1.Pertama Kali

4 2 0
                                    

Aku sedang berpikir, kira kira apa reaksi mu saat aku mengatakan aku mencintaimu?
-MLS-

Happy Reading

DARK

"permisi"
"permisi"
Melisa menyelinap diantara kerumunan orang yang sedang mencari nama nama mereka di kelas mana. Orang orang memberi nya jalan.
Melisa Prameswari x mipa 5
"Huhhhhh"

Melisa beringsut keluar dari kerumunan orang orang yang sedang berusaha mencari kelas masing masing.

"ca, kelas berapa? " gadis dengan rambut sebahu itu bertanya dengan begitu semangat. "Mipa 5 kar" Melisa tersenyum terpaksa pada sekar.
"yaaa, kita nggak sekelas dong. Gue kelas X Mipa 6"
"nggak papa, kan kelas nya sebelahan"
"ya udah deh, bareng yuk ke kelas"

********

"Lintang Maharani"
"Hadir buk"
"Melisa Prameswari"
Gadis yang dipanggil malah asik berbicara dengan teman sebangku nya yang baru.

"Melisa Prameswari" ucap seorang guru berbadan bongsor dengan suara yang keras karna kesal.
"ah— ah i.. Iya buk, Hadir"
"kamu punya etika?, pernah diajarkan untuk menghargai orang yang sedang bicara?, pernah diajarkan untuk menghargai orang yang di depan?, pernah diajarkan untuk menghargai guru?. Pernah tidakkk!!!! "

Melisa terkejut, ternyata guru ini begitu killer. Kelas yang tadi heboh, kini hening dengan seluruh pasang mata melihat ke arah nya.
Melisa diam, menunduk tak berani melihat sang guru yang sedang menatap marah ke arah nya.
"maaf buk, saya janji tidak akan mengulangi nya"

"ananda semua, ini adalah hari pertama kalian mengikuti belajar mengajar setelah 3 hari melakukan Masa Orientasi Siswa. Ibuk harap kalian mengerti kalau kalian ini masuk sekolah paling favorit. Jadi tolong sikap dan prilaku kalian selama di SMP dulu yang tidak baik jangan dibawa kesini"
"iya buk" ucap seluruh murid di kelas serempak

"Mel, maaf ya. Karna gue ngajak lo ngobrol, lo jadi kena marah. Padahal kan gue yang mulai" terlihat wajah bersalah dari luna

"kenapa minta maaf?. Gue juga salah, kan harus nya gue dengarin guru pas lagi absen. Udah lah, jangan merasa bersalah gitu" Melisa tampak tersenyum tulus memperlihatkan deretan gigi nya yang putih.

*******

"Gimana di kelas tadi ca? " ucap sekar dengan antusias

"buruk kar, gue kena marah karna ngobrol dan nggak dengarin guru ambil absen" tunduk nya dengan wajah lesu

"oh ya tuhan icaaaa, baru hari pertama dan lo udah bikin masalah" sekar terkejut dengan ekspresi nya yang terlalu berlebihan

"udah lah, mending cepetan aja ke kantin, gue lapar nih"

Mereka berdua berjalan bersama menuju kantin. Sampai tiba tiba ada pengumuman dari mikrofon sekolah yang memberitahu tentang siapa yang kehilangan handphone.

Melisa berhenti berjalan, dengan tergesa gesa ia merogoh saku rok nya dan tidak menemukan benda persegi panjang itu. 'oh ya tuhan, jangan sampai hilang. Ini sudah ke 4 kali nya aku kehilangan nya'
Wajah nya pucat pasi dan tampak seperti orang linglung.

"kenapa ca" sekar melihat ada yang aneh dari pergerakan melisa, seolah iya sedang kehilangan sesuatu.

Melisa langsung berlari meninggalkan sekar yang sedang menatap nya aneh.
"eh ca, tunggu in gue. Mau kemana sih? ".

Sekar segera berlari mengejar Melisa yang berlari terburu buru ke arah kelas.

"kok nggak ada sih, aduhhh. Emang nya yang di umumin tu handphone gue ya?. Oh ya tuhan, bagaimana ini, seandainya bunda tau, gue bakalan dicincang jadi 8 nih"

"icaaaa, gue cape tau ngejar lo, sekar menyeka keringat di pelipis nya.
"lo ngapain sih?, kaya orang kesetanan aja"

"kar, temenin gue ke lobby, ke sumber suara, kaya nya itu handphone gue deh. Cepetan karrrr" Melisa segera menarik lengan sekar cepat.
Ia sudah benar benar gelisah karna takut handphone nya akan hilang

"ihhhh, sabar dong ca, gue capek kaya gini juga karna lo"

********

"permisi kak, kakak yang ngasih pemberitahuan tentang yang kehilangan handphone ya"

"iya, kamu kehilangan handphone? "

"iya kak, handphone aku warna rose gold, pake case bening bergambar kucing"

"oh benar, sama seperti yang saya temukan. Ini" ucap nya sambil menyodorkan benda persegi panjang itu ke tangan Melisa.

"aduhhh kattyyyy, kamu kok nakal sih, ilang ilang melulu"
Saking shock nya, ia bicara sendiri.

"eh, makasih ya kak, udah mengembalikan handphone nya" Melisa tersenyum bahagia dan segera untuk pergi dari sana

"eh tunggu"
"kenapa kak? "
"lain kali kalo punya sesuatu, dijaga, jangan ceroboh."

Melisa tersenyum dan mengangguk patuh

.
.
.
.
.

Alhamdulillah, akhirnya aku berhasil membuat 1 part ya 😂
Walaupun nggak panjang, maklum lah ini cerita pertama aku.

Buat kalian yang membaca cerita ini, terima kasih banyak sudah singgah di cerita abal abal ku ini.

Jangan lupa tekan ya, di mohon untuk kritik dan saran nya.

To be continued....

DARKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang