PART 4

2.8K 140 2
                                    

“Ambillah barangmu, cepat berikan uang kami, dan enyahlah kau dari sini!” bentak Victorya pada Keanu.

“Oke, babe. Selepas ini akan kubawa uang kalian”

“Kenapa tidak dengan itu” tunjuk Ashley pada koper berisi senjata itu.

“Hei.. hei. Ini milikku, Girls.” Jawabnya memeluk koper yang berisikan senjata itu.

“Ya, pergilah sekarang, bawa jauh-jauh barangmu, kalau bisa kau jangan kembali dan jangan lupa dengan uang kami!” teriak Victorya.

Keanu hanya tersenyum sumringah, menutup kedua koper itu dan membawanya pergi.

Cup

Satu kecupan manis mendarat mulus di dahi Victorya.

“Sampai jumpa, babe!”

“Sialan kau!!”

“Kau kenapa As?” tanya Sandra yang melihat sahabatnya satu itu sejak tadi hanya diam.

“Kau sakit? Apa kau tertembak?” kini Victorya yang ganti mengkawatirkannya.

Ashley menggeleng. “Hanya saja…”

“Kenapa?”

“Sesudah aku mengambil koper itu dari Jeff, aku membius Diana dan… sepertinya ia melihat kearah wajahku” jawabnya ragu.

“Tenanglah kau pakai topeng” ujar Victorya duduk disofa dan memainkan ponselnya.

“Bodoh! Kalau mereka tau bahwa itu BQ. Maka identitas kita akan mudah terbongkar!” kesal Sandra pada Victorya.

“Paling tidak sekarang kita aman.” Ujar Ashley.

“Memangnya apa salah kita? Kita juga membantu mereka kan. Ya mestipun hasil akhirnya selalu seorang jasad” ucap Victorya masih memainkan ponselnya.

“Dia benar” jawab Sandra mengangguk membenarkan.

**

Apartemen Ashley.

“Akh…” ringis Ashley sesaat setelah ia bangun tidur.

Dilengan sebelah kanannya terdapat sebuah goresan luka yang cukup dalam. Kemarin Ashley sempat tertembak, tapi ia menghindar sayangnya lengannya yang menjadi korban tebasan timah itu. Ia tidak mau membuat para sahabatnya khawatir kemarin.

Segera Ashle mangambil p3k yang ada di nakas meja ruang tamu dan setelahnya kembali ke dalam kamarnya. Sedikit demi sedikit ia oleskan obat merah dengan sebuah kapas, dan membalut luka itu dengan kain kasa.

Drt..drt..

Suara getaran ponsel milik Ashley.

“Ada apa?” jawabnya seraya mengangkat panggilan itu.

“…”

“Tidak aku baik saja”

“….”

“Kau mengawasiku!”

“….”

“Sudah kubilang tidak apa-apa, hanya tergores sedikit saat kemarin akan  menghindar”

“….”

“Hei, sudahlah. Kau.. halo.. halo!!”

“Sialan!” umpatnya karena panggilannya diputus sepihak oleh Sandra.

'Seenaknya mengawasiku dari cctv ku!' batin Ashley.

Karena merasa sudah cukup dengan p3k nya, ia lantas mengambalikannya di nakas meja ruang tamu dan duduk disofa depan TV.

BLACK QUEENS (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang