-SALAH PAHAM

2.8K 117 0
                                    

Chapter: 1

Aku sadar setelah 1 jam lamanya. Sudah ada bunda disampingku. Mata bunda sembab, ia habis menangis. Dan kuharap bunda tak tau soal ayah.

Terjadi keheningan sementara. Namun kuputuskan untuk membuka pembicaraan.

"bunda..." Aku berusaha basa-basi. Namun bunda langsung memotong perkataan ku.

"apa maksud pesan kamu lia?!". Bentak bunda dengan nafas memburu.

"...maaf...". Ini sungguh canggung. Seharusnya aku pergi saja.

"kau pikir hanya dengan bunuh diri bisa mengakhiri segala penderitaan mu hah?!". Ada penekanan di setiap kata-kata bunda. Sebenarnya aku sudah biasa sejak kecil mendengar bentakan bunda.

Aku hanya bisa bungkam. Tak ada satu katapun yang terucap.

"dan ayahmu... Kenapa?.... Kenapa kau melakukannnya, lia?". Ujar bunda melemah. Kini matanya kembali berair. Lantas air matanya menetes satu persatu.

Deg

"bunda, bukan aku yang melakukannya, ini semua salah paham, a—aku hanya membela diri! Tapi itu semua terjadi dengan sangat ce—"

Oh tuhan. Bunda menggeleng. Tangisnya menjadi. Aku tertegun melihat bunda yang tidak sama sekali mempercayai kalimatku.

"kamu benar-benar gila lia...kamu tau kan, sebenci apapun kamu sama ayah, dia tetap suami bunda. Tetap laki-laki yang menemani bunda sejak dulu. Kenapa yang bahkan anak pungut sepertimu tega menghancurkan semuanya?!". Bentak bunda dengan wajah memerah. Tangannya yang terkepal bahkan nyaris memukulku.

Aku...anak pungut?

Saat itu aku benar-benar bungkam. Aku masih menyerapi setiap perkataan bunda. Bahkan air mataku mulai menetes.

"aku bukan pembunuh...bukan". Gumamku. Aku menggeleng kuat. Memegangi kepalaku yang rasanya mau pecah.

"Tidak bunda...bunda...bunda bukan aku!!". Aku berteriak histeris. Mulai mengacak-acak rambutku gemas. Kenapa tidak ada seorangpun yang percaya?

Namun, bunda justru melayangkan tatapan benci padaku, lantas keluar dari ruangan dan memanggil beberapa perawat.

"lepaskan!! Aku ingin bicara dengan bunda!!". Teriak ku. Aku berusaha melepaskan diri dari mereka yang mencekal lengan ku erat.

"aku mau dibawa kemana?". Pikirku dalam hati ketika mereka mengangkat tubuhku dan memindahkanku ke kursi roda.

Lalu mereka menyuntik lenganku dengan cairan asing. Rasanya dingin. Menusuk. Hingga aku hanya bisa bungkam ketika cairan itu menyakiti seluruh tubuhku. Sudah berapa kali lenganku terus di suntik?

Mereka mendorong kursi roda ku menuju sebuah mobil khusus rumah sakit. Lalu kami menuju ke sebuah tempat.

***

Mereka membawaku ke rumah sakit. Hatiku sedikit lega saat tau mereka hanya memindahkan ku ke rumah sakit lain. Tapi kenapa banyak sekali teriakan didalamnya?

Deg

"A—Apa apaan... Ini?". Aku sungguh terkejut saat mengetahui mereka membawaku ke rumah sakit jiwa.

"Tidak... Aku tidak mau!! Aku mau pulang!!! Aku tidak gila! Kalian yang gila!!". Aku memberontak. Tapi dengan aku yang hanya berkaki satu, tidak mampu menahan. Tapi kedua tangan ku masih ada.

Aku mencakar mereka saat sedang menahan tubuhku. Aku terus memberontak hingga kehabisan tenaga. Nafasku terengah engah. Bahkan disaat seperti ini, emosiku sulit dikendalikan. Dan pada akhirnya, sekeras apapun aku melawan, aku tetap masuk ke dalam ruangan terkutuk ini.

[]

Hai hai ......
Ini adalah episode ke dua dari light from the darkness 2.

Semoga suka ya dengan alur ceritanya 💕

Jangan lupa votement dan follow akun aku

Happy read all :)

The Depression Of Me 2 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang