✓One-Meet

1.5K 271 11
                                    

Tatapan nya setajam komentar lambe turah.

|||

Di sebuah ruangan luas, terdapat 4 orang yang tengah menyantap makanannya dalam diam. Hanya dentingan dari alat makan yang beradu.

Hingga suara bariton memecah keheningan. "Bagaimana sekolah kalian?"

"Aku sedang mempersiapkan ujian masuk universitas, yah." Jawab lelaki tampan di sebelah Yerim.

"Kalau kamu Rim?"

"Masih seperti biasa. Belajar, praktek, tugas, dan bimbel."

Kim Seokjin langsung menyenggol lengan adiknya. Yerim hanya diam menatap piring di depannya.

"Eum, Rim.. bukankah kamu akan mengikuti olimpiade bulan depan?" Ujar bundanya mengalihkan pembicaraan.

Yerim menghela nafas berat. "Iya."

"Persiapan nya sudah sampai mana? Apa perlu ayah mendaftarkan kamu ke tempat bimbel yang lebih bagus?"

Yerim mendongak menghadap ayahnya yang menatap antusias. Sebenarnya ia sangat lelah hidup seperti ini. Ia terlalu dituntut berbagai hal oleh orang tuanya.

"Terserah, ayah."

Hanya itu yang bisa terucap dari bibir kecilnya. Akan sia-sia bila Yerim mengatakan apa yang ia mau.

"Baiklah. Ayah akan mencarikan tempat terbaik."

Lalu ayah nya bangkit dan mengeluarkan ponsel untuk menghubungi rekannya.

"Rim, ayo di lanjut makannya." Suara bunda nya semakin membuat Yerim ingin menangis.

Yerim merasakan usapan lembut di kepalanya. "Adikku gadis yang kuat. Yakinlah ayah melakukannya demi masa depanmu, Rimie.."

Untuk kesekian kalinya, Yerim hanya bisa menerima nya dengan besar hati. Ya, ia harus yakin memang ini yang terbaik untuk hidupnya.

|||

"Kau membawa ku kemana?"

"Tidak usah kahawatir. Percayakan semuanya pada pacarku." Jawab Joy sambil menoleh ke Taehyung.

"Benar, Yer. Kita akan bersenang-senang disana."

Yerim diam. Mengamati jalan yang sangat padat mengingat ini jam sibuk.

Memang, setelah proses lama untuk meyakinkan orang tua Yerim dengan alasan Yerim mengajarkan Joy beberapa pelajaran yang rumit. Akhirnya mereka di perbolehkan.

Sekitar 30 menit perjalanan, mereka sampai di salah satu club malam.

"Kenapa ke tempat yang seperti ini? Aku tidak mau." Cicit Yerim.

"Tenang. Selama ada aku dan Taehyung, kau akan baik-baik saja."

Yerim memilih diam dan mengekor di belakang Taehyung. Kedatangan nya disambut oleh dentuman musik yang sangat memekakan pendengaran.

Hingga mereka masuk ke satu ruangan yang sudah dihuni beberapa orang. Bau alkohol menguar di dalam sana.

"Wahh.. kalian bahkan memulainya tanpa aku." Ujar Taehyung.

"Kau yang datang terlalu lama, Tae!" Balas lelaki berkulit putih--Yoongi.

Taehyung menuangkan wine dan meminumnya dalam satu tegukan.

"Kenalkan ini pacarku, Park Sooyoung. Dan disebelahnya itu sahabatnya--Kim Yerim."

Joy terlihat antusias melihat keramahan teman pacarnya. Berbeda dengan Yerim yang hanya membalasnya dengan senyum.

Lalu keduanya duduk. Setelah mata Yerim terbiasa oleh gemerlap lampu berwarna-warni, ia menyadari bahwa ada perempuan selain dirinya dan Joy.

"Kalian mau minum apa? Wine?" Tawar gadis bernama Seulgi.

"Aku wine." Jawab Joy.

"Eum.. ada yang tidak beralkohol?"

Semua yang berada di ruangan tersebut tertawa mendengar ucapan Yerim.

"Bukankah kau kesini untuk mencari kesenangan, Yerim~ssi?" Ujar lelaki chubby--Jimin.

"Jangan mengejeknya, by." Bela Seulgi.

"Minuman disini beralkohol semua, Rim." Ujar Joy.

Yerim mengusap tengkuknya. "Lebih baik aku tidak usah minum."

"Kau benar-benar gadis yang polos." Seru gadis berambut blonde--Wendy.

Yerim berusaha menyesuaikan dirinya dengan orang-orang di ruangan ini. Ia juga mulai menanggapi lelucon yang dilontarkan padanya.

Ia hanya merasa risih karena sedari tadi lelaki yang duduk di pojok terus menatapnya dalam.

"Jungkook sunbae tidak mengalihkan pandangannya darimu barang sedetik pun, Rim." Bisik Joy.

"Kau berisik! Itu karena aku cantik, bodoh!"

Saat Joy menoleh pada Yerim, ia baru menyadari jika sahabat nya sudah mabuk. Secara tak sadar, Yerim telah meminum 3 gelas wine.

"By, Yerim sudah mabuk. Bagaimana bisa aku membawanya pulang dalam keadaan seperti itu?"

Belum sempat Taehyung menjawab, ponsel Yerim bergetar. "OMG! Ini ayah nya Yerim. Aku harus bilang apa?"

Kepanikan Joy mengundang perhatian semuanya. Tak terkecuali lelaki bermarga Jeon yang sudah duduk di samping Yerim untuk menopang tubuh gadis itu.

"Bilang saja, Yerim ketiduran di tempat mu." Ujar Jungkook.

"Ah iya! Sebaiknya aku keluar dari sini!!" Lalu Joy langsung keluar mencari tempat yang sunyi.

Gadis yang berada di pelukannya itu terus menggerutu. Mengutuk hidupnya yang rumit.

"Aku ingin bebas. Hidupku seperti penjara!!" Gumam Yerim.

Jungkook yang mendengar nya terus mengusap surai Yerim untuk memberi ketenangan.

"Kook, apa kau sedang merencanakan sesuatu padanya?" Goda Jimin.

"Aku hanya ingin membantunya. Dipikiran mu hanya ada selangkangan saja, hyung!"

"Uuu.. bukankah kau juga, Jeon?"

"Berhenti mengejekku, Hyung!!"

Tidak dipungkiri melihat Yerim yang tidak berdaya mampu membangkitkan sesuatu di balik celana Jungkook.

Tak lama, Taehyung dan Joy kembali. "Syukurlah, orang tua nya percaya."

Lalu Jungkook langsung memberikan tubuh Yerim pada Joy. Dan bergegas bangkit dari duduk nya.

"Yak! Kau mau kemana, Kook?" Tanya Taehyung.

"Menidurkan milikku!" Lalu bergegas keluar ruangan.

Alhasil, semuanya tertawa terbahak-bahak melihat Jungkook yang mudah turn on hanya melihat tubuh Yerim yang tergeletak sofa.

TBC

Aku sengaja up pas udh buka. Soalnya sedikit menjurus ke pikiran yang 'anu' 😁

Gnite chingu 😘

Love Maze ✓Jungri ON HOLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang