CHAPTER 4 : Problem

43 4 0
                                    

Selamat Membaca 🧡

"Arghh!! Ayolah kita sudah mencari selama hampir dua jam dan tidak menemukan apapun!" Gerutu Heather

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Arghh!! Ayolah kita sudah mencari selama hampir dua jam dan tidak menemukan apapun!" Gerutu Heather.

Seperti janjinya, Nich menemui Heather sepulang sekolah dan menuju ke rumah Heather bersama-sama. Mereka sudah mencari barang ayahnya tersebut di sepanjang trotoar dekat rumah Heather, di teras depan, bahkan sampai di bawah mobil. Langit mulai gelap dan tidak ada tanda-tanda mereka akan menemukan barang tersebut.

"Lalu kau mau aku lakukan apa?" Tanya Nich.

Heather berpikir sejenak.

"Tidak ada. Tidak ada lagi yang bisa kau lakukan."

Nich hanya diam memperhatikan Heather yang  sedang menunduk karena keputus asaannya

"Aku rasa ini memang salahku yang terlalu ceroboh. Ayahku benar," Mata Heater mulai berkaca-kaca.

"Maafkan aku yang telah menuduhmu tadi dan terima kasih kau mau membantuku. Sekarang kau bisa pergi." Kata Heather sambil menatap Nich. Nich dapat melihat mata Heather yang mulai berkaca-kaca.

Setelah mengatakan itu ia berbalik dan berjalan masuk ke dalam rumahnya. Sampai sekarang Nich belum mengucapkan sepatah kata pun kepada Heather. Ia hanya menatap kepergian gadis itu dengan tatapan andalannya sampai gadis itu menghilang di balik pintu.

Setelah itu Nich kembali berjalan menuju rumahnya. Nich tidak bisa berbuat apa-apa lagi untuk membantu gadis itu.

Sesampainya di rumah, Nich mendapati kedua orang tuanya sedang bersantai di halaman belakang. Ayahnya sedang membaca koran sambil meminum teh sedangkan ibunya sedang menyirami tanaman.

Nich menghampiri ayahnya dan duduk di hadapannya.

"Ayah, aku ingin bertanya sesuatu." Kata Nich.

"Ada apa?" Tanya ayahnya dingin dengan pandangan masih di koran yang ia baca.

"Apa pentingnya dokumen yang ayah dapatkan dari keluarga Jones itu?"

Ayahnya menyeruput teh yang di letakan di coffe table yang terdapat di antara mereka berdua sebelum menjawab pertanyaan Nich.

"Itu bukan urusanmu. Dan mengapa kau tiba-tiba menanyakan hal ini nak?"

Ibunya yang mendengarkan percakapan mereka merasa tertarik sehingga ia menghentikan kegiatan menyiram tanamannya dan mendekat ke arah mereka berdua.

Melihat ibunya yang sudah berdiri di belakang ayahnya dengan pandangan ingin tau, Nich menghentikan percakapan mereka.

"Sudalah, aku juga tidak peduli." Jawab Nich tak acuh sambil beranjak dari tempatnya.

Melihat hal itu ayahnya langsung berkata,
"itu merupakan dokumen berisi informasi lengkap mengenai perusahan Jones nak."

Mendengar perkataan ayahnya Nich kembali duduk di hadapan orang tuanya.

Unexpected LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang