2. Sekolah di SMK Plus Al-Hilal

103 8 2
                                    

Salim

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh." Salam seorang guru berhijab biru laut.

"Waalaikumsalam." Jawab kami semua serempak.

"Kenalin nama ibu, Eka Fatmalah. Kalian semua boleh memanggil ibu, bu Eka. Ibu sebagai wali kelas kalian dikelas ini. Ada yang ingin kalian tanyakan?" Ibu Eka mengakhirinya dengan kata tanya.

Semuanya diam. Tak ada satu pun orang yang menjawab pertanyaan bu Eka. Mungkin masih pada malu-malu sih.

Oh iya. Ucup sama Acep mana? Ko nggak dateng-dateng.

"Jang, Ucup sama Acep belum dateng juga  nih." Reang tanya sama Ujang yang kebetulan duduk satu bangku dengan reang.

"Mungkin..."

"Assalamualaikum..." ucapan Ujang berhenti karena kedatangan dua orang cowo. Reang dan Ujang melirik kedepan.

Ternyata Acep sama Ucup. Dasar tuh anak. Ngapain sih dipondok lama banget.

"Walaikumsalam. Silahkan duduk."ibu Eka menawarkan.

"Tapi kita telat loh bu..." Tolak Acep halus. Heleh, tumben apa Acep kaya gitu.

"Nggak papa... ini juga baru dimulai jam pelajarannya." Ucap bu Eka. "Silahkan duduk dibelakangnya dia tuh." Bu Eka menunjuk ke arah reang. Tentu saja seisi kelas melirik. Reang sama Ujang jadi salah tingkah deh.

"Ia bu, makasih..." jawab Acep dan Ucup kompak. Acep berjalan menuju kearah reang. Reang tau ko, dia bakal duduk di belakang reang. Lah, tapi ko Ucup mengarahnya ke ibu Eka.

"Ada apa?" Tanya bu Eka ke Ucup. Yang saat itu Ucup berada satu langkah jaraknya dengan ibu Eka.

"Salaman dulu bu." Ucup mengulurkan tangannya.

Reang berdiri dengan sigap. Lalu melangkah mendekati Ucup. Reang tarik tangan Ucup yang masih mengapung di udara. Ah, masa bodo. Padahal seisi kelas liatin reang semua woyyy... malu nih reang.

"Maaf ya bu. Ini teman saya kayanya belum minum obat deh." Dengan cepat, reang seret Ucup duduk di belakangnya Ujang.

"Itu anak apaan dah..." cibir seseorang ntah itu siapa. Yang reang tau, pasti itu cowo. Ah masa bodo lah.

"Ya udah anak-anak. Silahkan kalian mengenalkan dirinya masing-masing. Coba dari bagian cewe dulu maju kedepan."

Reang masih kesel dengan tingkah Ucup tadi. Reang melirik kebelakang. Begitupun dengan Ujang.

"Eh, sampean tuh lagi apa-apaan sih Cup tadi? Bikin malu aja." Semprot reang.

Ucup masih terlihat dengan santainya. "Kan gue mau salaman aja sama guru cantik itu. Eh namanya siapa tuh guru?" Tanya Ucup mengalihkan pembicaraan.

"Ibu Eka." Jawab Ujang singkat. Haduuuhh Ujang malah ngeladeni dia nih. Kesel reang jadinya.

"Masya Allah... guru ko kaya bidadari." Ucup menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Ia Cup. Bidadari didunia berhijab tanpa sayap." Ucap Acep.

"Yang dibelakang. Ko ribut mulu." Tegur bu Eka. Reang dan Ujang langsung menghadap kedepan.

Kebersamaan Kami Sebagai SantriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang