Seorang gadis berjalan dengan langkah pelan sambil menahan isakan deru air mata, keluar dari matanya. Sambil membawa 1 tangkai bunga Lily Putih yang dibungkus dengan sangat rapi. Dengan tangan bergetar, gadis itu perlahan meletakkan bunga itu diatas tanah.
Agatha Alesandra
Lahir: 12-04-2002
Wafat: 27-09-2010"H-hai Agatha? Kamu baik-baik aja kan di surga sana?" Ucapnya pilu.
Perlahan air matanya mulai jatuh.
"Maaf ya gue baru datang. Dan," ucapannya terhenti. Dan bagaikan film yang sedang diputar, ingatan dikepalanya seakan memutar kembali kejadian tersebut.
"A-alana, maafin gue."ucapnya lirih.
"Gue mohon. Tolong gue. Tolong Al..."ucapannya terhenti. Begitu juga dengan kehidupannya. Jantungnya telah berhenti berdetak. Nadinya telah telah terhenti mengalir. Darah dikepalanya seakan enggan untuk berhenti mengalir. Wajahnya bahkan mulai memutih. Tubuhnya perlahan mendingin seiringan dengan darah yang habis keluar dari kepalanya.
Bagaikan tersambar petir, Alana terdiam membeku. Melihat sahabatnya terbaring diam didepannya. Ia tidak dapat melakukan apa-apa. Ia terlalu takut untuk mendekat. Yang ia lakukan hanyalah, lari, lari, dan lari.
Kilasan memori itu terhenti. Dengan iringan hujan yang mulai berjatuhan, seperti menandakan bahwa dunia ikut menangis. Alana segera beranjak pergi dari tempat itu. Ia berlari sambil melindungi kepalanya dengan telapak tangannya, agar air hujan tidak mengenai kepalanya.
Ia menoleh sekilas ke Makam Agatha, "Gue pergi dulu, Agatha."
Tbc...
KAMU SEDANG MEMBACA
Why Should Be Him? (Tahap Revisi)
Teen FictionBagi Alana Camilla Valerie, dulu semua ini baik-baik saja. Tidak ada masalah. Tidak ada rasa bersalah. Tidak ada penyesalan. Namun, kejadian 4 tahun lalu mengubah segalanya. Dia berusaha lari dari kenyataan. Menghindari semua yang berhubungan denga...