My Ex Is A Psycopath

7 1 0
                                    

Nama : Vanessa Florentina Patricia
Judul : My Ex is a Psycopath

Ting... tong....
Ting... tong....
Ting... tong....

“Bi, tolong buka pintunya!” pintaku.

“Iya, Non.”

Kriet....

Pintu dibuka oleh bibi, tapi anehnya tidak ada satu orang pun di sana. Bibi menunduk dan melihat bingkisan yang terbalut kertas warna merah. Bibi mengambilnya dan membawanya ke dalam. Kemudian, bibi menutup pintu dengan hati-hati. Karena melihat namaku, bibi pun segera masuk ke dalam ruang kerjaku.

“Non, ada paket.”

“Oh iya, Bi. Tolong ditaruh di meja sebelah sana.” kataku tanpa melihat bingkisan itu. (Ini dialog tag. Setelah kata "sana" harusnya tanda koma, bukan titik. Ini perbaikannya. "Oh iya, Bi. Tolong taruh di meja sebelah sana," kataku tanpa melihat bingkisan itu.

Setelah menyelesaikan pekerjaanku, aku mulai meregangkan badanku.

Tit... tit... tit....
Tit... tit... tit....

(Tanda elipsis selalu diawali dan diakhiri dengan spasi, ingat ini.)

Kesadaranku mulai bangkit lagi setelah mendengar bunyi menyerupai bom. Aku mulai berdiri dan mencari asal muasal bunyi itu. Sudut ke sudut ruangan ini sudah aku cek, namun pandanganku tertuju pada paket tadi. Aku mulai mendekatinya dan merasa bahwa sumber bunyi tadi berasal dari paket ini. (Cukup pakai "asal" saja, tidak usah tambahan "muasal" ini maknanya berbeda lagi.)

To : My Boo
Davilia Luci

Aneh. Itu kata yang aku pikirkan sekarang. Pacarku tak pernah mengirim paket seperti ini. Apalagi dengan kalimat ‘My Boo’. Tanpa memikirkan yang aneh-aneh, aku membukanya dengan hati-hati.

Tit... 00:00:03

Aku panik melihat isinya adalah bom sungguhan. Aku melemparnya dan berteriak sekeras mungkin. Aku takut dan aku tahu bahwa usahaku sia-sia. Lalu detik berikutnya....

Duar....

“Aaa....” Aku terbangun dengan napas tersengal-sengal.

“Sial, ternyata cuma mimpi.”

Kemudian, aku bangun dan melangkah ke ruang makan dengan lunglai. Aroma masakan bibi menyeruak di ruang makan dan membuatku lapar.

“Terima kasih, Bi. Mari makan bersama.” ucapku kepada bibi dengan sopan. (dialog tag)

Selama aku makan, aku hanya mendengar suara dentingan antara sendok dan piring. Tak ada pembicaraan antara aku dan bibi. Bibi yang aku kenal adalah orang yang ramah, itu sebabnya aku berbaik hati mengajak bibi makan bersama. Bibi memang pembantuku tapi aku menghargainya sebagai orang tuaku.

Setelah makan, aku bersiap untuk mandi dan pergi ke kantor. Kini aku siap untuk bekerja. Selama dalam perjalanan, aku hanya bersenandung tanpa merasakan hal-hal aneh.
Sampai di ruang kerja kantorku, aku mulai mengerjakan tugasku. Tiba-tiba, seorang Office Boy yang tidak aku kenal datang menghampiriku dan memberiku kotak yang terbalut kertas merah darah seperti dalam mimpiku. Tanpa memikirkan hal-hal aneh, aku menerima bingkisan itu. Belum sempat ku buka, ada suara yang datang dari speaker pusat.

“Kepada seluruh karyawan dan staf di kantor ini. Diberitahukan bahwa di kantor ini baru saja terjadi pembunuhan yang dilakukan oleh orang tidak dikenal dan sedang menyamar sebagai OB. Mohon berhati-hati, karena CCTV di seluruh kantor ini telah diambil alih.”

Setelah mendengar info itu, aku merinding dan gemetar karena orang di sebelahku memakai masker yang terlihat misterius. Seluruh orang di kantor yang satu ruangan denganku melihat ke arah terduga pelaku pembunuhan.

Dengan tingkat kesadaran yang mulai melemah, aku membuka bingkisan itu. Dan terduga membisikkan sebuah kalimat yang membuatku merinding.

“Welcome to the hell, Davilia Luci..”

Setelah itu aku tidak sadarkan diri dan seluruh karyawan mengalami cedera yang serius akibat bom yang dilempar sang terduga. Dan aku merasa kenal dengan suara itu. Ya, suara itu seperti suara mantan pacarku.

Jumlah kata : 482 words
Nama akun WP : Vanessa_Florentina

Pesan untuk penulis: Good! I like this. Kesalahannya sedikit, itu pun seputaran dialog tag. Untuk pemilihan diksinya aku rasa udah cukup klop. Cuma, kurangi penggunaan konjungsi "Dan", kamu banyak menggunakan itu untuk menyambung baik kalimat maupun kata. Lalu, BOM? Ahh ... aku jadi ingat kasus bom di Suarabaya itu. Haha, ceritamu buatku tegang tadi. Dag-dig-dug aku bacanya. Good!

Semangat terus! Dan, terima kasih telah membuat tugas :)

Vanessa_Florentina

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 13, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Task Part 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang