Bab 1

41 6 0
                                    

Aqila, siswi pindahan dari Bandung kini mengikuti langkah kaki Bu Rahmawati, koridor kelas yang sudah tampak sepi meski masih ada beberapa siswa dan siswi yang sedang bersenda gurau.
"Aqila, kamu pindah dari Bandung kesini karna apa?" setelah beberapa lama saling diam, Bu Rahmawati membuka obrolan, "Emm, Papah saya harus mengurus cabang kantor yang ada di sini bu, makanya saya dan keluarga saya menetap disini" jawab Aqila.
"Ooh, jadi Pak Bagas ayah kamu punya perusahaan disini" lanjut bu Rahma, "Iya bu" jawab Aqila dengan ramah.

•••••••••

Bagas Budi Nugraha, nama lengkap ayah dari Aqila Nur Fathia, Bagas menikah dengan Melysa Nur Fitriani yang tidak lain adalah ibu dari Aqila. Setelah menikah Bagas memboyong istrinya ke Bandung dan setelah satu tahun menikah mereka mempunyai momongan pertama, Fathan Budi Pratama dia menjadi anak pertama sekaligus abang Aqila.

••••••••

Bu Rahmawati dan Aqila berhenti di depan pintu kelas XI-IPA 2 kemudian mereka masuk dan nampaknya belum ada guru yang datang dikelas tersebut. Kelas yang tadinya ramai dan ricuh, menghening seketika dan menatap Aqila dengan kebingungan. "Anak Anak, hari ini kalian mendapat teman baru" "Silahkan perkenalkan diri kamu" ucap Bu Rahmawati, "Terimakasih Bu" "Perkenalkan nama saya Aqila Nur Fathia, panggil aja Aqila, saya harap kita bisa jadi teman baik" Perkenalan yang ramah yang kemudian di respon baik oleh siswa siswi dikelas tersebut.
"Silahkan kamu cari tempat duduk kamu" perintah Bu Rahma, kemudian pergi meninggalkan kelas.

"Hei cantik, duduk disini aja ama abang" ujar salah satu cowok yang dilewatinya "Yeeu modus lo" ketus seorang cewe yang duduk dibelakangnya sambil memukul cowok tersebut dengan buku tulis "Sini duduk di samping gue aja" lanjut cewek itu sambil mengarahkan bangku disampingnya untuk Aqila. "Cantik cantik sadis lu" sebal cowok yang tadi dipukul, "Bodo amat!" alih alih minta maaf, cewek itu malah menambah pukulannya tepat diatas kepalanya. "Makasih" Aqila tersenyum sambil meletakkan tas ranselnya kemudian duduk disebelah ceeek tadi, "Iya sama sama" balas senyum "Gue Tiara Dwi Safitri, panggil Ara aja" Tiara mengulurkan tangan dengan maksud berkenalan, "Gue Aqila" balas Aqila seraya mengulur tangannya juga.
"Nanti bel istirahat, anterin gue keliling sekolah yuk ra" pinta Aqila sambil mengeluarkan alat tulisnya dan meletakannya diatas meja, "Siapp" jawab Tiara sambil menaikkan tangannya layaknya orang sedang hormat.

•••••••••

"Nah yang itu ruang perpustakaannya, biasanya suka rame kalo jam istirahat begini" jelas Tiara yang sedari tadi berkeliling sekolah menemani Aqila,
"Kantin yuk! Laper nih gue" ajak Tiara seraya mengelus elus Perutnya yang keroncongan.
"Ayo ayo, gue traktir, karna lu udah nemenin gue buat jalan jalan keliling sekolah" ucap Aqila sambil terkekeh melihat sahabatnya --ya sejak pertama dikelas Tiara dan Aqila sudah menjadi sahabat dekat.

•••••••••

Mata Aqila menatap sekeliling kantin yang ramai dengan siswa siswi SMA Merdeka, banyak dari mereka yang sedang makan, banyak juga gerobak kantin berjejer memenuhi sisi kantin.
"Kita makan bubur ayam aja yuk Qil" ajak Tiara sambil menunjuk kearah gerobak bubur ayam. Belum sempat Aqila menjawab ajakan Tiara, tangan Aqila langsung ditarik dan didudukkan di meja kantin yang belum terisi,
"Gue yang beli,lu cukup tunggu disini! Mana duitnya" perintah Tiara sambil berjalan meninggalkan Aqila yang duduk di bangku kantin.
Aqila menatap sekeliling, dan matanya terpusat pada beberapa siswa yang sedang bernyanyi nyanyi, ada satu yang memainkan gitar kecil --biasanya disebut ukulele.

Mata Aqila terpaku pada seorang siswa yang berada di samping siswa lain yang memainkan ukulele nya. Siswa tampan dan cool yang sedang asyik bernyanyi sambil bersandar ke bangku kantin dan menaikkan kedua kakinya ke atas meja kantin, dimeja hanya terlihat beberapa minuman dingin saja. Berbagai pertanyaan melintas di benak Aqila siapa dia? Kenapa gue begitu terpaku ngeliatnya. "Woy! Liatin apa sih, serius amat" ucap Tiara tiba tiba sambil meletakkan dua mangkuk berisi bubur ayam dan dua botol air mineral ,membuat Aqila terkejut semoga Tiara ga tau kalo gue lagi liatin tuh cowok batin Aqila yang kemudian mulai menyuap bubur yang sudah ada dihadapannya.

Ingin sekali rasanya Aqila bertanya pada Tiara, siapa cowok yang tadi, tapi Aqila takut temannya malah salah paham. Pikiran Aqila terus menuju kepada cowok yang dia perhatikan di kantin tadi,
aah kenapa gue malah jadi mikirin dia batin Aqila sambil mencoba mengusir pikiran pikiran tentang kepenasarannya pada cowok tersebut.
Aqila dan Tiara kembali menuju kelas lima menit sebelum bel masuk berbunyi, di sepanjang koridor kelas Aqila berusaha mencari cari letak keberadaan cowok yang daritadi berjalan jalan di pikirannya.

••••••••••

Baa ketemu lagii...
Ga panjang panjang amat sih yaa, tapii gimana ya ini aja mikirnya mati matian, bahasa nya ga baku lagi:( duh namanya juga pemula masih suka banyak salah:)

Jangan lupa tinggalkan jejak:)

You And MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang