Ryan's Secret

1.9K 93 11
                                    


Pada hari yang sangat ramah lingkungan yaitu suasana di desa yang cukup segar yang di penuhi pohon dan sawah.Suara burung yang bernyanyi dengan ramahnya lingkungan dan perumahan yang begitu kekal.

Beginilah suasana rumah keluarga Char dan Kwon yaitu tenang dan damai.Kisah akan dimulai dari permulaan anak kembar yang berbeda sifat dan seorang setengah manusia.

Secret three

Keadaan keluarga Char begitu bersih dengan suara bersih bersih dengan usaha sang kakak yang di nama kan Ryan.Ia begitu rajin dalam kebersihan karena bersih akan membuat suasana semakin membaik.

Dokter Franklin benar benar bersyukur atas anak yang rajin kecuali anak yang satunya yaitu begitu pemalas dan suka bermain game yang dinamakan Kory.


Kory hanya bermain game di atas sofa dengan asyiknya sampai Ia tidak pengertian kepada saudaranya sendiri.Tapi,Dokter Franklin tidak membedakan anaknya dan Ia menganggap mereka berdua adalah anak yang harus di pertanggung jawabkan.Ia hanya bisa duduk di kursi roda yang dapat di atur keinginan sendiri dan Ia harus dapat memberitahu anak anaknya yang kearah yang lebih baik.Itulah tugas sebagai Ayah.

Dokter Franklin tidak akan membiarkan Kory secara terus menerus melakukan hal yang tidak berguna dan Ia harus mengatakan dengan terang terangan agar Kory agar dapat serajin dengan Ryan.

Ia melihat begitu tidak menerima kegiatan yang dilakukan oleh Kory yang dilakukannya bermain Video game sambil tidur,"Kory...berhentilah bermain dan bantu Ryan di halaman."Ucap sang ayah meminta tolong kepada Kory untuk berhenti.

"Nanti...ayah,Apa ayah tidak melihatku aku ini sibuk."Itulah ucapan sang anak kepada ayahnya sendiri yang tidak peduli dengan mentah mentah.

Datang lah Ryan menghampiri ayahnya berada untuk memberitahu sesuatu,"ayah...aku sudah selesai membersihkan..."Ucapan Ryan terpotong melihat tingkah saudara kembarnya kepada sang ayah.

Ryan yang melihat dan mendengar suasana begitu menesak hati,Ia marah besar kepada Kory yang asyik bermain Video game dan mengambilnya dari genggaman tangannya.

kory pun tidak menerima yang dilakukan Ryan dan Ia pun bangun sambil berkata,"Hei...Ryan,Bisa tidak kau tidak menggangguku dan kembalikan Video game ku."Sambil mengangkat tangan sebelahnya yang di tanda kan meminta kembalikan gamenya.

Ryan hanya memandang dengan wajah penuh amarah dengan kelakuan Kory yang tidak peduli.Kory yang melihat wajah Ryan dengan penuh amarah hanya berkata,"Kenapa berwajah begitu?Aku hanya bermain game,itu saja.."Polos Kory yang membuat sang ayah turun tangan.

"kory...kau tidak mengerti,Seharusnya tumbuhkan rasa kepedulian sedikit saja!"Ucap Sang ayah begitu marah kepada Kory.

"Ap...apa?Jadi,ayah menganggap ku ini tidak punya hati dan perasaan?"Rasa tidak percaya yang mulai tumbuh didalam jiwa Kory.

Dokter Franklin seketika kaget mendengar ucapan sang anak kepada dirinya.Ryan pun langsung berkata yang membuat Kory semakin tidak percaya,"Yang dikatakan ayah...itu BENAR!!Kau tidak punya rasa kepedulian!!"Ucap Ryan setuju dengan perkataan sang ayah.

kory merasakan jatuh kedalam jurang yang begitu dalam dan gelap.Ia tidak percaya bahwa keluarganya sendiri yang membuatnya menjadi seperti ini.

kory hanya menundukan kepala dan murung di dalam benaknya yang membuat Ryan dan sang ayah khawatir.

"ko...kory...."Ucap sang ayah yang ingin menyentuh pundak Kory.
"jangan sentuh aku yang tidak punya perasaan ini."Larang Kory kepada ayahnya sambil menundukkan kepala.

Melihat dan mendengar perkataan Kory yang membuat Ryan semakin marah,"Kory!!Kau benar benar tidak sopan!!"Marah Ryan yang semakin menjadi kepada saudara kembarnya.

"Memang kenapa?Aku inikan tidak punya rasa kebaikan dalam diriku ini!!!"Teriak Kory menangis sambil mengangkat wajahnya yang penuh air mata yang membuat Ryan berhenti marah.Kory pun berlari meninggalkan Ryan dan Sang ayah sambil menangis.

"Tidak!!!Kory!!!"Teriak sang ayah yang gagal membuatnya menjadi baik dan malah keadaan menjadi terbalik.
Ryan pun tidak akan membiarkan Kory pergi begitu saja dan Ia pun mengejarnya untuk menghentikan langkah Kory.

-

-

"Hiks...Hiks..."Suara isakan tangis yang begitu pilu yang dilakukan Kory sambil mengusap air matanya.Ia berada di jalan yang bertanah sambil berjalan meninggalkan desa.

Seketika ia ingat,seharusnya ia mengajak tobotnya yaitu Y agar dapat pergi lebih jauh lagi."Bodohnya aku,tidak mungkin aku harus kembali lagi hanya untuk mengajak Y."Ucap Kory berbicara sendiri.

Tiba tiba ada orang asing yang menghampirinya dengan senyuman sinis dan berhenti di hadapan Kory.Orang asing itu perempuan tinggi yang menggunakan baju yang begitu asing dan merasa perempuan itu bukan orang desa.

kory hanya memandang aneh melihat perempuan tersebut.Perempuan itu pun mengangkat tangan dan menepuk tangannya.

PLOK..

Hanya satu kali ia menepuk tangannya dan apa maksud dari kode tersebut.Seketika ada laki laki berotot yang berada di belakang Kory.Laki laki tersebut itu menahan Kory dengan menggunakan lengannya di leher Kory.

"To...tolong!!Upphh..."Suara Kory yang menergap oleh laki laki itu dengan menggunakan sapu tangan yang di beri obat yang membuat kepala Kory pusing.

"ennggg..."Suara Kory yang memulai tidak sadarkan diri.Perempuan itu memandang Kory yang memulai menutup matanya dengan senyuman sinis dan berkata,"good sleep,baby...muaacchh..."Sambil mencium kening Kory.

"Siapa saja...Tolong aku...Ry...Ryan..."Batin Kory yang tidak sadarkan diri.

続ける...
Tsudzukeru...

Secret Three[selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang