Matahari muncul dengan senyumnya. Menawarkan cahaya nya yang sangat terang dan selalu dapat menghangatkan dunia.
Aku yang terbangun dari mimpi indahku langsung menuju ke kamar mandi dan bersiap-siap.
Di ruang makan mama dan papa telah menungguku.
"Pagi Ma, Pa" Sapaku dengan senyuman khas ku.
"Pagi my Little hero" Jawab Papa yang sedang membaca koran pagi sambil menyeruput kopi panasnya.
"Pagi Ra, kamu bisa bantu Mama enggak?" Tanya Mama yang tengah sibuk berkutat dengan wajan dan spatulanya.
"Bisa kok Ma, apa yang perlu Ra bantu?" Tanyaku sembari memakai celemek yang telah disediakan.
"Nih, kamu siapin bekal kamu dan Papa. And don't forget your drink" Perintah Mama. Aku selalu lupa membawa minumku, pernah suatu kali aku dehidrasi karena kurang minum.
"Aye aye Mom" Jawabku sembari menyiapkan bekalku dan bekal Papa.Mamaku punya toko kue. Toko kue nomor 1 di kota kecil ini. Dan Papaku, mewarisi perusahaan kakekku.
Setelah selesai memasak, aku dan Mama menghidangkan makanan di meja makan. Menu sarapan pagi ini adalah Omelet Rice kesukaanku.
Aku, Mama dan Papa melahapnya sambil berbincang-bincang.
"Hmm... Enak banget Omelet nya Ma" Pujiku.
"Iya dong. Mama" Kata Mama membalas pujianku.
Kami bertiga tertawa.
"Eh Ra, kemaren cowok yang nganterin kamu siapa? Pacar kamu ya?" Tanya Papa.
"Bukan Pa. Dia Charlotte" Jawabku.
"Charlotte?! Anaknya Sir Nicholas? Ya ampun, anak itu sudah tumbuh menjadi lelaki dewasa. Dia terlihat lebih tampan loh Ra" Kata Papa menggodaku.
"Ehm.. Iya Pa. Tai Ra bener itu bukan pacar kamu?" Kali ini Mama ikut menggodaku.
"Ya ampun Pa, Ma Charlotte itu sahabatku, gak mungkin kan aku sana dia pacaran. Siapa juga yang mau sama Charlotte. Iyuhh..." Kataku sambil memonyongkan bibirku.
"Iya deh" Kata Mama.
Inilah keluargaku, keluarga kecil yang harmonis. Walaupun Mama dan Papa selalu sibuk, mereka tetap ada disisi ku.Selesai makan aku kembali ke kamar untuk mengambil tas dan melihat jadwal, siapa tahu aku lupa jadwalku hari ini atau ada pr yang musti aku kerjakan.
"Ra udah siap Pa" Kataku sambil berjalan keluar kamar.
"Ya. Eh Ra, tolong panasin mobil Papa dulu. Papa masih siap-siap nih" Kata papa dari dalam rumah.
"Aye aye Pa" Jawabku yang sudah ada di luar rumah, tepatnya di teras menuju ke garasi sambil menenteng kunci mobil Papa.Sesampainya di garasi aku langsung masuk dan memanaskan mobil Papa. Setelah kurasa cukup aku keluar dari mobil Papa. Mama dan Papa telah keluar dari rumah. Aku pun menghampiri Mama dan menyalaminya.
"Ra berangkat dulu ya maa" Pamitku sambil mencium punggung tangan Mama. Tangan yang selalu ada dikala aku sedang menangis ataupun bahagia.
Aku dan Papa memasuki mobil dan berangkat menuju sekolahku.Aku turun dari mobil Papa dan menyalaminya. Lalu berjalan melewati gerbang yang setiap pagi selalu menutup jikalau waktu sudah menunjukkan jam 09.00 . Dan tak jarang Pak Atmo, security sekolah memergoki beberapa murid yang terlambat datang ke sekolah.
"Leora" Seseorang memanggilku dari jauh. Laki laki yang tingginya tidak kurang dari 170 cm dan berkulit putih melambaikan tangannya. Dia Charlotte, sahabatku.
Aku membalas lambaiannya dan segera menghampirinya. Karena terlalu buru-buru, aku menginjak tali sepatuku yang belum terikat dengan sempurna. Sebelum wajahku ini menyentuh paving lapangan sekolah, Charlotte lebih dahulu menangkapku.
"Thanks Cha" Kataku sembari mengibaskan pasir yang tertempel di rok selututku. Hanya seorang Leora lah yang berani memanggilnya dengan panggilan Cha.
"Makanya hati-hati, sini aku ikatkan tali sepatumu" Kata Charlotte sambil menundut mengikat tali sepatuku.
"Mana kutahu kalo talinya belum terpasang dengan sempurna" Kataku menyangkal.Banyak perempuan yang tertarik dengan sesosok Charlotte. Siapa yang tidak tertarik? Laki laki blasteran itu mempunyai muka yang tampan dan bermata biru. Sifatnya pun bisa membuat perempuan geer. Dia sangat baik dan lembut. Ia juga pintar, selalu meraih juara 1 dari SD. Tapi jangan meremehkan seorang Cha. Kalau ia melihatku disakiti, ia akan marah besar. Aku senang mempunyai sahabat seperti Cha.
Mungkin itu saja biodata singkat tentang Cha.Setelah ia mengikatkan tali sepatuku ia menggandeng tanganku dan berlari melewati lorong yang penuh murid sekolahku. Dan akhirnya sampai di kelas.
"Cha lepasin. Ngapain kamu gandeng gandeng tanganku?!" Tanyaku kesal.
"Karena ini sudah pukul 08.55 kamu mau telat dan dihukum sama Miss Brenda?" Jelasnya.
"Oh jadi gitu. Hehehe sorry" Kataku sambil membentuk huruf V di jari tanganku.Aku pergi ke bangkuku yang terletak di samping bangku Charlotte.
"Eh Cha, nanti aku traktir kamu siomay. Soalnya kemaren aku habis gajian" Ajakku pada Cha.
"Huh. Gak mempan" Katanya.
"Aku serius Cha" Kataku dengan tatapan tajam mengarah ke Charlotte.
"Iya deh" Katanya.
"Emangnya kamu kerja?" Tanya Cha.
"Aku ngebantuin Mama membuat kue pesanan orang. Bayangin masak Mama membuat 500 kue hanya dengan bantuan 3 karyawannya? Jadi aku bantuin deh" Jelasku.
"Trus kamu minta gaji?" Tanyanya lagi.
"Ya enggak lah. Mama sendiri yang memberiku uang itu" Jawabku. Lagi.Disampingku Charlotte mengangguk angguk.
Tepat setelah aku mengakhiri pembicaraanku dengan Charlotte. Seorang perempuan dewasa masuk ke dalam kelas dengan membawa setumpuk buku.
"Good morning class"
"Good morning miss Brenda"
"Hari ini saya akan bagikan nilai pr kalian. Dan nanti saya akan beri pr lagi." Katanya.
Itulah yang membuat murid murid tidak suka kepada miss Brenda, selain suka menghukum murid beliau juga suka memberi pr pada muridnya.Selesai sudah pelajaran yang sangat menguras otak itu. Aku dan Charlotte segera pergi ke kantin dan memesan 1 bungkus siomay.
"Ra, kamu gak beli siomay?" Tanya Cha.
"Enggak, aku bawa bekal kok" Jawabku.
"Oh ya udah"Setelah membeli siomay aku dan Charlotte menuju kelas untuk memakan makanan yang sudah dibeli. Karena di kantin telah penuh sesak.
"Cha, aku mau tanya sesuatu sama kamu" Kataku sedikit berbisik.
"Apa?" Tanyanya sambil memakan siomay yang kubelikan tadi.
❄❄❄Penasaran gak sama pertanyaan Leora. Jangan lupa Voment yaa....
KAMU SEDANG MEMBACA
Ability
FantasyKisah seorang gadis yang hidupnya dipenuhi tanda tanya. Padahal, selama ini ia adalah seorang gadis yang ceria. Semanjak itu, ia mempunyai banyaaak sekali tanda tanya yang memenuhi otaknya.