KETAKUTANKU

152 14 7
                                    

Aku tak percaya yang ku lihat semua ini, tubuhku sangat gemetar dan mulutku membisu, aku mencoba berlari meninggalkan rumah sakit itu dengan ketakutan yang luar biasa , aku meninggalkan nenekku di rumah sakit itu.

" Ahhhhhh.." Teriakankuu sambil keluar dari rumah sakit.

" Meda mau kemana kau nak?" teriakan nenekku.

" Kenapa Meda menjadi aneh seperti ini, apa yang terjadi pada Meda? apa ini efek setelah kecelelakaan itu" Ujar neneku dengan wajah cemas.

Tak lama kemudian nenekku juga mengejarku

" Meda..?" Teriak nenekku.

Aku berlari dengan sangat cepat dengan sedikit menutup mataku. Nenekku tertinggal sangat jauh dan kehilangan jejakku.

"Kenapa mereka semua ada dimana-mana." Ujarku sambil berlari ketakutan.

Aku pun terus berlari entah kemana, lama-kelamaan aku mulai capek dan berhenti di sebuah tempat bermain anak-anak yang sepi dan tak ada seorang pun."

" Huft.. Huft.. Huft" Capek juga ya, berlari dari rumah sakit sampai sini" Ujarku sambil membungkuk memegang lututku.

Tiba-tiba aku merinding dan saat aku berdiri tiba-tiba di depanku ada sosok. Akupun kaget melihat sosok yang menyeramkan di depanku. Perutnya bolong, kepalanya sebagian membusuk dan isi otaknya kelihatan. Hingga akhirnya akupun pingsan melihat sosok itu. Saat membuka mataku sandra sudah ada di sampingku dan memangku kepalaku.

" Sandra?" Ujarku dalam hati.

Aku pun bangun dari pangkuan sandra.

" Kau sudah sadar Meda?" Ujar sandra.

"Sandra,,aku mau sendiri, jangan ganggu aku".

"Ada apa dengan dia" ucap sandra dengan terkejut.

Aku pun berdiri kembali dan berlari meninggalkan sandra.

Aku meninggalkankan tempat itu. Tak jauh dari tempat itu tiba-tiba sosok menyeramkan itu berada di belakangku dan mengejutkanku dengan suara seramnya.

"Hey anak kecil, kenapa kau bisa melihatku? sosok itu bertanya dengan suara menyeramkan.

Aku berhenti dan menoleh sedikit demi sedikit. Tapi aku tak bisa mengontrol ketakutanku ini, aku pun berteriak sekencang-kencangnya sambil menutup mataku.

"Haaaaaa..pergi sana, pergi sana aku tidak mau melihatmu hantu. Aku juga tidak tau kenapa aku bisa melihatmu " suara teriakanku yang begitu sangat keras.

"Memang begitu seharusnya kau harus takut denganku haha dan masih banyak lagi kawanku disini, mau lihat?" ujar hantu itu.

"Tidak.." aku pun pun pingsan .

Tak lama kemudian...

"Aku pun terbangun, dan sudah berada di sofa yang empuk yaitu kamarku sendiri".

"Kau tak apa Meda? sikapmu agak aneh dari tadi"suara nenek yang berada di sampingku.

"Kenapa aku disini nek?"

"Tadi aku menemukanmu di dekat taman bermain anak anak".

Aku pun terdiam tidak menjawab apa-apa karena kekacaun di dalam hatiku.

"Kenapa Meda?".

"Aku bisa melihat hal-hal gaib nek? dan aku sungguh ketakutan jika aku melihat mereka berkeliaran dimana-mana".

Nenekku terdiam sebentar dan berfikir.

" Kau itu memiliki kemampuan seperti ibu kandungmu dan kakekmu, mereka bisa berinteraksi dan melihat dunia lain, mereka juga mampu mengontrolnya, andai saja ibumu dan kakekmu disini mereka bisa melatihmu". Ujar nenek

"Apakah kakek masih hidup nek?"

"Dia meninggal karena sebuah kecelakaan mobil, dan anehnya jasadnya tidak di temukan."

"Aku baru tau kakek juga meninggal karena kecelakaan mobil, dan apakah aku sanggup untuk mengontrol penglihatanku?".

"Emm.. mungkin ini sudah takdirmu Meda".

" Oh iya aku baru ingat siapa yang kemarin menyelamatkanku dan membawaku ke rumah sakit nek?".

"Nenek juga tidak tahu, nenek di beritahu dari pihak rumah sakit bahwa kau berada di rumah sakit".

"Ohh begitu ya, padahal aku ingin tau siapa dia dan ingin mengucapkan terima kasih" ucapku dalam hati.

"kau harus merelakan kepergian mereka semua Meda" suara nenek dengan nada rendah sambil menangis.

"Aku ingin nenek keluar dari kamarku sekarang, aku ingin sendiri".

Aku terus membayangkan kejadian yang telah aku alami hingga merenggut nyawa kakak,ayah dan ibuku. Entah kenapa kejadian itu tidak bisa hilang dari pikiranku.
(Flash back Off)

*To be continue*

Descendent Of Gods ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang