Cruel Man

4 1 0
                                    

CRUEL MAN
Nama:Hesti Yuliani

Namaku Ana,dan entah sampai kapan teror  selalu mengikuti langkahku ketika aku beranjak 12 tahun dan sampai sekarang aku selalu bergelut dengan ketakutan setiap harinya.

********
Lagi dan lagi aku mendapatkan surat di laci kamarku,yang isinya berupa perintah yang harus aku lakukan,disisi samping bawah  surat selalu terdapat gambar bunga kecil yang tidak berwarna.

Aku bingung siapa yang membuat dan mengirimkan surat ini.Dan anehnya jika aku tidak melakukan perintah didalam surat ini.Aku akan didatangi oleh Pria  besar dan tinggi yang seolah-olah ingin menerkamku saat itu,wajahnya penuh dengan bekas goresan pisau,sehingga penuh dengan darah.

Takut adalah perasaan yang mewakilkan ku dari semua tragedi menyeramkan.dari surat ini juga pernah memerintahkan aku untuk membeli pisau,Tali,dan hal lain yang bersangkutan dengan bunuh diri.

"Akhiri hidup orang yang kamu sayangi.Sekarang juga!"Ana terlonjak kaget saat ia membaca surat yang ia terima.

Ana menggelengkan kepalanya."Tidakk...aku tidak akan membunuh dia."Teriak Ana dengan air mata yang terus mengalir.

********

Tepat pada tengah malam,Ana mengerjapkan matanya saat ia merasakan sentuhan di tangannya.

Ana menoleh dan langsung ia menjauhkan dirinya.Ana memberanikan diri untuk berbicara kepada pria besar yang menyeramkan."aku mohon beri aku waktu untuk melalukannya"pinta Ana yang memasang wajah ketakutannya

Pria tersebut tiba-tiba menghilang.Ana pun segera menghampiri ibunya yang sedang tidur,lalu memeluknya erat.

"Ada apa Ana?"tanya Rani sambil mengusap rambut Ana.

"Tidak apa-apa Bu ,aku hanya ingin memeluk  ibu saja"

" Dan untuk terakhir kalinya Bu,"batin Ana

"Kamu tu udah besar tapi masih manja yah"gurau Rani

******

"Ibu aku cape Bu ,anakmu ini cape bu."tangis Ana yang menggema di kamar mandi,Ana mengambil pisau yang  tajam.

"Aww"rintihan Ana  ketika dirinya menggoreskan pisau yang tajam  ditangannya.

"Ana apa yang kau lakukan,"Teriak  Rani yang melihatnya

Ana mengadahkan pisau dan menusuk-nusuk badan sang bundanya Hanif yang sudah tergeletak di lantai dengan darah yang keluar dari tusukan Ana.

"Maafkan aku Bun,aku terpaksa melakukan hal ini,maafkan aku,"lirih Ana yang menangis histeris seraya memandang wajah ibunya.

"Aku hanya  tidak ingin keluargaku terus menderita ditangannya bu."

Tiba-tiba Pria besar yang itu datang menghampiri Ana."excellent,kau pembunuh yang pintar,"ucap pria tersebut menyeringai sambil melihat jasad ibu Ana.Ana terlonjak kaget saat ini ia pertama kali pria tersebut berbicara

"Siapa kau sebenarnya?"Teriak Ana

"Aku bisa menjawabnya setelah kau mati"ucap pria tersebut

" Tuhan maafkan aku ,aku yang menyakiti diriku sendiri dan orang tersayangku,"Teriak batin Ana.

Ana mengambil pisau dan langsung menusukkan ke tubuhnya sendiri.

"Aku harap di dunia lain nanti,aku tidak bertemu dengan dirimu,"kata Ana dengan mata yang langsung terpejam.

"Ok misi ku selesai untuk membalaskan rasa sakit hatiku pada Rani,dan anaknya.perkenalkan ini Paman mu nak yang merasakan sakit hati untuk terakhir kalinya,oleh ibumu ,orang kesayanganmu."ucap pria seram tersebut ,sembari menghilang dengan sendirinya.

Task Part 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang