chapter 18

527 37 0
                                    

Sebuah kerajaan
"Ayah.........." Teriak sang perempuan dengan surai merahnya yang menyala-nyala.

Mendengar namanya dipanggil membuat sang ayah tersebut tersedak teh yang dibuatkan asisten sekaligus penasehatnya.

"Ada apa sayang, kenapa kau berteriak-teriak seperti orang gila hah? Kepalamu terbentur ya?" Ucap sang ayah yang membersihkan teh yang tumpah pada bajunya.

"Aku telah menemukan calon suamiku ayah!!" teriak sang anak membuat ayahnya tersebut tersenyum gembira.

"Dimana dia sayang, siapa namanya?" Tanya ayah yang sudah tak sabar ingin melihat menantunya.

"Dia tak ada disini ayah, seorang perempuan jala*g mengambilnya dari genggamanku" mendengar ucapan sang gadisnya membuat ayah tersebut murka, ia sangat marah pada perempuan yang telah berani-beraninya mengambil kebahagiaan putrinya.

"Siapa yang berani-berani merebut tunanganmu Sarah?! Dimana mereka berada?!" Sarah pun tersenyum mendengar perkataan ayahnya, ia bahagia karena ayahnya tersebut dengan mudah termakan jebakannya.

"Namanya Elena yah, yang akan menjadi menantu ayah adalah Kakashi Hatake" ujar Sarah yang membuat ayahnya membelalakkan matanya sempurna

"Serius tunanganmu itu Kakashi, Sarah?" Tanya sang ayah tak percaya dengan apa yang barusan dikatakan anaknya

"Tentu saja ayah Kakashi Hatake adalah tunanganku, ayah ambil dia dari tangan Elena ya...." Ucapan Sarah dengan puppy eyesnya, ayahnya pun kasihan dan segera menyuruh penasehatnya itu untuk menyiapkan pengamanan tingkat 1 untuknya yang ingin mengunjungi Konoha secepatnya

'Khu....Khu....Khu, liat saja Elena, aku akan mengambil Kakashi dari tanganmu' ucap Sarah didalam hatinya, ia memang bisa menyembunyikan ucapannya itu, namun senyum liciknya tak bisa ia sembunyikan.

'gawat, bisa-bisa hubungan Kakashi-san akan menjadi gawat, ini harus segera kusampaikan padanya' tanpa sepengetahuan mereka semua ternyata ada salah satu orang yang pernah memiliki budi pada Kakashi,

maka dari itu orang tersebut segera menyiapkan burung pembawa pesan dan mengirimkan pesan itu pada Kakashi yang berada di Konoha.

Apartemen Kakashi
"Hei Elena... Bangun..." Ucap seorang pria yang terbangun disebelah gadis yang bernama Elena.

"Hnggg apah Kashi, aku masih ngantuk hmmmm......" Melihat tingkah menggemaskan sang gadis tersebut membuat si pria yang berada disebelahnya mengelus pipinya lembut.

"Bangunlah Hime.... Ini sudah pagi" ucap Kakashi yang masih sabar dan setia mengelus pipinya, merasa kantuknya telah hilang karena tingkah Kakashi,
Elena pun membuka kolam sapphirenya dan menatap Kakashi dengan tatapan merasa terganggu.

"Jangan menatapku seperti itu Elena, ayo bangun hari sudah pagi" Kakashi pun menepuk pipi Elena dan membuat sang empunya semakin menatapnya tak suka.

"Baiklah-baiklah maafkan aku, sekarang ayo bangun, aku ingin memakan makanan yang engkau masak Elena" setelah itu Kakashi bangkit dari ranjangnya namun sebelum itu semua terjadi ada sesuatu yang menariknya.

"E... Elena..Ap...A...Yang kam lakukan.. heh" Kakashi terbata-bata mengucapkan kalimatnya itu, bagaimana tidak terbata-bata kalau tiba-tiba saja Elena memeluknya sangat erat,membuat Kakashi merona.

"Terima kasih telah membangunkanku Kakashi, muach...."Elena mengecup pipi Kakashi cukup keras membuat Kakashi terdiam disana. Setelah mengecupnya Elena menjauhkan dirinya dan bangkit menuju ke dapur apartemen Kakashi

Elena sedang menyiapkan alat memasaknya sekarang sementara Kakashi masih diam membeku dengan otaknya yang berpikir sangat keras berusaha mencerna apa yang terjadi

Kakashi X ElenaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang