21+
Cerita ini mengandung beberapa unsur dewasa.
Keinginan yang selalu berlawanan dengan takdir memang terkadang sangat menyakitkan.
Apalagi bila takdir itu berusaha untuk selalu mendobrak masuk kedalam kehidupan mu.
Seperti layaknya Daren dan Cali...
Mobil Maserati GrandTurisimo milik Daren telah terparkir di depan kediaman kedua orang tuanya.
Mansion bergaya luxury itu sangat kokoh dan megah. Interior dan juga hiasan taman yang berwarna senada membuatnya terlihat hangat. Halaman rumah yang juga asri dan terawat seakan menambah keindahannya.
Tanpa berlama-lama Daren segera masuk dan disambut 2 asisten pribadi kedua orang tuanya.
Mereka berdua membungkukkan badan seraya memberi hormat kepada Daren. Tomy yang mengetahui putra nya datang kemudian keluar dari ruang kerjanya dan menghampiri Daren yang terlihat berantakan.
"Did something happen to you? Kamu terlihat sangat kacau" Tomy berjalan menuruni anak tangga.
"Aku tidak ingin bertunangan. Apakah jawabanku ini tidak cukup jelas ayah?" Tanya Daren dingin.
"Tidak ada yang bertanya padamu. Kamu hanya tinggal melakukannya saja" Tomy duduk di bangku santai miliknya, sementara Daren masih tetap berdiri di hadapan Tomy.
"Aku berhak untuk menolak, pernikahan adalah hal yang penting. Aku tidak ingin menyesal di kemudian hari ayah"
Tomy menghela nafas, memainkan jari jemari nya diatas kepalanya. Ia harus menyusun rencana agar Daren dan Calista segera di pertemukan. Agar keduanya dapat saling mengenal.
Tomy sangat ingin Daren berhenti menjadi seorang bajingan, berhenti menjadi seorang maniak. Sudah saatnya Daren memantapkan kehidupan nya untuk menjadi laki-laki yang bertanggung jawab.
Dengan menjodohkan nya dengan Calista, Tomy berharap Daren dapat berubah. Calista akan membuatnya jatuh cinta, pikir Tomy.
"Ayah akan menyusun waktu agar kamu dan Calista segera bertemu"
Rasa amarah dalam diri Daren bermunculan. Perjodohan gila ini sangat memuakkan baginya.
Daren memutuskan tidak menjawab apapun perkataan ayahnya. Daren mengendurkan dasi dilehernya sejenak, kemudian beranjak pergi. Dingin, sangat dingin Daren menatap Tomy saat itu.
"Wanita itu mungkin kelak akan menjadi beban. Apa yang sudah ayah berikan kepadanya sampai-sampai dia mau menerima perjodohan ini? Atau apakah dia memang seorang wanita jalang yang ingin memanfaatkan keadaan"
Batin Daren berkecamuk, banyak perkataan-perkataan yang terbesit dalam lubuk hatinya saat ini, rasa penasaran akan Calista pun muncul. Membuatnya bertanya-tanya, siapakah Calista?
Daren sangatlah mengenal siapa Tomy, tidak mungkin ini semua murni terjadi hanya karena Tomy menyukai Keluarga Calista. Mungkin saja ada yang sedang terjadi, Daren pun akhirnya bersikeras akan mencari tau tujuan dari semua ini.
Jon sudah menunggu Daren di pelataran, sudah menjadi rutinitas Jon menjemput Daren apabila ia berkunjung ke kediaman kedua orang tuanya. Malam yang sudah mulai larut dan juga perjalanan yang cukup jauh menuju apartement nya, membuat Daren hanya ingin bersantai di bangku penumpang.
"Jon? Tolong cari informasi tentang Calista. Hanya sepatah nama itulah yang aku ketahui. Aku menunggu laporan darimu sampai besok siang" Daren bersandar dan memejamkan matanya.
"Baik, Sir" jawab Jon kemudian melajukan mobil Daren secepatnya. Karena ia tahu yang di butuhkan Daren saat ini hanya kembali ke apartement nya untuk segera beristirahat.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Terimakasih karena telah membaca karya pertamaku ini ❤❤❤ Jangan lupa Add To Library supaya kalian ga ketinggalan update terbaru dari aku 😊 Vote dan Comment kalian sangat berarti bagiku guys. 😘😘😘