Chapter 1

245 31 33
                                    

Sinar matahari masuk menerpa wajah seorang gadis cantik. Gadis itu sedikit terganggu dengan sinar matahari itu. Namun ia malah menaikkan selimutnya menutupi wajahnya

"KIM YEONWOOO!!!" teriakan Kim Seokjin terdengar menggelegar. Pria itu selalu mengawali pagi Yeonwoo dengan teriakannya dari dapur.

"ARASSEO OPPA. GEMANHAE!!!" balasnya teriak sembari mengusak rambutnya kesal "Aish. Jin oppa sangat mengganggu" gumamnya kesal kemudian beranjak dari kasur empuknya menuju kamar mandi

"Hyung, kau tidak lelah berteriak setiap hari huh? Kenapa tidak menghampirinya saja?" protes Namjoon

"Aku terlalu malas untuk ke kamarnya" jawabnya singkat "Oh ya. Ini bekal makan siang Yeonwoo dan dirimu. Aku harus ke rumah sakit sekarang. Jauhkan benda tajam darinya. Kau lanjutkan olesi selai ke roti Yeonwoo. Aku pergi eoh" lanjutnya kemudian ia pergi untuk bekerja

Tak lama dari perginya Seokjin, Yeonwoo sampai di dapur "Eoh, Jin oppa eodiya?" tanyanya kemudian duduk di meja makan bersama Namjoon

"Dia ada urusan di Rumah Sakit. Kau akan berangkat bersamaku. Cepat habiskan sarapanmu. Aku ada rapat nanti" titah Namjoon sembari meletakkan roti yang sudah ia olesi selai

"Oppa. Kenapa kau mengoleskan selai di rotiku? Aku bisa melakukannya sendiri. Aku bukan anak kecil" protesnya sembari makan roti yang di berikan oppanya

"Oppa tadi sedang mengoleskan roti milik oppa, jadi sekalian saja mengolesi roti milikmu" jawabnya asal. Padahal alasan sebenarnya adalah dia agak takut ketika Yeonwoo memegang pisau atau benda tajam lainnya. Bahkan untuk memotong kuku, Seokjin yang sering melakukannya dengan dalih ingin memanjakan adik nya

Setelah acara sarapan selesai, Namjoon dan Yeonwoo pun segera masuk ke mobil.

"Oppa, apa oppa sudah menemukan pembantu baru untuk di rumah kita?" tanya Yeonwoo

"Belum. Memangnya kenapa?" Namjoon bertanya balik. Pasalnya tumben sekali anak itu bertanya

"Kalau belum, bagaimana jika aku saja yang beres-beres rumah, memasak dan mengurus kebutuhan oppa dan Jin oppa" usulnya dengan penuh semangat

"Aniya. Seokjin hyung dan aku saja yang mengurus rumah. Kau hanya perlu berkonsentrasi pada sekolahmu saja" tolak Namjoon. Ia benar-benar tak ingin kejadian dulu terulang

"Ish. Kalian kan sibuk oppa. Kau sibuk dengan perusahaanmu. Seokjin oppa sibuk dengan rumah sakitnya. Ayolah. Setidaknya biarkan aku meringankan kalian eoh?" bujuk Yeonwoo

"Andwae. Jangan membantahku Yeonwoo!" bentak Namjoon

Yeonwoo yang terkejut kakaknya membentaknya langsung terdiam "Arasseo oppa. Mianhae" ucapnya

"Aniyo. Maafkan oppa yang membentakmu. Jjah, sudah sampai. Masuklah dan belajarlah. Pulang nanti Seokjin hyung akan menjemputmu. Jika ia tak bisa maka oppa yang akan menjemputmu" ucapnya sembari mengusap kepala adiknya dan mengecup puncak kepala adik kesayangannya itu

"Oke oppa. Annyeong" ucapnya sembari mengecup pipi oppa nya kemudian keluar dari mobil oppanya

Setelah mobil Namjoon pergi, Yeonwoo masih mematung di depan sekolahnya. Tiba-tiba sahabatnya sekaligus sepupunya Yoojung memeluknya dari samping "Yeonwoo-ya"

"Eoh Yoojung-ah wae?" sahut Yeonwoo

"Kau sedang memikirkan apa eoh? Tadi sudah kupanggil berapa kali tapi kau tetap diam" jawab Yoojung

"Ah mian. Tadi aku sedang memikirkan bagaimana cara membujuk kedua oppa ku agar membiarkanku mengerjakan pekerjaan rumah. Aku kan wanita, tapi yang mengerjakan pekerjaan rumah malah mereka berdua" jelasnya dengan nada sedih

"Aigooo. Jangan sedih seperti itu. Mungkin mereka benar-benar tak ingin  kau kelelahan Yeonwoo-ya" ucap Yoojung kemudian menarik sahabatnya itu ke kelas karena sebentar lagi bel akan berbunyi

Sesampainya di kelas Yeonwoo dan Yoojung pun duduk di bangku mereka. Mereka mengobrol tentang kegiatan mereka selama hari minggu kemarin dan kemudian Yoojung membahas tentanh kepala sekolah yg baru dan tampan. Ya, sahabat sekaligus sepupunya yang satu itu selalu membicarakan pria tampan yang lebih tua darinya. Padahal dia sudah memiliki kekasih yaitu Park Jimin, anak kelas sebelah yang pendek namun seksi katanya

Tak lama Hoseok ssaem masuk ke kelas dan membuat suasana kelas yang riuh langsung tenang seketika. Hoseok ssaem cukup mengerikan jika ia sedang mengajar, tapi akan menjadi sosok yang menyenangkan ketika ia sedang tidak mengajar

"Baiklah hari ini ssaem membawa siswa baru pindahan dari Amerika. Masuklah dan perkenalkan dirimu" ucap Hoseok ssaem

Anak yang di maksud Hoseok ssaem masuk ke kelas. Penampilannya tidak rapi, tangan di masukkan ke dalam saku dengan rambut blonde 'Heol, berani sekali dia berpenampilan seperti itu di depan Hoseok ssaem' benaknya

"Kim Taehyung" ucapnya singkat dengan suara berat kemudian dia diam

"Yak. Tae-ah. Hanya itu saja yang ingin kau sampaikan kepada temanmu huh?" tanya Hoseok ssaem sedikit kesal

"Jangan ganggu aku jika kalian ingin hidup" jawabnya singkat. Kulihat Hoseok ssaem sedikit frustasi dengan anak yang bernama Taehyung itu

"Ssaem, suruh saja dia duduk dan hari ini bukannya kuis matematika" ucapku yang membuat teman sekelasku menatap tajam ke arahku 'Matilah aku. Kenapa aku malah mwngingatkan Hoseok ssaem' aku pun memasang raut menyesal dan meminta maaf. Teman sekelasku hanya memutar bola mata mereka jengah dengan tindakan konyolku

"Aku ingin duduk di sebelah gadis yang barusan berbicara itu" ucap Taehyung sembari menunjuk Yeonwoo. Yeonwoo membulatkan matanya dan menatap Yoojung

"Yak. Lalu aku akan duduk dimana?" tolak Yoojung

"Kau duduk bersama Chanyeol. Biarkan Taehyung duduk bersama Yeonwoo" titah Hoseok. Yoojung pun hanya menyanggupi perintah gurunya itu

Taehyung berjalan ke arah Yeonwoo kemudian duduk di bangkunya yang barusan ia rebut dari Yoojung

"Kim Yeonwoo. Ku rasa ini akan menjadi menarik" bisik Taehyung yang kemudian membuat Yeonwoo merinding seketika

-----------------T.B.C.----------------

Pojok author...

Kkeut. Lanjut besok yak. Author lelah lemah letih lesu. Mwuehehehe

Bagaimana dengan cerita yang ini? Apa pendapat kalian? Jangan lupa vote dan commentnya.

Annyeong 😘

SUNSHINE IN WINTER {Sedang masa Remake}Where stories live. Discover now