************
Seminggu berlalu dengan cepat semenjak event itu. Dan semenjak event itu, Aldi tak berhenti hentinya diterror Steffi dengan rentetan pesan.
Now the table has turned, giliran gue yang nggak bales pesan lo,Batin Aldi begitu melihat ponselnya kembali bergetar.
Aldi menatap langit langit kamarnya, tiba tiba ada sesuatu terlintas di benaknya. Daripada ia bosan diganggu Steffi, mending ia jalan dengan Salsha.
"Iya juga ya. Nge-date ah sama Salsha,"gumam Aldi sambil meraih ponselnya.
Kucing
Sal
Ya?
Jalan yuk.
Kemana?
Kemall yuk. Gue mau nyari skateboard baru.
Oke.
Gue jemput sekarang yak?
Jangan sekarang. Kasih gue 30 menit.
Aldi mengernyit heran begitu membaca pesan Salsha. Biasanya Salsha bisa langsung dijemput dalam 10 menit. Karena cewek itu nggak ribet dandan.
Kenapa? Biasa uga cepet.
Ya udah sih tungguin aja.
Oke oke.
Tak ambil pusing, Aldi pun mematikan ponselnya dan memasuki kamar mandi dan bersiap siap.
**********
"Oy, Bro!"panggil Aldi begitu ia melihat Dovi dan Jovi tengah bermain skateboard di landasan.
"Eciee, jemput ade gue ya?"goda Dovi.
Aldi mendengus, "Masa gue jemput lo sih."
"Ye, rese lo."
"Si Salsha masih siap siap di atas,"ucap Jovi begitu menyadari Aldi mencari keberadaan Salsha daritadi.
"Eh, betewe lo ngajak dia kemana sih? Sampe dia segitunya amat siap siap,"tanya Dovi.
Aldi mengernyit, "Ya kemana lagi. Cuman ke mall biasa."
"Masa sih? Dia sampe gedebrukan sibuk manggil si Bella,"terang Dovi.
Bella adalah anak tetangga sebelah, murid SMA yang terkenal suka sekali dengan dandan. Salsha dan Aldi suka memanggilnya dengan sebutan majalah fashion berjalan.
"Ka Jov! Buruan kesini!"panggil Salsha dari atas.
Jovi segera mendekati tangga, diikuti oleh Dovi dan Aldi. Baru saja ketiganya di tangga, Salsha kembali berteriak.
"Kakak naik sendirian aja,"pinta Salsha lagi.
"Lah? Kenapa si doi?"tanya Dovi heran.
"Udahlah, kalian berdua turun sono,"usir Jovi yang memang paling nurut dengan Salsha.
Dengan rasa penasaran yang bejibun, Aldi pun terpaksa melangkah turun dengan Dovi. Tak lama mereka menunggu, terdengar suara ribut dari atas.
"Ka Aldiii!"panggil Bella dengan heboh.
"Napa, toa?"
"Dih, jangan ngejek gue dulu! Liat noh, pacarnya kakak gue apain,"tukas Bella seraya menggeser badannya, mempersilahkan Salsha turun dari tangga.
Aldi maupun Dovi sama terkejutnya. Mungkin jika tak ada yang namanya tulang rahang, mulut mereka sudah ada di tanah sekarang.
Untuk sekian tahun Aldi mengenal Salsha, ini pertama kalinya ia melihat Salsha dalam dress dan high heels.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heart Journey [AM X SA]
FanfictieSaat kamu membuka tirai hatiku, Aku baru tahu. Yang kurasakan selama ini bukan cinta. NOTE: INI SHORT STORY JADI PARTNYA EMG DIKIT. -cumi