Tiga orang gadis tengah duduk di sofa berwarna putih di sebuah ruangan yang sudah usang dari sebuah gedung tua. Jika dilihat dari luar, memang nampak seperti gedung yang sudah lama ditinggalkan, tapi siapa sangka ternyata itu adalah sebuah markas.
Gadis cantik berambut pirang lurus sebahu dengan memakai dress hitam yang sangat kontras dengan kulit putih pucatnya yang dipadukan dengan sepatu boot 3 cm warna senada, Ashley.
Gadis berambut hitam gelombangnya yang dipadukan dengan kaos hitam dan celana panjang yang pas dikaki jenjangnya, Victorya.
Dan sisanya seorang gadis cantik tentunya memakai pakaian serba hitam sama dengan Victorya, Sandra.
“Kita ada pekerjaan” ucap Ashley bersamaan melemparkan sebuah dokumen di meja.
Victorya dengan segera mengambil dokumen itu dan dibolak-baliknya kertas kertas itu secara seksama.
“Siapa yang memintanya?” tanya Victorya.
“D. Robbert” jawabnya singkat.
“D.Robbert? Bukankah itu anggota menteri negara ini?” sela Sandra.
“Yea. Dan dia berani membayar besar agar kita bisa membunuh Joe Hopper itu” jelas Ashley.
“Masalah apa yang membuat D.Robbert berani berurusan dengan Joe?” tanya Victorya.
“Dia menculik anaknya dan hampir membunuhnya jika FBI tidak datang terlebih dahulu. Dan dengan cekatan ia melarikan diri dan sampai sekarang penegak hukum negara ini belum ada yang bisa menangkapnya.” Jelas Ashley.
Victorya membalas dengan anggukan, ia tahu Joe ini bukan sembarang orang biasa. Ia sangat pandai dalam bermain petak umpet sampai seluruh penegak hukum negara ini pun kewalahan menghadapinya.
“Dan jangan lupa dia pshyco gila” sela Sandra. “Aku bisa menebak motif ia menculik anak D ini karena balas dendam” tambahnya.
“Ya kau benar” jawab Ashley datar.
“Jadi kapan kita akan memulainya?” tanya Victorya.
“San, temukan dimana dia sekarang!”
perintah tegas Ashley yang diberi anggukan Sandra.Gadis blaster Indonesia-Belanda itu membuka laptopnya dan mengetikkan sesuatu. Ia sedang mencari keberadaan target dengan bantuan cctv kota ini.
Sangat canggih hampir sama dengan sebuah eagles eye. Gadis cantik yang pandai dalam hal hacking.
“Di LilyClub” ucap Sandra singkat.
“Baiklah karena ini misi kelas 1 sedang, sebaiknya aku dan Vic saja. Kau pulanglah San”
“What?! No! aku juga ingin ikut” bantah Sandra.
“Bagaimana kalau Leon mencarimu di rumah dan ternyata kau tidak ada. Apa yang akan kau jelaskan?” ucap Victorya.
Sandra mendengus kesal dan mengangguk pasrah.
**
Pukul sudah menunjukkan 00:17 a.m dengan menggunakan mobil sport putih Ashley dan Victorya memasuki area parkir LilyClub.
“Waow.. Sungguh mewah” gumam Victorya.
“Club kelas atas yang biasa digunakan golongan konglomerat dan orang-orang penting” ucap datar Ashley.
“Tidak diragukan lagi kalau Joe kesini.” Ucapnya masih menggumam. “Tapi bagaimana seorang psyco gila sepertinya bisa berbaur dengan orang-orang ini?” tambahnya.
“Dia psyco ingat, mungkin dari luar ia tampak biasa, tapi didalamnya ada seekor iblis berdarah dingin yang nafsu membunuhnya bisa keluar kapan saja”.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLACK QUEENS (Complete)
ActionBlackQueens itulah nama tim pembunuh bayaran Ashley, yang beranggotakan tiga wanita cantik dengan Ashley sebagai ketua, Sandra sebagai bagian perkomputeran, dan Victorya sebagai bagian manipulasi. Mestipun hanya tim kecil, bukan berarti mereka hany...