7🐸(Ucapan Terima Kasih)

1.2K 226 56
                                    

Vote dulu baru baca

Cast. : Kim Jaejoong, Jung Yunho, Kim Junsu and others

Warning : DLDR, BL, Typos, Remake, bahasa campur, kadang tidak baku. Alur lambat.

Rated. : T

Genre. : Romance/Hurt/drama

Porsi yang katanya hanya sanggup dihabiskan kuli itu, nyatanya kini sudah berpindah semua ke dalam perut mungilnya. Jaejoong bahkan sampai bersendawa. Yunho sampai kaget dan memandangi Jaejoong agak lama. Jaejoong lalu tersadar dan tersenyum malu-malu ketika menyadari Yunho memperhatikannya.

"Kenyaang!" kata Jaejoong dengan senyum geli. Yunho hanya memandang Jaejoong dengan bingung. Siapa tadi yang mengatakan kalau nasi gorengnya porsi kuli? Tapi kenapa sekarang malah dia habiskan sendiri?

"Setelah ini kita pulang, kan?!" tanya Jaejoong ketika mereka sudah ada di depan kasir untuk membayar bill.
Yunho diam saja. Setelah membayar dan mendapat uang kembaliannya, Yunho langsung pergi meninggalkan kasir tanpa bersuara. Jaejoong yang melihat itu jadi tidak enak sendiri, apalagi ketika si mbak kasir mengucapkan terima kasih. Dan Jaejoong pun merasa berkewajiban untuk menjawab si mbak kasir tersebut.

"Iya noona, terimakasih, ya. Makanannya enak." ucap Jaejoong, kemudian berlalu. Dan terdengar ucapan terima kasih lagi dari belakang.

Jaejoong terpaksa harus buru-buru menyusul Yunho karena dia tidak tahu daerah ini. Kalau tersesat bagaimana? Ia takut ditinggal. Masalahnya, Jaejoong tidak tahu. Akan lebih baik bila dia masih memiliki cukup uang untuk naik taksi. Hari ini uang di sakunya pas-pasan sekali.

Jaejoong jadi tidak mau ambil risiko kalau harus pulang dengan kondisi kantung memprihatinkan seperti itu. Meskipun menyebalkannya nyaris mengalahkan setan, rupanya Yunho masih punya sedikit perasaan. Buktinya dia ternyata sedang menunggu Jaejoong di depan mobil.

"Pulang sekarang?" tanya Jaejoong.
Lagi-lagi Yunho tidak bersuara. Dia lalu berjalan ke arah pintu dan membukakan untuk Jaejoong. Jaejoong jadi dongkol sendiri, tapi tidak bisa berbuat apa-apa. Ya daripada nanti dia ditinggal di sini. Dia lalu masuk tanpa suara juga. Tidak ada hal yang jauh lebih menakutkan rupanya dari semobil dengan orang 'dingin' yang bahkan untuk berekspresi pun dia kesulitan. Jaejoong memangku dagu dan melemparkan pandangannya keluar jendela.

Sesampainya di rumah Jaejoong, Jaejoong sudah mau membuka pintu ketika Yunho turun dan membukakan pintunya untuknya. Namja cantik itu langsung turun. Sebelum masuk rumah, Jaejoong
menyempatkan diri untuk memberi Yunho informasi penting.

"Kau tidak perlu selebay ini membuka pintu untukku. Aku kan bukan siapa-siapamu." Yunho tetap tidak menjawab. Karena memang merasa tidak punya sesuatu yang harus dikatakan lagi, Jaejoong lalu masuk ke rumahnya.

Jaejoong menyandarkan tubuhnya di pintu jengkel sendiri mendapati tingkah cowok aneh itu. Jaejoong jadi penasaran, apakah Yunho sudah pulang atau belum. Dia lalu mengintip dari gordennya. Matanya melebar ketika dilihatnya Yunho masih berdiri mematung memandangi rumahnya. Jaejoong menutup lagi gordennya, kemudian bergumam,

"Kenapa orang itu masih belum minggat, eoh?" Jaejoong sengaja menunggu sekian menit sambil memperhatikan apakah Yunho akan pergi atau tidak setelah itu. Nyatanya, cowok itu masih berdiri tegak dan memandang ke arah rumah Jaejoong.
Namja berbulu mata panjang itu jadi gemas sendiri. Dia lalu keluar dari rumah dan bertanya pada cowok itu.

"Apa yang kau lakukan? Kenapa masih belum pulang?" tanya Jaejoong dengan nada ketus. Dan, Yunho diam saja.

"Mau kau jadi 'Diam' seperti bagaimana juga, aku tidak akan mengerti maumu apa. Aku kurang paham bahasa kalbu soalnya. Jadi lebih baik kau jawab saja pertanyaanku. Kenapa kau masih
belum pulang?"

SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang