Without Bona

967 65 0
                                    

(Bona's pov)

Tiga hari sudah kujalani perawatan dirumah abeonim Kim yang indah ini dan mereka sangat memperlakukanku sangat-sangat baik malah, sungguh aku sangat berterima kasih pada para pekerja dirumah abeonim dan abeonim juga. Jungkook juga, ia sangat rutin mengecek keadaanku dan Myeongsoo yang kadang mengunjungiku juga disela-sela kesibukannya sebagai pelayan publik. Namun, dari semua orang nampaknya satu orang saja yang tidak menampakkan dirinya padaku.

Kim Seokjin.

(Author's pov)

(Bighit Corp, Seoul)

Sudah tiga hari Seokjin habiskan pekerjaannya tanpa seorang pun yang membantunya, hanya mengandalkan jadwal yang Namjoon berikan ia menjalankannya dan kini ia sedang serius bekerja dibelakang meja kerjanya tanpa menyadari Namjoon masuk.

"Heol! Apa kau Seokjin hyung yang kukenal?!!!" Namjoon terheran-heran melihat Seokjin yang penampilannya bagaikan seorang pekerja paksa, dengan keadaan meja yang penuh dengan berkas dan penampilan diri yang nampak tidak cerah dengan segala kantung mata dan wajah pucat.

"Apa kau sudah makan hyung???" Tanya Namjoon.

"Eoh nanti. Setelah ini." Ujar Seokjin acuh. Namjoon menghela napas pasrah, dan segera merapikan berkas-berkas yang bertumpuk dimeja Seokjin, karena biasanya Bona yang mengurus ini dan juga mengatur makan nya Seokjin.

"Apa aku harus menjadi sekretarismu hyung??" Tawar Namjoon.

"Apa kau bisa memasak??" Tanya Seokjin.

"Aku ingin membantu didapur saja sudah kau tendang. Apa aku minta Jimin saja?"

"Dia tak bisa memasak."

Kalau bukan hyung mungkin sudah Namjoon keluarkan serapahnya saat ini. Nampaknya Seokjin terbiasa menyiksa Bona dengan segala pekerjaannya, dan giliran sang sekretaris tak ada ditempat, ia yang sangat kewalahan dan nampak gila.

"Kau harus makan hyung. Tidak peduli siapa yang masak kau harus makan. Aku akan membawa untukmu." Ujar Namjoon sembari menekan sebuah nomor dikontaknya.

"Terserahmu lah..." Ujar Seokjin acuh.

"Eoh Hyejin. Bawakan makanan ke ruang CEO. cepat." Ternyata Namjoon menghubungi sekretarisnya.

"Apa kau belum menjenguk Bona lagi hyung??" Tanya Namjoon sembari mengambil tempat duduk disofa yang ada diruangan Seokjin. Karena penasaran dengan reaksi Seokjin, Namjoon terus menatapnya.

"Kau tidak lihat yang kukerjakan ini?? Lagi pula ia ada dirumah appa sekarang. Tak ada yang perlu dikhawatirkan." Ujar Seokjin acuh. Nampaknya gelar penggila kerja memang pas untuk pria penyuka warna pink ini.

"Lalu bagaimana rencana mu selanjutnya tentang wanita itu?? Kupikir kau tidak akan diam saja."

"Akan kubicarakan dengan Yoongi. Kita harus berhati-hati saat ini... Lee Sunghyun sudah mati dan wanita itu akan membalasnya." Ujar Seokjin sembari menutup laptopnya saat menyadari Hyejin masuk membawa sebuah kotak makanan yang diyakini adalah untuk Seokjin.

"Nampaknya liburnya Bona sangat menyiksamu yang sudah terbiasa bersamanya. Silahkan nikmati makananmu.." Ucapan Hyejin memang ada benarnya bagi Seokjin, pria itu hanya cuek dan mulai acara makannya. Namun, ia harus bagaimana? Bona sedang terluka dan itu karenanya. Walau pria itu sangat menyangkal kesalahannya.

"Ah iya.... Tadi tuan Min ada menghubungi ku dan meminta kalian berdua menemuinya dikantornya." Ujar Hyejin sebelum undur diri dari ruangan Seokjin.

"Kupikir ada informasi baru lagi dari Yoongi." Ucap Namjoon.

(Seokjin's pov)

Aku hanya mendengarkan Namjoon berkata sementara mulutku mengunyah, terakhir kali aku makan adalah siang kemarin. Jadi aku merasa sangat lapar saat menyadari aku bekerja tanpa henti, dan setelah menjeda pekerjaanku baru aku sadar aku belum makan. Biasanya sekretarisku yang memasak untukku atau mengajakku makan, biasanya juga aku tak pernah lupa untuk makan. Ini karena pekerjaan yang terus mengalir seperti air hingga membuat ku tak bisa lengah sedikitpun terlebih masalah wanita itu yang belum beres. Aku bisa saja menghabisi wanita itu kapan saja jika tak memperhitungkan segala kemungkinan jika aku melakukannya saat ini, apalagi Bona yang juga diincarnya.

The Secret of My BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang