1

1K 36 25
                                    

"Tamara, give me this week's report now!"
Ujar pria dingin dari ujung telepon yang langsung menutupnya.
Bergegas Tamara menuju ruangan Bosnya itu dengan membawa beberapa map berisi berkas laporan yang sudah ia kerjakan.

Setelah mengetuk pintu, Tamara kemudian menghampiri Daren di balik meja kerjanya. Duduk mematung dan menatap Tamara dingin.

"Letakan saja disana" perintah Daren singkat.

"Ada yang bisa saya bantu lagi, Sir?" Tamara tersenyum hangat padanya.

"Tidak, kau boleh pergi"

Sesaat setelah itu Tamara menghilang dari balik pintu.

Banyak yang sedang Daren pikirkan saat ini, membuat perasaanya sangat kacau.
Ia bahkan hampir saja ingin melampiaskan kekacauan nya pada Tamara saat itu juga. Tapi, melihat Tamara yang sangat lembut padanya tadi membuat ia mengurungkan niatnya.

Apakah bercinta dengan Jane akan mambuat perasaan nya membaik? Sepintas Daren memikirkan untuk menghubungi Jane, tapi ia sadar bahwa hubungan nya dengan Jane saat ini sedang tak kalah kacaunya.

Daren mengangkat gagang telepon dan menghubungi Gerald sepupunya, untuk membawakan beberapa wanita penghibur Daren saat ini.

Tak lama setelah Daren menghubungi Gerald, ketukan pintu dari luar ruangan nya terdengar yang tak lain adalah Tamara. Membawakan 2 wanita miliknya hari ini.

"Permisi, Mr. Daren mereka sudah tiba" Tamara mempersilahkan kedua wanita itu masuk dan menutup pintu kemudian pergi meninggalkan mereka.

Sudah tidak asing bagi Tamara yang baru beberapa bulan bekerja. Mematuhi keinginan atasan nya yang terkadang di luar dugaan nya.

Tamara bahkan pernah sekali menjadi bagian dari kehausan Daren akan sex.
Ia berpikir bahwa Daren hari ini akan melampiaskan itu padanya, tapi ternyata tidak.

Salah satu wanita itu saat ini sedang mengambil kendali, terlihat nafasnya yang tersenggal-senggal menikmati permainan, dan wanita lainnya sibuk mencari kenikmatan nya sendiri.

Beberapa menit berlalu, tapi Daren belum juga mampu menghilangkan rasa kekacauan dalam hatinya.

Daren berusaha mengambil kendali, wanita itu kini sudah membelakangi Daren dan siap menerima hentakan yang diberikan. Kedua wanita itu tampak sangat menikmati permainan saat itu, membuat mereka berdua mungkin sudah mendapatkan klimaks beberapa kali.

Setengah jam sudah mereka bergulat, akhirnya Daren mengakhiri permainan.

Bergegas Daren beranjak mengenakan pakaian nya kemudian pergi meninggalkan mereka berdua yang tampak kelelahan.

Daren menyuruh supir pribadinya Jon untuk menyiapkan mobil untuknya.
Ada beberapa hal yang harus ia lakukan. Dengan menemui Ayahnya mungkin Daren akan merasa lebih baik dan menemukan jawaban atas semua pertanyaannya.

Thief Of HeartsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang