CHAPTER 3 : What a Great Day

61 6 6
                                    

Selamat membaca 💚

Selamat membaca 💚

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keesokan harinya. 07:30 am

"Aku pergi dulu!"

Seru Nich kepada orang tuanya yang masih duduk di meja sambil sarapan.

"Baiklah, hati-hati di jalan." Balas ibunya.

Nich berangkat sekolah dengan berjalan kaki seperti biasanya. Meskipun ia memiliki mobil sendiri yang telah disiapkan oleh ayahnya, ia tetap memilih berjalan kaki menuju sekolah. Mobil itu hanya untuk berpergian ke tempat yang jauh.

Di jalan menuju sekolahnya, mau tidak mau ia harus melewati rumah Heather yang memang letaknya berdekatan dengan rumahnya. Ia pun hanya bisa berharap tidak bertemu dengan gadis itu pagi ini.

Saat sampai didepan rumah gadis itu, Nich dapat mendengar suara laki-laki yang sedang marah-marah entah kepada siapa. Suara itu berasal dari rumah Heather. Nich melirik sekilas rumah itu tetapi sedetik kemudian ia meluruskan kembali pandangannya mencoba tidak peduli. Meskipun dapat terdengar dengan jelas suara benda yang pecah dari dalam rumah, ia tetap tidak peduli.

 Meskipun dapat terdengar dengan jelas suara benda yang pecah dari dalam rumah, ia tetap tidak peduli

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sesampainya di sekolah, Nich duduk di bangku paling belakang dekat jendela. Meskipun terkenal dengan sikapnya yang dingin, tetap banyak wanita di sekolah itu yang melirik-lirik kepadanya. Apalagi tatapannya yang tajam membuat banyak wanita tergila-gila padanya. Tidak sedikit wanita yang mencoba merebut hati Nich tetapi semuanya akan berakhir sia-sia. Kata 'teman' saja tidak ada dalam kehidupan Nich, apalagi cinta.

Sepuluh menit kemudian bel masuk berbunyi. Hal ini membuat perempuan-perempuan yang berpura-pura berkunjung ke kelas Nich karena ada 'urusan' terpaksa harus meninggalkan kelas tersebut. Sekarang kelas dalam keadaan sunyi sambil menunggu guru datang. Selain wanita, tidak sedikit juga pria yang memberi tatapan tidak suka atau tatapan mengejek kepada Nich. Tetapi jangan harap mereka berani mencari-cari masalah padanya, jika tidak ingin berakhir di UGD. Dulu ada yang pernah mengajaknya berkelahi karena menuduh Nich yang telah membuat pacarnya meminta putus. Tapi tentu bisa ditebak siapa yang berakhir di rumah sakit setelah perkelahian tersebut. Sejak saat itu tidak ada lagi siswa yang berani macam-macam dengannya. Dibekali dengan kemampuan bela diri yang baik dan pelatihan dari ayahnya, Nich menjadi tidak terkalahkan.

Unexpected LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang