Try Out

1.2K 99 1
                                    

"Tak bisakah anda menghentikan hal itu??"
-
-
-
-
-
"Jadi itu asal dari lebam ditangan mu ini??" Ujar Namjoon saat melihat Bona sedang mengompres lebam dilengan nya berkat cengkraman kuat Seokjin. Bona masih diapartemen Kim bersaudara itu.

"Tidak apa-apa.. dikompres seperti ini sudah mendingan sakitnya." Jelas Bona. Namjoon hanya menatap Bona iba dan bingung, apa yang harus ia katakan pada Bona.

"Tidakkah itu sakit?? Sampai sebiru itu... Kau yakin hanya dicengkram??"

"Ini hanya dicekram saja Namjoon... Lagi pula ini bukan luka parah, teman." Jelas Bona.

"Lalu, apa yang dilakukan Seokjin hyung sekarang??" Tanya Namjoon.

"Masih bekerja. Aku disuruh memasakkan makan siang untuk kalian."

"Dengan tangan seperti itu?? Lebih baik delivery..."

"Seokjin tidak suka makanan cepat saji jika ada bahan yang bisa diolah." Tutur Bona.

"Ah iya... Kau benar.. minta Tae saja membantu mu memasak." Saran Namjoon.

"Memangnya kau yang dihadapan ku saat ini tak bisa ku mintai pertolongan nya??" Namjoon tersenyum.

"Aku ini tak ahli dalam hal seperti itu.. boleh saja jika kau ingin dapur meledak..." Ujar Namjoon. Bona memandang Namjoon kesal lalu beranjak menuju kulkas untuk melihat apa yang bisa diolah dan dimasak.

-
-
-
-
-
-
-
-

"Sebagai manusia normal, jujur saja. Saya merasa takut akan anda yang seperti ini..." Ujar Bona sembari menatap Seokjin yang ada didepan nya.

"Tapi, saya benar-benar menawarkan bantuan jika anda ingin menghilangkan sifat anda yang satu itu."

(Tuk..tuk..tuk...)

Kim Seokjin, pria itu hanya memandang laptop kesayangan nya dan tak berniat untuk melanjutkan pekerjaan nya karena sesuatu yang mengganjal pikirannya. Ucapan dari sekretaris baru nya itu benar-benar berputar dikepala nya kini. Ini merupakan keputusan yang sangat sulit untuk ia ambil. Karena, apakah ia dapat mempercayai wanita itu?? Bagaimana jika, Bona hanya memanfaatkannya agar kontraknya berjalan lancar?? Pertanyaan kedua nampaknya bodoh. Oke, intinya Seokjin harus mewaspadai sekretaris nya yang satu ini. Karena seperti pada prinsipnya.

"Tidak ada wanita yang dapat dipercayai, sekalipun itu kau Bona."

(Klek)

"Seokjinssi, ayo makan siang bersama... Aku sudah memasak untuk kalian." Tiba-tiba Bona datang keruangan Seokjin untuk mengajak pria itu makan siang bersama. Wanita itu masih lengkap dengan piyama training nya dan celemek pink milik Seokjin saat memanggil si sulung Kim itu.

"Eoh.. aku akan menyusul..." Ujar Seokjin.

"Baiklah.. kami menunggu mu di meja makan..." Bona pun pergi dan kembali ke dapur.

Ketiga Kim bersaudara itu pun makan siang bersama dengan Bona. Namjoon tak henti-hentinya berkata masakan Bona enak dan pujian itu hanya disenyumi oleh Bona, sedangkan Seokjin nampak sangat menikmati makanannya dan begitu pula dengan Taehyung. Makan dengan tenang dan menikmati.

Setelah selesai makan siang, Seokjin pun mengantar Bona kembali ke tempat ia tinggal. Kantor Seokjin.

"Terima kasih Seokjinssi, telah mengantar saya pulang." Jelas Bona saat tiba didepan perusahaan.

"Tunggu dulu, ini soal omongan mu tadi.. tentang niatmu itu..." Bona tak jadi keluar dari mobil Seokjin.

Awalnya Bona bingung tentang omongannya yang mana. Namun, tak lama ia ingat.

The Secret of My BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang