4.Tiba-tiba

3 2 2
                                    

Untuk kamu yang tiba tiba hadir dalam hidup ku, terima kasih karna kamu berhasil menghancurkan aku sehancur hancur nya

Happy Reading

DARK—

"Ca..."
"Icaaa... "
"Melisa! "

Juna berlari ke arah Melisa tanpa menghiraukan tatapan setiap orang yang sedang menikmati makanan di cafe minimalis itu.

Juna segera meraih lengan Melisa. Melisa menatap Juna dengan tatapan tajam.

"pelan pelan dong jalan nya, gue minta maaf banget ca"

Melisa tetap diam, dan berusaha menghilangkan sesak dihati nya.
Sebisa mungkin Melisa merubah raut wajah nya menjadi tenang.

"lepasin gue Juna, biarin gue pulang, silahkan lanjutkan urusan lo yang tertunda"

Melisa berusaha menarik tangan nya dari cekalan Juna, dan kembali berjalan ke depan meninggalkan Juna yang diam ditempat.

Juna menghela nafas, untuk sesaat pikiran nya kacau, bimbang antara memilih mengejar Melisa atau melanjutkan urusan nya.

Akhirnya ia memilih melanjutkan urusan nya, saat ini yang ia pikirkan hanya itu.

******

Melisa benar benar kecewa dengan sikap Juna hari ini. Menurut nya, Juna sudah keterlaluan dengan berbuat sesukanya.

Flashback on

Juna dan Melisa sedang asik duduk di salah satu cafe minimalis dekat sekolah mereka. Mereka duduk di dekat jendela yang mengarah ke arah kolam ikan. Melisa begitu bahagia akhirnya bisa pergi berdua bersama Juna. Apakah ini sudah bisa disebut ngedate?

"hmmm, sebenarnya gue mau minta maaf sama lo soal gue nyuruh lo nunggu pulang sekolah waktu itu. Jujur Mel gue sebenarnya nggak main basket di belakang sekolah, tapi gue pergi buat ketemu teman gue yang lain. Gue tau gue salah, waktu itu keadaan nya mendesak. Gue minta maaf.

Mata melisa terbuka lebar untuk menunjukkan seberapa terkejutnya dia.

"kenapa lo gak ngabarin gue Juna? "

"gue lupa Mel"

Semudah itukah mengucapkan lupa?, Melisa terdiam dan mencoba tersenyum setulus mungkin.

"ya udah, mungkin waktu itu benar benar mendesak. Nggak papa"

Sudah 15 menit mereka disana, baru lah pesanan kedua nya datang. Suasana cafe itu cukup rame, rata rata di isi oleh anak sekolahan.

Mereka makan dengan diam, sampai akhir nya makanan Melisa habis duluan.

"Juna, gue ke toilet bentar ya" Melisa segera berdiri dari kursi nya setelah mendapat anggukan dari Juna.

Setelah kembali dari toilet, Melisa cukup terkejut dengan kehadiran wanita cantik yang masih mengenakan seragam putih abu abu juga.

DARKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang