Pukul 04.00 Queenla sudah bangun dan mandi. Ia tak sabar, karena hari ini adalah hari pertamanya sekolah di Indonesia. Seragam putih abu yang pas kini dikenakannya. Rambutnya yang sepunggung dibiarkannya tergerai bebas.
Mama Mona dan Ayah Adam sudah kembali sejak kemarin dan itu tidak merubah apapun. Dirinya dan Cakra pun tidak pernah bertegur sapa. Setelah membereskan buku-buku yang akan dibawanya, tepat pukul 06.00 ia turun ke bawah.
"Halo sayang! Sini sarapan dulu!" ucap Mama Mona menyambut dengan ramah.
Queenla bergabung, tanpa memerdulikan apapun.
"Kamu sekolah dimana sayang?" tanya Mama Mona lagi.
"SMA Taruna Bintang Ma," Queenla memasukan telur rebus kedalam mulutnya.
Sementara itu, Cakra sedikit tersedak kemudian langsung mengambil minumnya. "Cakra duluan Ma, Yah," ucapnya kemudian bangkit. Ia mengambil kunci motornya dan pergi keluar.
"Kamu bareng Ayah aja ya?" ucap Ayah Adam lembut, sementara Queenla menganggukan kepalanya.
Suara deru mesin motor dari luar terdengar sangat nyaring, beberapa detik kemudian, suara itu hilang bergantikan senyap dan suara sendok garpu yang beradu dengan piring.
Malamnya, Queenla sempat bercakap-cakap dengan Raka lewat telepon rumah dan rencananya, sepulang Queenla sekolah nanti, mereka akan pergi jalan-jalan.
Setelah menemui kepala sekolah bersama Ayah Adam, kini Queenla memasuki kelas 11 IPA 3, ia kemudian duduk disalah satu bangku dengan seorang gadis manis bernama Audrey.
"Hai!" sapa dua orang gadis yang duduk di depan mejanya.
"Halo!" ucap Queenla ramah.
"Gue Arsya, dan ini Arsyi!" ucap seorang perempuan dengan lesung pipit di pipinya.
"Kalian kembar? !" ucap Queenla antusias, meskipun ia tidak melihat kemiripan sedikitpun di keduanya.
"Engga lah! Nama kita aja yang mirip, panggil gue Aca dan dia Aci okey?" ucap Arsya.
"Okay!" Queenla menganguk senang.
Mereka membicarakan banyak hal, mulai dari kebiasaan sekolah, Queenla pun menceritakan pengalamananya di Milan, membuat mereka kagum atau bahkan tergelak ketika Queenla menceritakan lelucon.
"Ish! Pacar gue rese banget hari ini! Masa semua chat gue cuma dibaca aja! Gimana gak kesel!" seru Audrey menjauhkan ponsel yang sedaritadi dipegangnya. Ia terlihat murung, wajahnya ia tekuk namun tidak mengurangi sedikitpun kecantikan yang dimilikinya.
"Makannya, gue bilangin dari kelas sepuluh, ngapain sih lo mau-maunya pacaran sama si batu itu!" ucap Arsyi ikut kesal.
Queenla menyimak, "mungkin dia sibuk," ucap Queenla masuk kedalam topik pembicaraan.
Audrey mencebikkan bibirnya,
"Udah Drey, gue punya feeling buruk dari awal sama Kak Arkingsa, dia tuh nakal, playboy, banyak cewek yang lebih dari lo yang deketin dia!" ucap Arsyi.
Queenla tergelak, "kok mau sih sama cowok playboy?" tanya Queenla heran.
"Ahh, tau, kalian makin aja panas-panasin gue!" Audrey menelungkupkan wajahnya.
"Laper kan gue denger lo ngoceh! Kantin ah, Queen ikut yuk? Gue kenalin sama bakso Mas Bejo!" ajak Arsya yang langsung disusul Arsyi dan Queenla.
"Drey lo gak ikut?" tanya Queenla menyentil tangan Audrey, "males, sakit perut gue, sono lo pada makan yang banyak biar gak cacingan!" ucap Audrey sembarangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Promise Where | COMPLETED
Novela JuvenilSebagian cerita di privat, Follow dulu biar gak ribet kedepannya💕 Aku sempat berjanji pada diri sendiri agar tidak menaruh hati. Namun tepat pada pukul delapan malam itu, kita tertawa terlalu keras. Kamu terlalu sayang untuk aku abaikan, kamu terla...