Page 2: That Girl

524 54 22
                                    

*****

Mata pemuda itu menatap kosong ke arah tembok semen di depannya. Ia tak tahu ini dimana, ia tak pernah kemari sebelumnya. Hanya dalam perjalanannya pulang, ia melihat sebuah gedung yang rupanya landasan skateboard.

Tak ada siapapun di gedung itu, sehingga Aldi memutuskan menenagkan diri disana. Sepedanya ia telantarkan begitu saja di luar, tanpa peduli resiko dicuri.

Selagi asik asik melamun, dari lorong pintu masuk terdengar gelak tawa yang menganggu. Tanpa ada rencana untuk bergerak, Aldi mengintip dari tempatnya.

Tak butuh waktu lama bagi Aldi untuk menguak sosok dibalik gelak tawa tadi seiring kemunculan seorang gadis dan 2 orang pemuda yang lebih tua dengan hip hop style di sisinya. Ketiganya tampak tengah bercanda tawa.

Oh, rupanya bener, ini tempat anak anak geng kayak mereka,Batin Aldi sambil bangkit berdiri, hendak mengambil langkah dari sana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Oh, rupanya bener, ini tempat anak anak geng kayak mereka,Batin Aldi sambil bangkit berdiri, hendak mengambil langkah dari sana.

"Hei!"

Aldi menghela napas ketika mendengar teriakan di belakangnya. Merasa itu bukan untuknya, Aldi meneruskan langkahnya dari sana.

"Hei! Lo nggak tuli kan?"Kembali suara gadis itu terdengar.

Mungkin, itu akan menjadi ajang yang bagus bagi Aldi untuk menemukan teman baru. Sayang, luka di hatinya membuat dirinya tidak mood untuk teman baru. Sehingga ia memutuskan untuk berpura pura tuli.

"Lo juga hobi skateboarding?"

Aldi cuek saja, tanpa ada niat peduli. Tetap, pemuda itu membuka langkahnya sampai 2 orang pemuda hip hop tadi menghadang. Ketika Aldi kekiri, ada seorang. Aldi ke kanan, kembali ada seorang yang lain.

"Ck, permisi Kak. Saya mau lewat,"ucap Aldi setengah jengkel.

"Eits, kenalan dulu dong. Jarang jarang ada anak selain kita disini,"ucap seorang pemuda berkaus pastel.

Aldi menghela napas, "Maaf Kak, saya nggak maksud make venue ini kok. Jadi, biarin saya lewat ya."

"Eits, nggak bisa dong. Pertama..."Pemuda satunya yang berkaus hitam dengan jaket hitam menadahkan tangan. Bermaksud untuk menjabat tangan, namun Aldi salah kaprah.

Ia malah mengeluarkan dompetnya dan secarik kertas berwarna biru cerah. Membuat dua pemuda itu mengernyitkan dahinya tak suka.

"Kurang? Maaf, saya nggak tahu jumlah untuk Kakak mau,"ucap Aldi sopan.

"Kok lo songong banget sih? Kita tuh cuman mau kenalan! Keliatan banget anak kaya belagu!"tukas pemuda berkaus hitam dengan nada kesal.

"Tau nih! Nggak mau kenalan ya udah! Sono!"usir pemuda satunya.

Gadis yang sedari tadi hanya diam memperhatikan mulai menatap Aldi dengan tatapan aneh. Sadar dirinya ditatapi secara tak menyenangkan, Aldi pun balas menatap.

Heart Journey [AM X SA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang