Menunggu Mu

Perkenalan

"Kenapa?"

"Ah? Gapapa hehe."

"Masih sehat kan?"

"Masih lah gila lu."

*****

27 Agustus 2015.

Author POV.

"Asti sayaanggg," ucap Andita sembari mengkedip-kedipkan kedua matanya,

"Ada maunya kan lo, apaan?" tanya Asti dengan cuek. Walau baru sekitar 2 bulan mereka kenal, namun Asti sudah tau betul dengan sifat Andita yang seperti itu pasti ada maunya.

"Hehehe titip salam lagi dong buat sepupu kamu, yayayaya? Asti cantik deh," lagi-lagi Andita bermain dengan kedua matanya.

Ya, Andita sedang 'jatuh cinta pada pandangan pertama', katanya. Ia sedang menyukai kakak kelas 2 tahun diatasnya yang juga sepupu dari sahabatnya itu, Asti.

Gemilang Bagas Andakara yang biasa dipanggil Gilang sama teman-teman dan keluarganya. Gilang lah pemuda yang sedang Andita sukai dari awal ia menjadi siswa baru di SMA.

Dengan perbedaan sifat, Andita yang bisa dibilang seorang gadis yang tidak mudah menyerah akan menaklukan hati seorang Gilang yang sangat cuek.

***

Ketika sudah sampai di rumah sepupunya, Asti langsung mencari seseorang, "Gilang mana, Ka?" tanyanya kepada Kak Nilam.

"Jam segini mana udah pulang sih dia, Ti."

"Buset tuh orang. Eh iya Kak, mau tau gak?"

Asti langsung menceritakan semuanya kepada Kak Nilam, karena Asti rasa, Kak Nilam ada seorang pendengar yang baik. Jadi baik Asti, Raja, maupun Gilang, pasti kalau cerita atau meminta saran terkadang sama Kak Nilam.

Setelah diceritakan, Kak Nilam seperti tidak percaya ada yang menyukai Gilang, sebenarnya ini bukan kali pertamanya ada yang menyukai Gilang, tapi Kak Nilam hanya terkejut saja 'kok bisa ada yang suka sama orang cuek kaya dia' pikirnya.

"Palingan gak bertahan lama sukanya kaya dulu gitu, Ti, hahaha."

"Ya gatau juga sih aku, tapi kalo yang ini tuh dia orangnya kaya gak gampang nyerah gitu loh, Kak," jelas Asti.

"Yaudah coba kita liat aja nanti, siapa yang berhasil naklukin hati si kulkas itu," ucap Kak Nilam.

*****

28 Agustus 2015.

Pagi harinya di sekolah, seperti biasa, Andita menempelkan wajahnya di meja dengan mata ngantuk, selalu itu yang ia lakukan setiap pagi.

Pernah suatu ketika teman sebangkunya mengira Andita sedang sakit lalu dibawalah Andita ke UKS. Sampai di UKS pun Andita beneran tertidur bukan karena sakit, melainkan ngantuk.

Bel masuk pun berbunyi dan hari itu guru pun datang tepat waktu.

"Andita, tolong ambilkan buku absen di ruang guru, Ibu lupa bawa tadi," ucap Bu Sri menyuruh Andita.

Andita langsung mengiyakan perkataan Bu Sri.

Selama perjalanan ke ruang guru, Andita sesekali melihat ke arah lapangan yang sedang ada pelajarannya. Sampai ia tidak sadar kalau dibelakangnya juga ada orang dan Andita tiba-tiba berhenti mendadak.