Notice Me, Senpai! [Kuroo x Reader]

1st Day: Black

Warning: slight Bokuto x Yukie

(Name) menyilangkan tangan di dada, mengentak-entakkan kaki tak sabaran. Lampu lalu lintas belum juga berubah warna, yang artinya (Name) belum bisa melanjutkan perjalanan.

Diliriknya sebuah jam digital besar yang terpampang di salah satu gedung berlantai lima.

Sialan kau, Aniki!

Yah, jika saja si burung hantu sialan itu tidak membuat (Name) tidur larut, gadis itu mungkin tidak akan terlambat. Kakak lelakinya itu begitu merepotkan sekaligus menyebalkan. Kemarin, dia terserang demam dan selalu merengek sepanjang malam. Orang tua mereka sedang tak ada di Tokyo, jadi hanya (Name) satu-satunya orang yang bisa dibuat repot oleh pemuda itu.

Bagaimana bisa Yukie-san begitu sabar menghadapi orang itu....

Sebenarnya, tak sepenuhnya salah si rambut jabrik dwiwarna itu. Jika saja (Name) ingat untuk menyetel alarmnya, dia mungkin bisa datang tepat waktu.

Uh, sialaaaaaannnnn!

Lagi, (Name) mengumpat dalam hati. Pokoknya, yang salah itu Koutarou karena dia laki-laki.

"Maaf, Nona... Bisa permisi sedikit? Kau menghalangi jalanku."

Seketika, (Name) tersadar. Lantas ia menelengkan kepala untuk melihat siapa yang menegurnya. Namun, di belakangnya hanya ada sesuatu yang berwarna hitam.

"Hei, Nona...."

Masih suara yang sama, datang dari arah atas kepalanya. (Name) mendongak, mendapati seorang pemuda dengan sweter hitam dan blazer biru tua sedang menatap dirinya dengan mata malasnya.

Eh? Bukankah dia—

"Ayo jalan."

(Name) menyadari orang-orang di sekitarnya mulai bergerak menyeberangi zebra cross. (Name) mengikuti arah gerak kumpulan manusia itu, tak ingin terdorong oleh mereka yang sedang terburu-buru. Lagipula, dirinya pun sedang dikejar waktu. Ini adalah hari pertamanya di SMA Nekoma sebagai siswi baru yang akan duduk di kelas 1, jadi ia harus menciptakan kesan baik pada dirinya dengan cara tidak datang terlambat ke sekolah.

Ah, benar juga.

Menyadari itu, (Name) segera memacu langkah yang kecepatannya bahkan melebihi gurita kuning anime sebelah.

***

To be continued