Kau, Bagiku
Dia lembut bagaikan sutra...
Sikap dewasanya membuatku nyaman...
Ketika Tuhan pertama kalinya mengambil seseorang dari hidupku, aku menangis, meraung dan menyalahkan takdir dan diri-Mu...
Tapi dia datang dengan segala kelembutan, perhatian, pengertian...
Menjelaskan bahwa Kau menyayanginya sehingga Kau memanggilnya untuk disisi-Mu...
Dengan penuh kelembutan dia membuatku mengerti dan kembali percaya pada-Mu...
Ketika aku mulai membuka hati dan membiarkan diriku merasakan kebahagiaan, sekali lagi Kau menghempaskan diriku...
Kau mengambilnya dariku...
Aku tau setiap orang pasti akan kembali pada-Mu...
Aku mengerti Kau menyayanginya karena dia baik, dia hamba-Mu yang setia...
Tapi tidakkah Kau lihat aku yang masih rapuh ini?
Tidakkah kau lihat luka ku bahkan belum sepenuhnya sembuh...
Kau mengambilnya seolah aku akan baik-baik saja...
Kau tau aku rapuh...
Kau tau aku lemah...
Kau tau aku sekarat...
Dia napasku, harapanku terakhir untuk sembuh...
Aku percaya pada-Mu karena dia bilang Kau selalu melakukan yang terbaik untukku...
Apa kali ini benar?
Kau mengambilnya di saat aku belum membanggakannya...
Kau mengambilnya di saat aku belum sempat menepati janjiku untuk berlibur bersama...
Kau mengambilnya... Merampasnya...
Apa karena Kau tidak suka aku bergantung padanya?
Apa salahnya jika aku menyayanginya?
Apa salahnya jika aku ingin sedikit lama bersamanya...
Apa karena dia merindukan ayahku jadi Kau mengabulkan permintaannya untuk menemui putranya?
Lalu bagaimana denganku?
Aku bahkan tak pernah bermimpi bertemu ayahku...
Aku bahkan menanti saat Kau mengizinkannya masuk ke dalam mimpiku...
Aku sekarat Tuhan...
Aku serasa ingin mati...
Apa Kau sengaja membuatku seperti ini?
Kau bahkan tak mengizinkan aku untuk bertemu dengannya terakhir kali...
Mengapa?!
Bahkan tetes demi tetes airmataku yang melebur dengan tetes darah yang ku dapat dari menggenggam tanganku terlampau eratpun tak dapat menghentikan rasa sakit di hatiku...
Tak bisakah Kau mengambilku juga?
Aku lelah jika harus bersandiwara...
Sangat lelah...
Bahkan luka yang mengering dan kembali basah dan menganga karena ku lihat dia sudah berada di tempat peristirahatannya...
Lucu bukan?
Mereka tidak menungguku sama sekali. Tak mengizinkan aku memeluk tubuh tuanya untuk terakhir kali...
Lalu aku harus apa untuk bertemu dengan dua orang paling berharga bagiku?
Kau tak pernah mau mengambilku...
Semua percobaan hanya berakhir aku di rawat di ruang putih dan mendapat ocehan serta omelan...
Apa Kau begitu membenciku sehingga tak ingin melihatku?
Ku mohon... aku mohon...
Buatlah ini hanya sebuah mimpi...
Mimpi yang tak akan menjadi nyata...
Aku tak apa kehilangan segala fasilitas ini...
Tapi aku tak ingin kehilangannya...
Ku mohon...
Bahkan aku hanya satu minggu bersamanya...
Aku pulang lebih cepat karena pekerjaan...
Seharusnya aku bersama lebih lama dengannya...
Bodohnya aku...
Ketika ia hidup aku berkoar akulah yang paling mencintainya...
Ketika ia di ambang kematian, aku tertidur pulas tanpa menemaninya...
Lucunya aku...
Bodohnya aku...
By. Aziaf_min
Halo reader-nim...
Jeon_nina disini. Kemungkinan ff ini update 3 hari sekali. Alasannya karena author ff ini. Pemilik akun ini lagi masa sulit. Dan kemungkinan ga ada pojok author. Untuk coment masih bisa saya jawabSaya juga masih ga percaya. Tapi mau gimana lagi. Dia orangnya ceria dan konyol. Saya ga percaya dia jadi seperti ini
Penyebab masa sulitnya itu, neneknya meninggal. Tadi pagi dia dapet kabar sehabis sholat subuh.
Dan dengan tidak elitnya dia cuma pake celana training, jaket olahraga, sama jilbab doang dia langsung ke bandara. Untungnya ada yang ngikutin dia dari bandung. Kalau enggak saya ngga tau nasib dia gimana
Dan sesampenya di rumah neneknya, si neneknya udah di makamin. Jadi dia nangis tuh di pusara kuburan neneknya
Pas di paksa pulang dia malah ngamuk. Entah saya harus ketawa atau sedih. Intinya ini kedua kalinya saya liat dia terpuruk banget
Pas udah nyampe di rumah. Ini anak malah lanjut ngamuk reader-nim. Jadi segala vas bunga figura foto pada pecah berceceran. Begonya dia malah jalan di atas itu beling, kaya orang debus
Yah intinya saya minta pengertiannya. Saya cuma bisa update draft yang ada di wattpadnya dia aja. Paling ngecek kalau ada typo aja
Untuk pertanyaan sampai kapan? Saya juga ga tau. Terakhir pas ayahnya dia ninggal dia sebulan di rawat di rumah sakit karena ga mau makan. Dia juga ga mau ngomong. Untungnya dulu ada neneknya dia. Tapi sekarang neneknya dia udah ga ada. Jadi saya ga tau gimana
Saya mohon do'anya saja...
Terimakasih atas perhatian dan pengertiannya
Untuk yang di atas itu ga tau dah bisa di katain puisi apa kaga. Dia kalau lagi stress atau sedih gini ya gitu. Suka nulis. Nah jadi saya pilih yang ini untuk di update...
Sampai jumpa 3 hari lagi :)
Salam Jeon_Nina21
YOU ARE READING
SUNSHINE IN WINTER {Sedang masa Remake}
FanficKim Yeonwoo gadis ceria yang ternyata menyembunyikan banyak luka bertemu dengan Kim Taehyung pangeran es yang bisa mengetahui kepura-puraannya yang bahkan kedua kakak kandungnya Kim Seokjin dan Kim Namjoon. Namun di sela-sela pertikaian mereka, tan...