CEOku

36 6 0
                                    

"may, bangun may, kita udah sampai"  ucap dio membangunkan maylan yang tertidur pulas

"kita udah sampai ya" tanya maylan dengan suara serak kas bangun tidur

"iya, ayo siap-siap, pagi ini kita harus pergi ke kantor adam's group, ada rapat sebentar di sana" jelas dio, ia lalu keluar dari kamar itu

Mata maylan langsung membulat sempurna, mendengar kata adam's group

'ah, kenapa harus sekarang aku ketemu bareng dia sih' batin maylan frustasi

________________

Sorotan lampu kamera memenuhi depan kantor adam's group saat sang pengusaha tampan menginjakan kaki disitu. Siapa lagi kalau bukan dionensius leondam, hari ini setelah sekian lama akhirnya dio kembali ke Indonesia

"pak banyak banget orangnya" ucap maylan sambil bersembunyi dibalik punggung dio karena gugup

"kamu lupa ya, aku ini siapa!? " tanya dio

'bagaimana aku bisa lupa, kalau dio merupakan seorang CEO tersukses dari korea' balasku dalam hati

Dio mengambil tangan maylan lalu digenggamnya, untuk menghilangkan rasa gugup maylan

Saat memasuki gedung besar itu, mata maylan langsung tertuju kepada pemandangan seorang ayah dan anaknya. Anaknya nampak memeluk ayahnya dan ayahnya membalas pelukan itu dengan kasih sayang, ayahnya mengelus punggung putrinya lembut

Tanpa disadari, pipi mulus maylan di penuhi oleh air mata ketika melihat hal itu. Siapa yang tidak akan menangis melihat ayahmu memeluk musuhmu dengan penuh kasih sayang, yang tidak pernah ayahmu tunjukan padamu

Dio merasakan tangan maylan yang dia genggam sedikit bergetar, diopun menoleh kepada sang pemilik tangan itu

"maylan?? " tanya dio kawatir melihat banyaknya air mata di pipi maylan

Maylan tidak menjawab apa-apa, ia masih saja sibuk dengan tangisannya, iapun melepas genggaman dio dengan kasar dan berlari kearah toilet

Dio pov

Saat memasuki gedung ini bersama maylan aku langsung dikejutkan oleh pemandangan yang indah, seorang ayah yang telah menenangkan putrinya sambil memeluknya

Saat aku sedang menikmati pemandang itu, aku merasakan tangan maylan yang sedang kugenggam bergetar

Aku menengok kesampingku, ternyata maylan sedang terisak dengan tangisannya, air mata itu keluar dengan gampangnya membuat hatiku terasa tercubit-cubit melihat itu

"maylan?? " tanyaku sudah tidak mampu melihatnya menangis

Tidak ada jawaban darinya, kugenggem tangannya lebih erat lagi, tapi bisa kurasakan ia melepaskan genggaman itu dengan kasar lalu pergi

Aku mengejarnya, ternyata dia pergi ketoilet, saat aku akan masuk seorang wanita keluar dan tanpa sengaja aku menabraknya

"sory, gak papakan?? " tanyaku padanya kawatir karena sedikit rintihan keluar dari mulutnya

"eh, gak papa kok, santai aj...." ucapannya terpotong

"jennie?" tanyaku padanya

"kamu diokan? " tanya jeni gugup

" apa kabar kamu, gimana masih bahagiakan? " tanyaku sinis

" dio aku... Aku.... Maaf" ucapnya berkaca-kaca

"untuk apa? Karna udah ngehina aku? Udah pergi dari aku? Udah hianatin aku? Aku tahu aku dulu adalah seorang cowok nerd, yang mengemis cinta darimu!! " tanyaku

" tapi apa yang kudapatkan, kau memanfaatkan aku hanya untuk segala tugas sekolahmu. Setelah kau sudah tidak membutuhkan aku, kau pergi bersama piter!? " tambahku

" aku tahu, aku salah, maaf" ucap jenny sambil terisak

"baru nyesel? Makasih ya, berkat kamu aku bisa berubah, dari cowok nerd jadi diriku yang sekarang" balasku jengah melihat air mata buayanya

"udah ya, aku masih ada urusan" ucapku meninggalkan jenny yang menangis tersedu-sedu

'apa aku egois? mengapa hatiku masih sakit melihat Jenny menangis? Apa aku masih mencintainya?
Tidak, tidak ada lagi ruang baginya dihatiku' pikirku

Maylan pov

'aku sangat bodoh, bodoh! Mengapa aku masih berfikir kalau ayah masih menyayangiku! Peristiwa tadi menyadarkan aku, kalau ayah telah mendapatkan penggantiku" ucapku menangis tersedu di toilet

"mulai sekarang, aku akan merelakan ayahku bersama putri kesayangannya" teriaku

'dan kakaku? Jangankan menyapa,  bahkan dia tidak mau melihatku. Apa aku sudah tidak berarti lagi bagi mereka??? '

' aku harus kuat, demi mama dan opaku, karna hanya mereka yang masih menganggapku'

'dan hanya karna mereka aku bisa merasakan adanya nafas ditubuhku'

Maylan Life StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang