4

820 54 1
                                    


  Terkadang, terlalu berharap membuat kita malah semakin jauh dengan hal yg kita harapkan, dimalam yg sunyi ini, Nanda kembali merenungkan masa demi masa yg sudah ia lewati selama 17 tahun hidupnya ini,

Banyak hal yg membuat nya kembali menangis jika mengingat masa masa itu, masa masa yg indah, namun kini tinggalah kenangan.

Nanda kembali merindukan Ayahnya.

Namun apalah daya, Nanda yakin, suatu saat nanti, akan tiba saatnya, dirinya dan keluarganya akan berkumpul kembali, suatu saat nanti.

"Nanda..." panggil seorang lelaki yg ternyata Adalah Fahri.

"Iya Mas..."

Mereka terdiam sejenak, banyak hal yg ingin disampaikan fahri, namun hal itu hanya tersimpan dalam benaknya.

"Bagaimana kuliah mu saat ini?" tanya Fahri membuat Nanda mengernyitkan alisnya, kenapa Mas fahri perhatian sekali padaku, pikirnya begitu.

"Lancar Mas, Mas sendiri sekarang, masih kuliah atau sudah kerja?" Tanya Nanda, entah mengapa, Nanda tidak suka suasana yg canggung antara dirinya dan Fahri,

"Saya sudah kerja, sekarang sedang mengurus perusahaan bersama Abah" Jelas Fahri, Nanda yg mendengarnya hanya mengangguk saja, Nanda teringat akan malam dimana ia merasa jantungnya berdebar debar karena Fahri , namun Anehnya, sekarang, Dia malah merasa biasa saja didekat mas fahri, akhirnya Malam itu, mereka mengobrol ditemani angin malam yg menyejukan, teh hangat, juga selimut di balkon kamar mereka masing masing, tanpa sadar, mereka malah semakin akrab.

Banyak yg Nanda ketahui setelah banyak mengobrol dengan mas Fahri, jika seseorang pertama kali meliha mas fahri, ia mungkin akan menganggap mas fahri adalah sosok yg dingin dan kaku. Namun nyatanya setelah mengenal mas Fahri, ia tidaklah sekaku dan sedingin yg selama ini ia bayangkan, mas fahri adalah orang yg hangat, bijak, dan sebenarnya murah senyum, meski masih ada kesan pendiam dalam dirinya, mungkin pendiam adalah sifat alami seorang lelaki, mereka lebih banyak berfikir, tanpa banyak berbicara.
Dan...Mas fahri ternyata sudah memiliki tunangan,Jujur menjadi pengagum terkadang memang berat,  ada saja rasa nyeri yg menyelinap ke dalam hati, meninggal kan bekas luka yg tak tau pasti akan hilang atau tidak, namun kita hanyalah sekedar pengagum yg tak berhak atas apapun. Kita hanya di ijinkan untuk mengagumi, bukan menghalangi kebahagiaan orang yg kita kagumi.

****

Keesokan harinya, Nanda memiliki jadwal kuliah pagi, jadi ia berangkat pagi pagi sehabis subuh, akibatnya perutnya sakit menahan perih karna maagh yg dideritanya, lalu kiki pun mengajaknya untuk ke kantin,

"Kamu gimana sih, kok bisa maagh nya kambuh, kan bisa sarapan dulu, lagian kuliah mulai jam 7, ini masih jam 6.."Nanda yg mendengarnya hanya terkekeh dan mulai menyantap bubur yg tadi ia pesan.

setelah Nanda selesai Sarapan mereka pun melangkahkan kakinya menuju ke kelas, sesampainya di kelas, ternyata sudah banyak yg datang, Nanda dan kiki pun memilih untuk duduk di bangku tengah, alasannya karna pas menghadap papan tulis, lalu tiba tiba...

"Kamu Nanda ya..." tiba tiba ada sekarang gadis cantik yg menyapa Nanda, Gadis itu sangat cantik dengan lesung dikedua pipinya, tak lupa jilbab yg membuatnya terlihat sangat manis, penampilannya juga sangat modis dan fashionable sekali, beda dengan Nanda yg hanya mengenakan Rok Batik dan atasan sederhana tak lupa jilbab hitam yg terbentuk secara simple, Iya, Nanda tidak suka Neko neko, ia lebih suka yg simple simple,

"Iya... Emm siapa?..." Tanya Nanda pelan,

"Hemm, kenalin, aku Disha, kamu Nanda kan," ucapnya sambil mengulurkan tangan, Aku pun mejabat uluran tangan ya,

"Nanda." Lalu Disha pun duduk di depan Nanda, lalu ia pun menoleh ke arah kiki yg sedari tadi diam memperhatikan, Disha pun mengulur kan tangannya ke arah kiki, untuk mengajak berkenalan.

Laa TahzanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang