2.Pertemuan

8 2 0
                                    

Kalau kamu menolak, aku bisa apa?.
Berjuang atau justru menyerah?
unknown–

Happy Reading

DARK—

Melisa mengedarkan pandangan nya ke seluruh penjuru kelas. Pagi ini ia datang 2 menit sebelum bel berbunyi. Jadi teman sekelas nya sudah banyak yang datang.

"hampir aja gue telat na" ucap nya sambil meletakkan tas nya dibangku.

"hampir mel, belum telat. Liat pr lo dong. Gue nggak ngerjain ni, karna baru cek grup jam 10 malam" Luna memasang tampang memelas nya agar Melisa mau meminjamkan nya pr.

"ini" melisa menyodorkan nya dengan begitu terpaksa dan kesal

"ihhhh, nggak ikhlas amat sih. Pelit banget jadi orang" walau sudah mengomel, tapi Luna tetap melanjutkan mengambil buka Melisa dan segera menyalin nya.

Karna Luna sibuk menyalin pr nya, dan dia belum terlalu dekat dengan teman teman nya yang lain, jadi lah Melisa hanya mengedarkan pandangan nya seluruh anggota kelas.
'oh ya tuhan, dia begitu tampan' Melisa berucap dalam hati ketika mata nya tak sengaja menangkap seseorang yang duduk 2 baris dari belakang dan paling pojok kanan.

'Bulu mata yang lentik, alis yang tebal, kulit yang sawo matang, namun tidak terlalu gelap, badan yang berisi namun tidak gendut, melainkan pas ukuran nya untuk tinggi nya yang segitu' Melisa tersenyum dan kembali menatap ke arah Naya.

'kenapa gue baru sadar sekarang kalo di kelas ini ada cogan. Tumben nih, ada teman sekelas yang cogan. Harus nya dari kemaren gue memperhatikan kelas ini'

Tak lama berselang, datang lah seorang guru laki laki dengan kumis tebal dan rambut yang masih hitam, seperti nya rambut itu di cat, melihat bentuk guru itu yang sudah tua.

"yang saya panggil mohon angkat tangan nya, tanpa perlu menjawab"

'Andini Maharani'
'Annisa Fadhillah'
'Arjuna Pratama'

'oh ya tuhan, jadi laki laki itu bernama Arjuna, bagaimana mungkin gue baru tau nama nama anak kelas ini sekarang'

********

Melisa sibuk membereskan alat tulis nya untuk di masuk kan kedalam tas. Karna bel sudah berbunyi sejak 5 menit yang lalu. Ia harus bergegas pulang karna hari ini ia sudah berjanji untuk menemani sang mama belanja di salah satu boutique langganan.

"besok ada pr nggak Mel? " jika Melisa sibuk dengan kepulangan nya, maka Luna lebih memilih bermain handphone nya untuk menikmati AC kelas yang dingin.

"Ada, pr matematika yang lanjutin latihan kemaren" Melisa sibuk memasukkan alat tulis nya ke dalam tas.

"Melisa"

"ha–, iya"
'dia tau nama gue, oh tuhan. Suara nya lembut banget'

"bisa tolong kasih tau gue pr untuk seminggu ke depan? "

"sekarang?, kalo sekarang gue nggak bisa, gue harus buru buru pulang"

"ya udah, nanti aja."

"chat aja gue lewat line ya, ntar kalo nggak di ingatin gue orang nya pelupa"
'modus dikit buat di chat nggak papa lah ya'

"iya, nanti gue chat buat ngingatin lo"

Melisa tersenyum tulus dan segera keluar kelas setelah berpamitan kepada Luna dan Juna.

*********

Hari sudah menunjukkan pukul 7 malam, Melisa baru tiba di rumah setelah menemani sang mama belanja dari jam 3 hingga jam 7 malam ini.

'aduhhhh, pr belum bikin lagi. Kan ini baru beberapa hari sekolah, nggak mungkin dong langsung gak buat pr.'

Melisa segera mencari kontak Luna untuk bertanya perihal pr. Namun bukan nya chat dengan Naya melainkan mata nya malah tertuju pada satu chat yang sudah tenggelam di antara chat nya yang lain.

Arjuna: Mel, boleh liat pr selama sekolah?

Melisa P: Boleh, sebentar.

Melisa P : Send photo

Arjuna: Makasih Mel

*********

'Hoam' Melisa sudah mengantuk, untuk mengurangi rasa kantuk nya dalam membuat pr, ia memilih membuka aplikasi instagram nya.

Terlihat dari snapgram setiap orang, yang membuat rasa kantuk nya mulai hilang.

Namun saat ia melihat snapgram teman smp nya dulu yang satu sma dengan dia sekarang, jantung Melisa berdegup kencang.

'oh ternyata dia king nya sekolah gue. Kok baru tau ya'

Disana tampak teman smp Melisa sedang berfoto berdua dengan Juna, namun dengan disana juga tertulis 'follow king SMA Nusa Bangsa @Arjunaaa'

Melisa tidak mengetahui dia king sebelum nya, karna pas pemilihan king dan queen ia duduk paling belakang barisan aula. Jadi, ya dia tidak melihat wajah yang terpilih dengan jelas.

'pengen follow, gengsi. Kalo nggak follow kepo lagi. Mana instagram di privat lagi'

'oh ya tuhan, seperti malam ini tidak akan tidur nyenyak '

**********

'Kenapa rasa nya perasaan ini berdebar ketika melihat dia ya? '

'padahal dia tidak begitu cantik daripada wanita wanita yang biasa menyukai gue"'

'bahkan postur tubuh nya juga tidak terlalu tinggi dan pendek. Beda dengan mantan gue selama ini yang kebanyakan model'

'Dia ceria, seolah kesenangan nya tersalurkan ketika ia tersenyum dan melihat orang lain'

'Tapi sekarang apa yang harus gue lakuin? '

'mencoba atau mengabaikan? '

.
.
.
.
.

Gimana guys?
Udah ada yang mulai ngerasa feel nya?
Kalo udah adah aku bersyukur banget, kalo belum tolong jangan tinggal kan cerita aku ini
Karna kan baru 2 part, jadi wajar aja kalo belum kerasa.

Jangan lupa comment dan tekan

To be continued...

DARKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang