PG 2

420 78 28
                                    

Belum revisi yah, hati hati ranjau typo menghantui feel kalian 😂

***

5 hari berlalu, aku sudah tidak canggung lagi di tempat kerja, aku sudah berteman dengan beberapa pelayan juga, dan aku punya teman baik disini, dia Kim hyeri, dengan rambunya pendek dia terlihat mungil, padahal  Tenaganya melebihi choi minho, pelayan namja di bagian 1

Aku bersyukur, selama lima hari ini, tak ada yang terjadi di rumah bibi park, dan kwon yong gi pun jarang ku temui,

Setahuku, dia bekerja di perusahaan periklanan. Dia pulang larut dan berangkat lagi pagi hari,  aku juga sudah dua hari ini bekerja di bar, hanya sebagai pengantar minuman, Jadi aku punya dua pekerja sekarang, menjadi pelayan restoran dari jam  2 siang sampai 10 malam, dan bekerja di bar dari jam 11 sampai jam 5 pagi.

Sisanya ku pakai untuk istirahat.

Hari ini, jam kerja ku sudah di tetapkan di bagian 2, yaitu dari jam 2-10 malam, aku bersyukur aku tidak perlu mengacaukan jadwal kerja ku yang lain.

Dan sekarang waktunya makan malam tiba, restoran mulai ramai,  aku dan hyeri di bagian ruangan 12, disini kebanyakan adalah anak muda, setidaknya orang yang bekerja di perkantornan, aku harus hati-hati, tidak boleh ada kesalahan. Karena park jimin, ehumm tuan park sangat perfectionist, tak ada yang boleh kacau.

Aku menuju ke meja 5, disana ada dua orang, hmm sepasang kekasih mungkin.

Aku dengan ramah menteragkan buku menu, dan pria dimeja 5 itu menerimanya, tapi wanita disampingnya merengut masam.

"Ayo cepat pesan. Aku tidak punya waktu banyak. " gerutu pria muda dengan jas rapih itu.

Dan wanita yang over make up itu mendengus kasar, "Kau saja! Aku tidak tertarik, aku hanya ingin bersama mu, itu saja... " katanya dengan sangat manja. Uchhh....

"Tadi kau bilang kau lapar?!"

"iya, aku lapar,  tapi aku malas memesan."

Pria itu menutup mata dengan rapat, dan membukanya seketika, sembari mendengus, dia melihat gambar didepannya. "Yasudah jangan salahkan aku jika makanan nya tak kau sukai! " sambur pria itu.

Dia menatapku akhirnya, tapi bukannya bicara, dia hanya melipat alisnya, sepasang matanya meneliti wajahku, ketika matanya sampai pada mataku, pandangan nanar sangat jelas ku gambarkan tersirat disana.

Aku yang canggung oleh tatapannya hanya berdeham tak senang. "Sudah siap memesan?"

Pria itu membelalakkan mata lalu mengangguk canggung, "kami pesan 2 steak dan 1 latte, juga 1 green tea."

Aku dengan cepat mencatat pesanannya dan mengangguk hormat, meminta mereka menunggu,  dan berjalan pergi, tapi aku bisa mendengar wanita itu mengeluhkan tatapan pria nya padaku. Sialan, siapa juga yang tertarik pada pria orang lain.

Aku memberi catatan pesanan mereka pada koki,  dan kembali menjelajahi meja ke meja. Menulis pesanan pelanggan. Sudah cukup. Lama aku menyusuri meja-meja itu,  tiba-tiba hyeri berlari pelan kearahku dan berbisik dan membuatku bingung.

"Jiyeon, kau disuruh ke meja 5."

"Mengapa?"

hyeri mengangkat bahunya dan mengeluh kesal. "entahlah, tapi tadi wanita itu bilang, kalau kau.... Hmm kesana saja dulu, tugas ini biar ku ambil. "

"euh, baiklah... "

Aku melangkah cepat kearah pasangan itu, dan aku dari jauh pun aku telah melihat mereka yah, tepatnya si wanita menggerutu pada prianya.

Wishing On A Star Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang