Kiss?
Rumah Joochan kini ramai oleh teman-temannya. Hari ini Joochan, Soyoon, Arin, dan Jibeom mengerjakan tugas kelompok dari Pak Tae. Mereka duduk melingkari meja sambil masing-masing membawa buku dan kamus. Di meja yang lain, ibunya Joochan telah menyiapkan beberapa camilan untuk menambah semangat belajar.
Sepuluh menit berlalu, bel rumah berbunyi tanda ada yang bertamu. Joochan berdiri berniat membukakan pintu.
"Biar Eomma saja," kata ibunya Joochan, lalu bergegas membukakan pintu.
Tak lama seseorang muncul di balik pintu. Orang itu tersenyum canggung sambil memandangi satu persatu wajah Joochan, Jibeom Soyoon dan Arin.
"Maaf, bolehkah aku ikut bergabung dengan kalian?" kata orang itu berharap mendapat respon baik dari teman-temannya.
"Jaehyun?" ucap Arin spontan.
"Tentu saja boleh," jawab Soyoon, ia melirik ke arah Joochan meminta persetujuan. "Boleh kan, Chan?"
"Ya, baiklah. Silahkan duduk."
"Terima kasih."
Jaehyun mengambil posisi duduk di dekat Arin, seketika membuat Arin salah tingkah. Mereka kini memulai mengerjakan tugas bahasa inggris dari Pak Tae. Sebenarnya bahasa inggris adalah pelajaran paling mudah bagi Jaehyun, karena Jaehyun fasih bahasa asing tersebut. Kabarnya, Jaehyun pernah tinggal di Chicago beberapa tahun, jadi wajar saja Jaehyun menganggap pelajaran bahasa asing tersebut sangat mudah.
Mereka membagi tugas, Jaehyun dan Jibeom yang bertanggungjawab menerjemahkan ke kalimat bahasa inggris.
"Beom, jangan main handphone terus, cepat kerjakan tugasmu," kata Arin, kesal melihat Jibeom yang sedari tadi memainkan benda persegi itu dengan sangat serius.
"Jangan salah paham, aku sedang mengerjakan bagianku sebaik mungkin. Aku hanya perlu kuota dan jaringan yang bagus," Jibeom membela diri.
"Memangnya apa yang kau kerjakan, eoh?" tanya Arin lagi.
"Aku sedang menggunakan jasa Google translate, kau diam saja, kerjakan saja bagianmu."
"MWO?" seru mereka bersamaan.
"Wae?" balas Jibeom dengan polosnya.
"Jadi sejak tadi kau menggunakan Google translate? Ck, pantas saja kalimatnya tidak beraturan. Sudahlah, biarkan Jaehyun saja yang menerjemahkan semuanya," titah Joochan selaku ketua kelompok.
"Lalu apa yang harus kukerjakan?"
"Bagaimana kalau kau yang jadi model presentasi saja?" usul Soyoon yang ditanggapi anggukan mantap dari teman-temannya yang lain.
"APA???"
Satu setengah jam berlalu, mereka telah selesai mengerjakan tugas kelompok, tinggal menunggu besok untuk mendapatkan nilai. Joochan mengemasi buku-buku di meja lalu menggantinya dengan camilan yang disiapkan ibunya tadi.
"Ah, akhirnya tugasnya selesai. Sekarang bagaimana kalau kita melakukan permainan?" usul Jibeom.
"Permainan apa?" tanya Soyoon.
"Eumm, pertama kita melakukan rock, paper, scissors, lalu yang menang akan menentukan permainan apa yang harus dilakukan. Setelah itu kita memutar botol untuk mengetahui siapa yang harus memainkan permainan tersebut. Dan seterusnya. Bagaimana? Kalian paham maksudku?" paparnya.
"Kedengarannya menarik," imbuh Soyoon.
"Boleh juga," tambah Joochan.
Arin dan Jaehyun pun setuju dengan usulan Jibeom. Mereka kini menyiapkan sebuah botol di atas meja untuk keperluan permainan tersebut. Semua orang telah duduk melingkar dengan urutan Joochan, Soyoon, Arin, Jaehyun, Jibeom. Mereka bersiap untuk melakukan rock, paper, scissors.
YOU ARE READING
Teens of Love [Golden Child Fanfiction]
FanfictionHanya kisah masa remaja yang penuh warna, penuh rasa.