Chapter 2

1.6K 113 42
                                        

Tap Tap Tap

Terdengar suara langkah kaki dilorong yang remang-remang. Doflaminggo hanya diam, berdiri didepan pintu yang terbuat dari besi didepannya. Dengan tenaga yang cukup, Doflaminggo dapat membuka pintu didepannya.

"Shurororo," suara tawa terdengar ketika pintu telah terbuka. Didalam ruangan terdapat banyak tabung dan berbagai macam alat lab dan seseorang yang bebentuk gas didepan salah satu meja yang penuh dengan alat-alat lab.

"Caesar!" panggil Doflaminggo ketika berdiri dibelakang Caesar, sang manusia gas. Caesar yang mendengar suara yang familiar segera berbalik. "Waka-sama?" panggil Caesar balik sedikit terkejut. "Shurororo, ada apa Waka-sama menemuiku?"

Doflaminggo hanya menyeringai sebelum berjalan menuju sebuah tabung yang besar. "Aku hanya minta sesuatu yang kecil darimu," ujar Doflaminggo dengan senyuman lebar diwajahnya. "Shurororo, dan apa itu?" tanya Caesar antusias. "Buatkan aku sesuatu untuk..."

.

"Untuk sementara waktu, latihan berjalan dengan semestinya," ujar Law ketika melihat Luffy -yang matanya ditutup kain- tengah bermain lempar bola salju dengan Mugiwara no Ichimi, kecuali dengan Sanji dan Zoro.

"Hm, menurutku terlalu lancar," Law menoleh kesamping. Menatap Corazon yang melayang -posisi tiduran- disampingnya. "Apa maksudmu Cora-san?" Corazon melirik Law dari ujung matanya. "Menurutku, jika Luffy telah menguasainya," ucapan Corazon membuat Law tersentak, menyadari sesuatu.

"Benar juga," gumam Law ketika kembali menatap Luffy yang tengah bermain. Law dapat melihat jika Luffy dapat bermain seperti tanpa kain yang menutupi matanya. "Apa selama ini Luffy-ya telah melatih hakinya?"

Corazon mengangkat bahunya, menjawab pertanyaan lirih Law. "Mau mengujinya?" Law hanya menatap Corazon yang mulai menghilang, menyisakan bibirnya yang menyeringai. Dalam sekejab Law dapat melihat permainan telah berhenti.

Sanji dan Zoro yang awalnya hanya melihat kini ikut bergabung. Law hanya mengernyitkan dahinya ketika melihat wajah mereka yang begitu serius. "Apa kalian siap?" Mugiwara no Ichimi mengangguk ketika mendengar pertanyaan dari Corazon, yang wujudnya tidak nampak.

Law hampir berlari kearah mereka, ketika Mugiwara no Ichimi dengan bersamaan menyerang Luffy. Tapi gerakannya terhenti karena bahunya ditahan. Ketika menoleh, Law melihat Corazon yang tersenyum kearahnya.

"Cora-san!" Law yang akan protes dihentikan Corazon. "Lihatlah itu," Law kembali melihat ke Luffy dan yang lainnya. "Bagaimana?" tanyanya terkejut ketika melihat Luffy dengan mudah menghindari serangan Mugiwara no Ichimi.

Corazon tersenyum lebih lebar. "Jika kita lihat ini, Luffy sepertinya telah menguasai Haki," jelas Corazon, mereka masih melihat Luffy yang dengan mudah menghindar. Law yang melihatnya, semakin lama semakin tersenyum, ketika melihat ekspresi Luffy yang tengah menikmatinya.

"Torao!" Law tersenyum lembut ketika Luffy memanggilnya dan berlari kearahnya. "Bagaimana latihannya?" tanya Law ketika Luffy telah berdiri dihadapannya. "Shishishi, sangat menyenangkan, seperti ketika bermain dengan Ace dan Sabo," Law menaikkan alisnya ketika mendengar jawaban dari Luffy.

"Kau sering melakukan ini?" Luffy mengangguk senang. "Kita bermain saling serang dengan kain yang menutupi mata kami," Luffy tersenyum lebar ketika mengingatnya. Corazon yang melayang disamping Law, mengernyitkan dahi ketika mendengarnya.

"Apa kalian bermain dengan inisiatif sendiri atau ada seseorang yang menyuruh kalian melakukannya?" Law yang mendengar pertanyaan Corazon, membuatnya menatap Corazon bingung. Berbeda dengan Luffy yang semakin tersenyum lebar. "Tou-chan yang menyuruh kami melakukannya."

Luffy in GrandlaneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang