Sekian lamanya memutar otak, jam istirahat adalah waktu yang di paling di tunggu tunggu oleh para pelajar manapun.
Teeeettt...teeeettt...teeettt...
Semua murid bersorak senang. Pak Asep selagi mengajar dikelasnya Ucup, ia membereskan buku-buku yang berserakan dimejanya.
"Denger suara bel nggak?" Tanya Pak Asep mencoba membuat lolucon.
"Denger pak." Dijawab serempak oleh murid-muridnya.
Pak Asep mengucapkan salam sebelum keluar dari kelas tersebut.
Semua siswa siswi berhamburan kesana-kemari. Ada yang kekantin, ada yang masih ngerumpi, ada yang ke koperasi, dan yang membuat sungai pun masih dengan posisi damainya.
Ucup yang melihat akan hal itu, hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Kantin cus." Ajak Ucup kepada ketiga sahabatnya.
"Lu tau dimana kantinnya?" Tanya Ujang.
"Nih, cari aja di lobang hidung gue yang deket." Ucup memamerkan hidungnya.
"Apaan sih loh!" Ujang menonjok pelan lengan Ucup.
"Yaaa...kita cari aja. Keliling-keliling ke..." ucap Ucup.
"Kaya obat lamuk nih." Cibir Salim.
"Ya udah nggak papa sih." Ucup mebalasnya dengan sinis.
"Eh, situ ada tukang batagor. Diditu (disitu) aja yuk?" Ajak Acep.
"Ah, batagor. Bosen gue mah." Keluh Ucup.
"Ya udah, kita bertiga mau beli batagor weeee..." ejek Ujang.
Ujang menarik lengannya Salim dan Acep, agar menjauh dari Ucup.
"Oke. Gue jalan sendiri juga nggak papa." Ucup mengambil arah lain.
Ucup berjalan kearah yang tak menentu. Ia juga bingung, makanan apa yang akan di belinya sekarang. Langkahnya terhenti ketika anak perempuan kecil menghampirinya. Mungkin usianya baru 3 tahun.
"Aka aka..." sapa anak kecil itu, menyapa Ucup.
"Ada apa ya dek?" Tanya Ucup halus sambil jongkok, mensejajarkan tinggi tubuh sikecil.
"Ini ka, dede punya susu." Anak kecil itu menyodorkan 1 botol minuman susu yang tak berlebel.
Ucup menerimanya dengan mimik bingung. "Trus, kaka apain dek?"
"Buat aka." Jawab sikecil dengan muka polosnya.
"Kaka cicipin dulu boleh?" Tanya Ucup.
Gadis kecil itu perlahan-lahan mengangguk membolehkannya.
Ucup membuka tutup botolnya secara perlahan-lahan. Ia meminumnya secara pelan-pelan.
"Euuumm...enak nih. Susu apa ya? Sebelumnya gue belum pernah ngerasain susu ini.?" Batinnya.
Ucup meminumnya hanya sedikit. Ia menutup botolnya kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kebersamaan Kami Sebagai Santri
UmorismoKenalin, nama gue Yusuf Virzy Vizzakara. Nama panggilnya Ucup. Simple bukan? Tp,sebenarnya nama panggil gue Yusuf. Karena ulah sahabat gue, mereka ganti seenaknya menjadi Ucup. Kalian akan mengenal Salim Al-Fairuzz, Acep Alexander Muder, dan Ujang A...