"Dek, mau ke mana jam istirahat ini?"
"[Name]-chan~ sudah makan siang? Ayo makan bersamaku!"
"Pulang bareng yuk?"
Dst.
Dst.
Dst.
[Name] mengacak rambut frustasi. Ke manapun ia melangkahkan kaki di sekolah ini, Oikawa tiba-tiba selalu muncul entah datang dari mana dengan kalimat yang mengganggu. Sebenernya, apa salahnya? Apa masalahnya dia dengan kakak kelas itu? Apa gara-gara salah manggil dia 'Pak' waktu itu? Atau gak sengaja jedotin kepalanya ke wajah Oikawa? [Name] tidak mengerti mengapa sampai-sampai ia digentayangi terus oleh sosok seniornya tersebut.
Segala cara sudah [Name] coba untuk lepas dari pandangan Oikawa, namun percuma. Belum ada satupun yang mempan. Bahkan sekarang ia yang sedang berjalan menuju ke perpus aja seperti mengendap-endap. Sedikit-sedikit menoleh kanan, kiri, belakang. Ia sudah seperti maling di sekolah sendiri.
Akhirnya gadis itu bisa selamat sampai tujuan. Senyumnya mengembang tatkala menganggap dirinya berhasil lepas dari gangguan Oikawa, setidaknya untuk hari ini. Dilangkahkannya kaki menuju meja perpustakaan yang tersedia, kemudian [Name] meletakkan beberapa buku yang ada di genggamannya pada meja. Ia pun kini kembali berjalan ke arah rak-rak buku perpustakaan. Matanya mulai mencari-cari buku referensi yang ia inginkan.
Ah, itu dia! Buku dengan judul "Trik Jitu OSN Kimia" yang tertera begitu jelas telah tertangkap netranya. Segera saja [Name] menggerakkan tangan untuk meraih buku tersebut, hingga menyadari ada sebuah tangan lain yang juga hendak meraih buku itu.
Sontak, [Name] menoleh. Dan betapa terkejutnya ia mendapati sosok yang sesaat memasang tampang kaget kemudian cengiran lebar tak berdosa terukir di wajahnya. Iya, siapa lagi kalo bukan Oikawa. Orang yang sedang ingin dia hindari.
"Halo, [Name]-chan, kebetulan ya.. kayaknya jodoh emang gak kemana deh," ujar Oikawa.
[Name] menelan ludah. Dan langsung saja ia berlari keluar perpustakaan tanpa berpikir panjang. Oikawa terheran. Sungguh, mulai hari ini dia memang bertekad untuk berhenti mengikuti dan mengganggu adek kelasnya itu. Oikawa sudah capek karena tidak kunjung dinotis---lagipula ada yang memang lebih harus ia fokuskan. Dan niatnya ke sini memang untuk belajar serta mencari referensi. Hanya sebuah kebetulan, tapi mungkin [Name] tidak menganggapnya demikian.
"Sial," umpat Oikawa. Lantas ia berbalik kembali ke meja. Dan mendapati meja di sampingnya tergeletak buku-buku tanpa pemilik. Oikawa melirik, matanya membulat ketika melihat nama pemilik buku itu. Segera saja dia meraihnya, lalu berlari keluar perpustakaan.
-oOo-
"[Name]-chan~!!"
Yang dipanggil menoleh ke belakang, saat ia sudah mengganti acara berlarinya dengan jalan santai. Karena tadi jujur saja, [Name] sudah tidak melihat Oikawa mengejarnya. Tapi sekarang, sepertinya anggapannya salah. Tiba-tiba kakak kelasnya itu sudah berada di belakangnya sambil melambaikan tangan. Setelah menoleh ke depan lagi, ia kembali berniat lari. Tapi [Name] tak sengaja menubruk seseorang yang baru saja keluar dari toilet laki-laki. [Name] terjatuh lalu mengaduh. Belum sempat ia bangun, seseorang itu sudah berlari ke arah Oikawa yang tadinya mengejarnya sekarang sempat mematung diam melihat [Name] terjatuh.
"KUSOKAWA!!"
"I-Iwa-chan?!!"
Ternyata yang ditabrak [Name] itu Iwaizumi, teman klop seorang Oikawa yang mampu menghentikan lelaki itu bersifat menjengkelkan melalui amukannya. Iwaizumi yang berlari ke arah Oikawa setelah sampai pun langsung menarik kerahnya dan menggeret Oikawa ke arah [Name]---yang masih belum beranjak dari posisi jatuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chemistry
Fanfiction[Oikawa Tooru x Reader] Siapa sangka ternyata Oikawa juga jago kimia?!! *** "Tak perlu kamu ragukan lagi, tidak ada bilangan kuantum yang bisa mengukur cintaku padamu, cintaku bahkan jauh melebihi bilangan Avogadro." Mau sekuat apapun gombalan maut...