"Kekuatanmu memang merepotkan Law," Doflaminggo menarik kepala Luffy hingga bersandar pada dadanya.
"Doffy!" Doflaminggo melirik Trebol dari ujung matanya, yang seperti ucapan Law, tidak bisa menyatu meskipun telah mencobanya beberapa kali.
"Cora-san!" Corazon menoleh dan mendapati Law telah berdiri disampingnya. "Ada yang aneh dengan Luffy-ya," Corazon mengangguk.
"Luffy tengah dikendalikan Law. Karena itu Luffy tidak merespon apapun!"
"Lalu, apa yang bisa kita lakukan untuk mengembalikan Luffy-ya?"
"Biarkan aku berfikir."
Senyuman lebar tidak menghilang dari wajah Doflaminggo. Doflaminggo menunduk dan mengelus pipi Luffy dengan jempolnya. "Mugiwara, apakah aku harus melawan mereka?"
Doflaminggo menyeringai ketika mendapati Luffy mengangguk. Doflaminggo beranjak berdiri dan mendudukkan Luffy ditempatnya duduk sebelumnya.
Law dan Corazon semakin waspada ketika mereka melihat Doflaminggo telah berdiri. "Cora-san, biar aku yang melawannya. Cora-san, berfikir saja caranya untuk melepaskan Luffy-ya."
Law menyiagakan pedangnya didepannya. Tatapannya menatap tajam Doflaminggo yang tersenyum lebar. Atensinya bergulir menatap Luffy.
Luffy nampak seperti boneka, yang duduk diam dan menatap kosong kedepan. Dalam hati, Law mengutuk Doflaminggo dan menatap Doflaminggo semakin tajam, dan dibalas seringaian oleh Doflaminggo.
"Ada apa Law? Tidak berani menyerangku?"
Law mengeratkan genggamannya pada gagang pedangnya. Berusaha tidak memperdulikan profokasian dari Doflaminggo.
"Fufufu~, apa kau tidak marah padaku? Memperlakukan Mugiwara seperti itu dihadapanmu!"
Law tetap tidak bergeming, membuat Doflaminggo sedikit menghilangkan lengkungan bibirnya.
"Akan aku pastikan, aku akan mendapatkan kembali Luffy-ya!" mereka secara bersamaan, menolakkan kaki mereka hingga keduanya maju kedepan dengan cepat.
Doflaminggo dengan benangnya dan Law dengan pedangnya. Kedua senjata mereka beradu, hingga menimbulkan sedikit percikan api. Doflaminggo menyeringai senang, melihat kilatan kebencian dari manik mata Law.
"Apa kau membeciku Law?" Law semakin menatap tajam Doflaminggo yang tertawa, sebelum mereka saling melompat mundur, menjauhkan diri.
Tanpa membuang waktu, mereka kembali maju dan saling jual-beli serangan. Disisi lain, Corazon menatap pertarungan Law dan Doflaminggo yang begitu sengit. Tatapannya sesekali melihat Luffy dan Trebol.
Corazon tersenyum tipis, ketika sebuah cara untuk melepaskan Luffy telah didapatnya, setelah melihat Trebol yang masih berusaha menyatukan tubuhnya kembali.
"Hahaha, ada apa Law? Seranganmu tidak ada yang mengenaiku, aku jadi ragu jika kau begitu membeciku."
Law menghela nafas berat ketika merasakan rasa nyeri ditangan kirinya. "Law!" Law menoleh dan mendapati Corazon telah berdiri disampingnya. Doflaminggo mengernyit ketika melihat Corazon yang membisikkan sesuatu pada Law.
Apalagi dirinya melihat Law yang membelalakan matanya lalu menyeringai. "Arigatou Cora-san!" Law kembali menyiagakan pedangnya, hingga membuat Doflaminggo menaikkan satu alisnya. "Kali ini biarkan aku membantumu!"
"Khekhekhe, kucing manisku akan ikut bertarung melawanku! Kau sangat paham jika kekuatanmu tidak akan mempan padaku Corazon."
"Aku tau, tapi demi menyelamatkan Luffy, aku akan bertarung denganmu!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Luffy in Grandlane
Fanfic"Cover by Google" . Disclaimer © Eiichiro Oda Rate : T Warning : Bahasa cerita yang selalu berubah-ubah, typo pastinya selalu ada, hati-hari membosankan, jangan pedulikan cover. . Alice in Wonderland, cerita dongeng yang mengisahkan seorang gadis me...