Masalah

24 5 0
                                    

Ketua OSIS mulai mendekati Vino saat guru-guru mulai terlihat terganggu.

"Vin, jangan ribut sekarang guru-guru lagi pada gak mood soalnya tadi kata anak OSIS ada rapat mendadak untuk siswa yang bermasalah" bujuk Vicky yang terlihat basah karena keringatnya.

Vino menatap tajam kearah Vicky. Vicky terdiam karena merasa seram terhadap mata Vino.
Bryan masih saja menatap santai Vino seolah-olah tidak ingin menimbulkan banyak masalah lagi.

"Sekali lagi lo deketin Jen... " belum selesai Vino berbicara tiba-tiba saja Bryan tertawa dan langsung memotong kalimat Vino.

"Kenapa? Lo suka sama dia? Tapi lo kan juga masih......" kalimat Bryan terhenti saat Vino menarik kerah baju Bryan dan menatap tajam Bryan.

"Gue biarin lo kali ini Brengsek !! Awas aja kalo mulut lo macam-macam !! Dasar Brengsek" Ancam Vino lalu meninggalkan Bryan.

Jennie dan Melati tergesa-gesa berlari, mereka tidak bisa cepat berlari karena Melati tidak bisa kelelahan. Sesampainya dibawah Melati mengeluh kesal.

"Lah gue uda capek - capek lari kesini malah udah selesai berantemnya" kesal Melati.

"Hushh, lo mau mereka berantem lagi?? " tanya Jennie.

"Iya suruh replay donk, gak sempat liat tadi" pinta Melati.

Jennie memukul kepala Melati dan mengomel "lu aja sana yang berantem sama Bryan nohh" sambil mendorong Melati lalu menuju ke kelas lagi.

"Eh Jenn... Jangan ngambek donkk, Gue bercanda Jen" kejar Melati sambil mengejek Jennie.

"Lo baik-baik aja nih? " tanya Yoas kepada Bryan.

"Oke bro, thanks " jawab Bryan santai.

"Kayaknya lo sama Vino bakal berurusan panjang deh" kata Billie sambil menepuk pundak Bryan.

"Biarin aja, Gue susah sayang sama orang tapi sekali sayang susah lepasinnya " jawab Bryan membuat Billie berhenti.

"Lo beneran suka sama Jennie?? " tanya Billie membuat suasana menegang.

Seluruh anggota tim mulai merinding karena baru saja pertengkaran selesai, Kenapa harus ada pertanyaan bodoh ini lagi?

"Kenapa? Lo juga suka? " tanya Bryan dengan nada menekan.

"Bukan, gue gak suka. Tapi lo harus tau mantan dia masih sayang sama dia" jawab Billie dengan sedikit ragu.

"Mantan? Siapa? " tanya Bryan penasaran.

"Siapa lagi? Reyza lah anak kelas XII-IPS-1 itu, cuman dia yang berhasil jadi pacar Jennie tapi gak bertahan lama, cuman 1 minggu Jennie minta putus karna Jennie gak suka sama Reyza" jelas Billie.

"Gak suka? Trus kenapa diterima? " tanya Bryan lagi.

"Dulu Jennie pernah suka sama dia, tapi dianya nolak, jadi pas Jennie uda berhenti dia malah nembak yaudah diterima ehh gak lama Jennie berhenti" jelas Billie lagi.

"Itu cewek susah didapetin ,mending lo sama temennya aja,  temennya ada yang suka sama lo" tawar Yoas.

"Hati gue bukan pasar tempat datang dan perginya rasa Cinta. Rasa sayang gue harganya utuh gak bisa dibeli dan ditawar sembarang orang. Lo pikir mudah buat sayang sama dia?? " jawab Bryan lalu pergi meninggalkan mereka.

"Yah jangan ngambek juga donk Bry, terserah lo sih kan gue cuma cerita" teriak Billie sambil mengejarnya.

Sesampainya di kelas Bryan dan Jennie menjadi canggung. Mereka jadi tidak berani berbicara satu sama lain. Mereka berusaha untuk tidak saling melihat satu sama lain.

" Kalian berantem juga?? " tanya Lydia saat menyadari Bryan dan Jennie tidak saling bicara.

"Ngak kok " jawab Jennie.

"Kenapa gak bicara coba? Biasanya kalian selalu aja ribut soal kelas atau apalah " tanya Lydia lagi.

" Cuma gak tau mau ngomong apa aja kok.. Jangan ganggu dia, dia mau istirahat, tadi jantungnya berdetak kencang soalnya ada laki-laki yang nyatain perasaannya " jawab Bryan yang berhasil membuat sekelas terdiam dan membuat Jennie blushing.

"Cieee... Jadian gihh" teriak penghuni XI IPS 3 itu.

Jennie tidak bisa berkata-kata dan langsung memakai earphone yang dipasangnya dan memutar lagu sekuat mungkin kemudian menyandarkan kepalanya ke atas meja dan menutupi wajahnya dengan jaketnya.

Ya ampun ini Bryan mengerikan amat deh, sekelas tau deh... Duh God gimana nihhh
Batin Jennie.

Jennie mendengar musik itu hingga pikirannya benar-benar relax.
Sampai saat dia menegakkan kepalanya pikirannya langsung kacau lagi.

"Nyenyak tidurnya?? " tanya Vicky yang daritadi melihat Jennie tertidur.

"Gak tidur kok cuman relaxing aja" jawab Jennie santai.

Dari sudut Bryan memantaunya agar Vicky tidak macam-macam.

"Susah ngomong di kelas lo, mengerikan. Masuk satu langkah aja udah kayak neraka, semuanya ngeliatin kayak gue maling aja" protes Vicky.

"Lo mau ngapain? " tanya Jennie.

"Hey, gue abang kelas, sopan donk " protes Vicky.

Jennie melihatnya dan mulai menatapnya dengan tajam.

"Oke oke,  gue kesini mau bilang. Lusa itu Vino birthday. Dia mau undang lo,  lo boleh ajak siapapun kok terserah lo yang penting lo hadir di pestanya " jelas Vicky.

"Oke" jawab Jennie singkat.

"Lah gue belum bilang tempat dan jamnya neng" kesal Vicky lagi.

"Dimana? " tanya Jennie santai.

"Di Restoran Hijau Sari" jawab Vicky.

Jennie mengangguk tanda mengerti, lalu Vicky pun meninggalkannya.

"Lo pergi Jen??" tanya Agatha.

"Belum tau gue, ntar gue pikir-pikir dulu deh" jawab Jennie santai.

"Wahh serius nih?? Udah ada Bryan masih mau ngejar Vino?? " sindir Via yang dari dulu tidak menyukai Jennie.

"Bukan urusan lo, urus aja hidup lo yang berantakan itu" balas Jennie dengan kata-kata pedasnya dan membuat Agatha, Lidya, serta Melati tertawa kecil.

"Upps...  Pedes sekalii... " sindir Lidya.

Lalu Via pun pergi meninggalkan mereka karena kesal.

Jennie sedikit berpikir apa sebaiknya dia tidak pergi?
Bagaimana kalau dia pergi saja agar tidak ada salah paham antara dia dan Vino??atau haruskah dia tidak pergi agar Venny tidak salah paham??.

Undangan sudah menyebar melalui grup Sosmed Sekolah SMA Nusa Indonesia itu.
Pakaian yang dipakai untuk acara ulang tahun itu harus bertemakan "Black and White costum".

Jennie tidak pernah menyukai dress.
Dia tidak berpikir untuk menghabiskan uangnya untuk membeli dress baru.

Jangan lupa vote guys ★
Have a good day♡♡

Cold LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang