Prolog

73.1K 1.5K 28
                                    

Author POV

"Sampai bertemu minggu depan bro" ucap seseorang Pilot dari salah satu perusahaan penerbangan.

Sedangkan yang disapanya hanya menganggukkan kepala, ia adalah Arengga Bintang Kusuma seorang co-Pilot yang usianya kini menginjak 27 tahun.

Ia berjalan lurus kearah pintu keluar dengan membawa koper. Ia sesekali membalas sapaan dari pramugari yang menatapnya dengan kagum. Bagaimana tidak kagum, jika seorang co-Pilot ini memiliki wajah yang nyaris sempurna, dengan tubuh tegap tinggi, badan atletis, wajah yang tampan dengan memiliki alis mata yang tebal, mata berwarna cokelat gelap, hidung mancung dan juga memiliki lesung pipi dikedua pipinya menambah kadar ketampanannya. Tak itu juga ia dikenal sebagai pria penakluk wanita, bagaimana tidak jika semua perempuan rela memberikan apapun padanya bahkan tubuhnya pada co-Pilot ganteng ini.

Saat ini ia tengah asik membuka aplikasi pesan diponselnya untuk memberitahukan bahwa ia sudah sampai. Ditengah asiknya ia bermain ponsel membuatnya lupa melihat jalan dan dari arah yang berlawanan ada seorang yang juga fokus menatap ponselnya, sehingga terjadilah tabrakan yang tidak bisa mereka hindari.

Bukk

Handphone yang dipegang oleh Rengga terjatuh beberapa meter darinya, dan kini ia sudah tersungkur. Ia memasang wajah geram, siapakah orang yang dengan sengaja berani menabraknya apa ia tak memiliki mata, akhirnya ia mendongakkan kepala untuk melihat siapa gerangan yang menabraknya.

"Eh mbak kalau jalan itu pakai mata dong" ucapnya setelahnya mengetahui bahwa yang menabraknya adalah seorang wanita.

Ia berdiri untuk membenarkan bajunya dan ia segera mengambil ponselnya yang terjatuh. Disisi lain wanita yang menabraknya tengah membereskan beberapa buku terjatuh. Alih-alih Rengga membantunya, namun pria itu memaki kembali wanita itu.

"Heh denger gak mbak masak ada orang ganteng gini gak kelihatan main tabrak aja, apa mbak memang sengaja biar kenalan sama saya" dengan mudahnya ia mengucapkan itu dan mengamati wanita yang menabraknya itu kini tengah berdiri dan menghadapnya dengan wajah yang kesal.

"Denger ya mas, masnya itu loh yang jalan gak pakek mata dan malah asik mainan Hp jadi jangan salahkan saya dong" ia mengacungkan jari telunjukkya didepan wajah sang co Pilot ini.

"Ish apa bedanya saya sama kamu toh kamu juga lagi sibuk mainan Hp. Dan ini alasan yang klasik, bilang aja kalau mau kenalan sama saya sini perkenalkan nama saya Reng..." belum sempat ia melanjutkannya wanita yang ada didepannya itu tengah membalasnya.

"Heh itu mungkin alasan mas juga mau kenalan sama saya, dan saya gak akan mau kasih nama saya ke orang yang seperti anda" setelah mengucapkan itu ia tersadar jika ponselnya yang jatuh beberapa meter darinya berbunyi lantas ia segera mengambilnya yang dimana ponselnya berada di belakang orang yang tadi bertabrakan dengannya. "Omegat Hp gue pecah" gumamnya namun dapat didengar oleh sang co-Pilot ini dan aktifitas wanita itu tak luput dari perhatiannya, dimana wanita itu membersihkan ponselnya dan mengangkat panggilannya.

Rengga tak merasa bersalah jika ponsel wanita itu rusak, karena ponselnya juga tadi menjadi korban dan untung saja ponsel mahalnya tak rusak.

"Okey mister wait" ucap wanita itu kemudian berdiri.

"Anda masih punya hutang kepada saya dengan merusakkan ponsel saya ini. Namun saya tak punya banyak waktu jika kita bertemu lagi saya akan menagih anda"

"Hey" tak sempat ia menjawab wanita itu sudah berlari menjauh darinya.

Dan saat ia mengambil kopernya yang tadi terjatuh seseorang tengah menghampirinya.

"Sayang aku cari kamu dari tadi ternyata kamu disini" ucap seorang wanita perpakaian sexy berwarna merah.

"Kamu ngapain kesini" jawab Rengga yang terlihat sangat risih kepada wanita itu.

"Kamu bilang apa sih, aku kesini ya jemput kamu. Masa kekasihnya pulang dari tugas gak dijemput sih" Rengga menghempaskan tangan wanita itu yang bergelayut dilengannya.

"Ingat ya Jes aku bukan kekasihmu" wanita yang bernama Jesika itu masih bergelayut dengan manja di lengannya.

"Iya udah gak usah bahas itu sekarang kita pulang mobilku ada disana" wanita itu menggandeng Rengga untuk menuju ke mobilnya dan tidak ada penolakan dari Rengga sehingga ia terus berjalan.

*✈👮❤✈*

"Dasar ya tuh orang PD banget kalau ngomong seenak jidatnya sendiri. Iya sih ganteng tapi kalau dia sok kayak gitu apa ada yang mau yah" dumal wanita yang ditabrak oleh Rengga.

Hari ini ia sangat buru-buru untuk bertemu dengan kliennya, setelah menemukan ciri-cirinya ia langsung menghampiri seorang pasangan suami istri yang berkebangsaan Australia tengah mencari seseorang terlihat wajah bingungnya karena berada di tempat yang sangat asing.

"Hello Mr. Cleo and Mrs.Catrine" tanya wanita itu kepada dua pasangan lantas pasangan itu menoleh ke sumber suara

"Callia" pria itu menyebutkan namanya dan ia hanya mengangguk lalu menggiring pasangan tersebut segera keluar dari bandara menuju ke taxi yang sudah dipesannya tadi.

Wanita tersebut adalah Callia Revana Arabella seorang mahasiswi tingkat akhir yang bekerja serabutan sebagai tour guide dan juga bekerja di cafe. Inilah profesi yang saat ini ia senangi jika dibandingkan dengan bekerja di cafe sebagai pelayan karena dia terkadang bisa berwisata dan menemani para bule-bule yang terkadang masih lajang dan sangat tampan untuk sekedar liburan ke Indonesia. Dengan kemampuannya yang dapat berbahasa inggris memudahkannya untuk menjalankan pekerjaan ini. Pekerjaan ini ia tekuni tidak terlalu sering hanya diwaktu senggangnya saja, untung bosnya sangatlah baik kepadanya. Dan sudah 3 tahun ia menjalani profesi ini, ia tak pernah mengeluh akan kehidupannya yang seperti ini sehingga ia menjalankannya dengan penuh kebahagiaan.

Prolognya segini dulu, lanjut bab 1 berikutnya

The Life Of a Pilot (Sudah Terbit Dalam Ebook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang