Jinyoung masukin buku-bukunya ke tas dan bangkit dari kursinya.
Saat Jinyoung ingin keluar kelas tiba-tiba tangannya ditahan.
"Siyeon?"
"Bisa bantuin gue ngerjain tugas?"
"Bi-bisa.."
Siyeon natap Jinyoung aneh. "Kenapa?"
"Eh engga apa-apa."
Jinyoung udah keringat dingin sekarang.
"kok tiba-tiba minta tolong ke gue?" batin Jinyoung.
"Ke perpus yuk!" ajak Siyeon.
"Oke."
Mereka duduk di meja, saling berhadapan.
"Gue ga ngerti sama soal ini deh." ucap Siyeon sambil nunjukin soal yang ada dibukunya.
"Oh, jadi gini caranya...."
Jinyoung menjelaskan rumus-rumus fisika tersebut, tetapi Siyeon tidak menyimak.
Melainkan ia sedang sibuk memperhatikan Jinyoung.
"Jadi gimana? Bisa?"
"Eh, bisa-bisa."
"Bohong."
"Beneran!"
"Yaudah."
Jinyoung bingung sekarang mau ngapain.
"Yeon, mau ga-"
"Eh, maaf ada telepon. Angkat dulu ya."
Jinyoung menghela nafas.
"hai, cantik."
"siapa?"
"Jeno."
"mau ngapain deh? kalo ga penting gue reject."
"makan yuk? gue tunggu di cafe sebelah sekolah."
"sorry, gabisa."
Siyeon langsung menutup telepon Jeno.
"Maaf ya, hehe."
"Engga apa-apa."
Jinyoung mau nanya dari siapa, tapi ga enak.
"Oh iya, mau ngomong apa tadi?"
"Mau keluar ga? Makan."
"Boleh dong."
"Yaudah siap-siap." Jinyoung bangkit dari kursi dan bantuin Siyeon ngerapihin bukunya.
Setelah perjalanan, akhirnya mereka sampai di restoran yang terkenal ini.
Mereka pun memesan beberapa makanan.
Canggung.
Mereka gatau mau ngomongin apaan.
Jinyoung memulai percakapan.
"Hmmm, lo deket sama Jeno?"
"Engga sih."
"Bohong."
"Ck. Beneran!"
"Oh, bagus deh.
"Kenapa?"
"Engga apa-apa hehe."
Tak terasa jarum jam menunjukkan angka 6.
Siyeon harus pulang.
"Jinyoung, gue pamit pulang ya?"
"Eh, gue anterin ya?"
"Hm, nanti gue ngerepotin lagi."
"Engga kok, udah gue anterin aja."
"Yaudah deh."
Mereka pun sampai di rumah Siyeon.
Siyeon turun dan ngasih helmnya ke Jinyoung.
"Makasih ya! By the way, kok tau rumah gue?"
"Eh, gue tau rumah lo karena dikasih tau Guanlin."
"Dikasih tau?"
"Pas kita mau ke rumah Guanlin, dia tiba-tiba nunjuk kalo ini rumah lo."
"Oh, hahaha." Siyeon ketawa ngeliat Jinyoung ngejelasin.
"Mau mampir ga?"
"Eh, gausah makasih hehe."
"Gamau ngopi dulu?"
"Itusih tinggal ke rumah Guanlin aja."
"Oh iya, minta line lo dong? Buat tanya-tanya aja."
Jinyoung langsung deg-degan.
Gatau dia harus ngomong apa.
"L-Line?"
"Iya.."
"Cuma punya instagram, lagian kita udah followan kan?"
"Udah sih. Tapi kan.."
"Ah sama aja. Kalo lo kangen gue tinggal dm aja."
"Ah apaan sih!" Siyeon pura-pura mukul Jinyoung.
"Hm, yaudah deh gue balik ya?"
"Iya. Hati-hati!"
"Siap!"