini. Dia tidak boleh jumpa saya di sini, saya tidak mahu kembali ke neraka lelaki tu.
Dengan bersusah payah saya jalan ke almari pakaian saya lalu mengelurkan bagasi saya untuk saya isi baju-baju saya. Saya mesti pergi dari sini segera sebelum Si Dia jumpa saya di sini. Sedang saya sibuk mengemas pakaian saya ada satu suara garau yang menegur saya.
"What are you doing?" Tanya Enric dengan nada yang dingin. Perlahan-lahan saya menoleh menghadap Enric raut wajah Enric ketika ini nampak seperti dia sedang marah.
"I must leave here." Balas saya lalu menyambung balik mengemas pakaian saya. Mungkin Enric akan marah dengan saya tapi saya tidak boleh libatkan orang-orang dalam rumah ni. Ini masalah saya seorang. Sedang saya sibuk mengemas tiba-tiba tangan saya direntap oleh Enric.
"I won't let you leave from here." Bilang Enric dengan nada yang keras. Saya cuba melepaskan tangan Enric tapi pegangan Enric sangat kuat.
"Enric please, I must leave from here. I can't be at here anymore." Bilang saya merayu dengan Enric agar melepaskan saya pergi dari sini.
"What did I told you earlier? I told you that I will protect you no one going to hurt you." Bilang Enric sambil memandang tajam arah saya.
"This is my problem I won't let you get involved with my problem. Please just let me go." Bilang saya dengan nada yang terdesak. Tanpa saya sedar air mata saya mengalir keluar.
"Tesoro." Enric menarik saya dalam pelukan dia sambil mengusap lembut rambut saya menenangkan saya. "I won't let anyone hurt you, I won't let they touch what's mine." Kata-kata Enric mengejutkan saya terus saya meleraikan pelukan Enric terus saya tengok lelaki di hadapan saya ni merangkap boss saya juga.
"What do you mean I'm yours Enric?" Tanya saya.
"You are mine the moment I have my eyes on you Tesoro, somehow you manage make your place in my heart you're the first girl manage to capture my attention." Bilang Enric sambil mengusap lembut pipi saya.
"But you don't know me. One day when you found out who I'm you going to hate me so please don't give me a fake hope." Bilang saya dengan nada yang tegas.
Cukup la saya terseksa selama 6 tahun dan kini kenangan hitam saya kembali mencari saya. Saya cuma mahu hidup aman dan bahagia tanpa ada rasa ketakutan yang sentiasa mengekori saya, tidak layakkah saya untuk hidup bahagia?
"I want you Tesoro, I always want you whoever you are." Bilang Enric dengan nada yang serious. Saya dapat lihat dari mata Enric yang dia betul-betul maksudkan apa yang dia katakan.
"I'm sorry Enric, it's just I don't want to get hurt anymore. I'm tired getting hurt." Bilang saya sekali lagi air mata saya mengalir keluar. Saya penat apabila terus disakiti saya tidak mampu menahan kesakitan itu.
"Shhh.... Tesoro, I will protect you with my own life. I won't let them hurt anymore." Enric menarik saya semula dalam pelukan dia yang hangat. Bila saya bersama Enric saya rasa selamat.
"You promise will protect me?" Tanya saya sambil muka saya terbenam di dada Enric.
"I promise sweetheart." Saya dapat rasakan Enric mencium dahi saya terus saya tersenyum gembira. Ini pertama kali orang ambil berat pasal saya selain Carina dan saya mahu terus dalam dakapan Enric.To Be Continued...
Stay Tuned...
YOU ARE READING
THE MYSTERIOUS GIRL AND MR BILLIONAIRE (COMPLETE)
Romance3RD SERIES OF MR BILLIONAIRE