Tiga

7 2 2
                                    

Huft, sebenarnya aku ingin mengobrol dengan Cha dan keluargaku, tapi kenapa mereka malah mengusir ku? Batinku sambil bersungut-sungut.

Setelah merapikan meja makan, aku mengintip sebentar ke arah ruang tamu, disana aku masih melihat cowok blasteran itu berbicara serius dengan kedua orang tuaku.

Apa dayaku, pasti mereka tidak mau di ganggu. Dengan terpaksa aku melangkahkan kakiku menuju lantai atas, kamarku. Yap itu tujuanku sekarang. I really boring!

Aku langsung merebahkan tubuhku pada kasur empukku dan mengambil kepingan kotak berwarna hitam, lalu menghidupkan nya.

Sebenarnya aku telah berbohong pada Cha. Batu itu bukan baru saja ditemukan, tapi aku telah menyimpannya selama 10 tahun. Dan sekarang aku berumur 17 tahun.

Saat umurku 7 tahun aku menemukan batu ini tergeletak di atas meja belajarku, dan yang membuat aku bingung kenapa batu itu bersinar? Hingga sekarang aku menyimpan rahasia itu rapat rapat.

Aku juga punya satu rahasia yang kupendam dari dulu. Saat aku mendapatkan batu itu, tiba tiba tubuhku melayang lalu jatuh. Lalu secara tidak sengaja aku melihat kearah cermin, tubuhku hilang! Aku langsung panik dan menuju kelantai bawah. Aku menemukan mama yang sedang asyik membaca tabloid.

"Mama!" panggilku dengan panik.

"Ada apa Ra?" tanya mama.

"Mama bisa melihatku kan?" tanyaku lagi.

"Iya Ra, aneh aneh aja kamu nanya nya. Jelas jelas kamu ini manusia bukan setan yang enggak kelihatan" jawab mama dan kembali melihat tabloid yang ada ditangannya.

Semenjak hari itu kusimpan rapat rapat rahasia itu. Rahasia bahwa tubuhku bisa menghilang.

Tetapi aku terus mencoba bagaimana cara agar tubuhku bisa menghilang. Dan aku baru menyadarinya saat umurku 14 tahun. Cara agar aku bisa menghilang adalah aku harus memusatkan pandanganku pada seseorang dan plop tubuhku hilang. Tapi kemampuan ini tidak sesempurna yang kubayangkan. Nyatanya hanya orang yang telah kulihat lah yang bisa melihat bahwa tubuhku menghilang. Hanya satu orang.

Tok... Tok... Tok... Pintu kamarku diketuk.

Aku mengira-ngira, siapa yang ada dibalik pintu itu.

Dan ternyata dugaanku benar, Mama.

"Leora, kamu kenapa malah dikamar. Ada tamu kok enggak ditemenin" kata mama.

"Lah tadi kan mama sendiri yang ngusir aku" kataku mengelak.

"Kan mama cuma nyuruh kamu bersihin meja makan, bukan ngusir kamu" sangkal mama.

Yap, kali ini aku mearasa bahwa quotes quotes yang pernah kubaca di instagram benar. Mom is always right!

Dari pada berdebat dengan mama--dan dipastikan aku akan kalah-- aku beranjak dari kasurku dan turun kebwah menemui Charlotte.

"Eh Ra, aku mau balik nih" Charlotte memasukkan sebuah buku kedalam tasnya lalu menggendongnya.

"Iya Cha, sono pulang gak usah kesini lagi" jawabku sambil menuruni tangga.

"Leora" mama menegurku.

"Mam, Ra cuma bercanda kok. Cha belain aku napa" kataku memelas.

"Maaf ya Charlotte, anak aunty memang gini kelakuannya. Kayak anak kecil"

"Ih mamaaa" teriakku, tapi tidak kencang.

"Enggak papa kok aunty" Charlotte terkekeh. Padahal bisa saja dia mengolokku balik, dia hanya menjaga image nya di depan mama dan papaku.

"Yaudah deh, Charlotte pulang dulu ya aunty, uncle, Ra" pamit Charlotte.

"Ya, be carefull" kataku sambil mengantarnya sampai depan pintu.

Charlotte menaiki mobilnya dan menyalakannya. Lantas ia membuka jendela mobil dan melambai ke arahku,  "Bye Ra, see you"

Aku mengangguk.

Kemudian aku melihat mama yang sedang duduk di sofa sambil menonton televisi. Mumpung mama masih nonton aku mau kabur, sebelum disuruh suruh.

Aku memusatkan pandanganku ke mama dan plop tubuhku hilang, tapi orang lain selain mam bisa melihatku. Saat itu ruang tamu lengang, hanya mama dan televisinya.

Aku berlari ke lantai atas dan masuk kekamarku.

Dibawah mama memanggil manggil namaku, mungkin mama mengira aku masih di luar. "Ra... Leora... Leora Agatha. Denger mama enggak sih?!" sepertinya mama sedang emosi, jadi aku langsung keluar kamar dan berteriak.

"Yes Mom!!!"

"Mama kira kamu masih di luar, gajadi deh minta tolong nya" kata mama.

Betul kan, untung saja aku sudah diatas, kalau tidak mama akan menyuruh nyuruh ku, dan saat ini aku sedang mager alias males gerak. Jangan ditiru yaaaa...

❄❄❄

Lanjut???
Comment one person please 😁😁😁
Thanks yang udah baca 😍

AbilityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang