-TEBING

4.7K 148 2
                                    

Prolog.

"selamat tinggal semuanya, maaf aku menyerah". Gumamku.

Byuurrr

Kini aku sudah tak berpijak lagi pada tanah. Melainkan, sedang terhempas dan berada di dalam laut. Laut yang dalam, dingin, dan gelap. Perlahan nafasku sudah tak bisa di tahan. Aku mulai menutup mataku. Merasakan ibarat ratusan pisau menancap pada kulitku. Ini sangat dingin. Diriku sangat tenggelam, jauh dari permukaan. Pastinya tak ada yang mengetahuiku sudah beristirahat di sini.

Seragam sekolahku yang mulai terangkat, melayang-layang. Rambutku menutupi semua wajahku. Tanganku terasa membeku sampai ujung jemarinya.

Aku sudah mati, kenapa masih bisa berhalusinasi? Kenapa masih bisa merasakan? Ada tangan menyentuhku. Sangat hangat. Dia menarikku. Menuju permukaan. Dia menyelamatkan ku?

Tidak aku tak mau!.

Aku melepaskan genggaman nya, tapi apa daya? Dia begitu kuat. Menarikku ke permukaan. Kenapa? Padahal hanya sedikit lagi saja.

Saat telah sampai di bibir pantai. Aku sangat lemas. Kulitku pucat, tubuhku menggigil, sepatuku hilang sebelah. Dia menekan dadaku berulang kali. Sangat sibuk, menelpon ambulance, menekan dadaku, mengguncang tubuhku.

"ayolah...Kumohon....". Erang dia.

Dia terus menekan dadaku, karna tak ada cara lain. Ia memberi ku sebuah bantuan alternatif. Yang sangat jarang ingin dilakukan oleh orang lain. Dia memberiku nafas buatan. Dan yang lebih memalukan, dia membuka seragam basahku, lalu membalutku dengan kain. Aku bisa menjelaskan semuanya dengan sangat akurat, karna aku masih sadar, hanya sekarat.

Lalu dia menggendongku. Berlari ke tepi jalan menjauh dari bibir pantai. Aku yang sekarang ini seperti lemper hanya bisa mengikuti, tak ada tenaga untuk memberontak.

Dia memasukkan ku kedalam sebuah mobil. Lalu dia membalutku lagi dengan kain yang lain. Dia mempercepat laju kendaraannya, membawaku menuju rumah sakit.

******

Kami tiba dirumah sakit. Kini aku sudah tak sadarkan diri, perjalanan terlalu lama.

Selang beberapa waktu aku siuman. Seutas selang oksigen melingkar diantara mulut dan hidungku. Sebuah infus juga menancap di tangan mungilku. Aku masih hidup.

Tapi aku tak merasakan keberadaan anggota tubuhku. Seperti ada yang kurang. Aku menggerakkan tubuhku. Kaki kiriku mati rasa. Dan benar saja, kaki kiriku sudah di amputasi. Aku hanya punya satu kaki?. Perlahan semua pergi. Tidak hanya orang, bahkan anggota tubuhku pun juga.

"Tidak mungkin! Ini pasti mimpi!". Pikirku. Aku menampar kecil pipiku. Tetap tidak bangun. Semakin kuat, semakin kencang, semakin pedas tamparan ku.

"TIDAK!!!!". Aku berteriak sekencang mungkin, tanpa memperdulikan bahwa aku sedang berada di rumah sakit.

Sontak seorang perawat masuk dan menenangkan ku.

"biarkan aku sendiri! Menjauhlah, pergi!! Pergi!". Teriak ku sembari mendorong dan menendang apapun.

"tenang lah, semuanya ba—". Belum sempat perkataannya selesai, Aku mendorongnya sekuat tenaga.

BRAAKKK

"ah...sakit..". Ringis perawat itu.

Aku mendorongnya terlalu kencang. Bahkan bisa kudengar suara hantaman kepalanya dengan ujung meja. Perawat itu mengadah, berusaha merangkak keluar ruangan. Kepalanya berdarah.

Tapi justru tak lama, dia ambruk. Tergeletak lemas di lantai dengan bergelinang darah.

Aku berusaha mengontrol nafasku. Apa yang baru saja ku perbuat? Dia...dia sama seperti ayah. Terluka akibat kesalahannya sendiri, tapi ber-akting seolah-olah akulah penjahatnya.

Itu kecelakaan.

Mereka semua busuk.

Beberapa perawat, dokter dan security masuk ke ruanganku dengan terburu-buru. Terkejut melihat darah berceceran di lantai.

Aku mendecih sinis. Menahan air mataku agar tidak tumpah. Dengan tangan gemetar aku melempar vas bunga kecil di atas nakas sembarang arah.

"pergi kalian!!". Bentak ku tak karuan. Aku menjambak rambutku frustasi. Menendang segala arah.

Dua orang security maju dan menahan lenganku. Memaksaku untuk diam. Dengan gerakan yang tak bisa kucegah, mereka membiusku di lengan.

Hingga akhirnya, mataku memberat. Menyisakan kegelapan.











Hai hai👋👋
Acu comeback😘😘

Welcome to LIGHT FROM THE DARKNESS 2 💞

Jangan lupa vote, comment, dan follow akun aku ya

See you next part :D



The Depression Of Me 2 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang