Datang kembali

56 5 4
                                    

Selamat membaca.  🌹🌹

                      🍁🍁🍁

"Oh.... Kasihan....." Syifah mengangguk-anggukan kepalanya setelah mendengar cerita Fatih yang membahas tentang kejadian yang baru ia alami saat ingin pulang kerumah.

"Iyah kasihan anak kecilnya apalagi orang tuanya  kayanya sedih banget liat anaknya kecelakaan" Fatih membolak-balikan lembaran buku yang ia pegang.

"isshh bukan anak kecilnya." Fatih Menaikan Satu alisnya.  Bingung.

"terus?" Syifah melirik Fatih dengan senyuman jahilnya,  ah.  Fatih selalu benci ini pasti ini adalah pemanasan perang.

"Kasihan sama Jomblo yang ada di Depan Syifah nih gagal kenalan cuma gara-gara si doi dapet telfon. Hahaha" Tawa Syifah memenuhi seantero kamarnya yang bernuansa pink itu.

Tak peduli dengan muka Fatih yang sudah seperti sayur asem kebanyakan asem jawa itu Syifah terus menoel-noel lengan Fatih, Jahil.

"Untung adik...." Fatih menghembuskan nafasnya pasrah.

                      🍁🍁🍁

Aku yang bukan sang kembang
Tak bisa menyerbakkan wewangian dalam setiap memuja-Mu.
Tapi izinkanlah cintaku mengalir kemudian kembali jatuh pada sisi-Mu
Layaknya bulir air terjun.

              

           - Salmah Asma Al yazid

Asma mengulas senyum dari balik cadar yang ia kenakan, menulis adalah hal kedua yang ia sukai setelah pekerjaanya. Asma menerawang seisi ruanganya yang tampak rapih itu, ruangan bernuansa putih yang kadang menjadi tempat menyalurkan kebahagiaan dan tak jarang juga menjadi tempat yang membuat raungan keras keluar dari beberapa wali yang datang untuk mengetahui kondisi anaknya.

Tok....Tok.... Tok...

Suara ketukan itu membuat Asma kembali pada dunianya. Asma melihat kearah pintu disana sudah ada Khaula sahabatnya yang juga seorang dokter bedanya khaula adalah dokter spesialis kanker.

"Assalamualaikum Asma, ngelamun mulu kesambet baru deh tau rasa" ceplos khaula dengan seenak jidatnya,  gadis yang juga berjilbab itu langsung duduk di sofa yang berada di sudut ruangan Asma dengan tidak punya malu merampok semua makanan ringan Yang baru saja Asma beli.

"Waalaikumusalam warohmatullahi wabarakatuh" Asma menggelengkan kepala melihat kelakuan Khaula yang jauh berbeda dengan wajah lembut yang dimilikinya,  khaula lebih tomboy dan juga tak berpikir dua kali untuk mengatakan tidak untuk apa yang dia tidak sukai.

Khaula sering sekali ke ruangan Asma untuk sekedar bertukar crrita atau menggoda sahabatnya.

"As tau gak sih, masa aku tadi udah ngantri panjang-panjang bubur ayam depan rumah,  eh pas bagian aku mamangnya bilang buburnya abis,  kan kesel gak mau lagi aku ngantri besok besok" gerutunya menggebu-gebu dengan sesekali meremas bungkus makanan yang ia pegang.

Asma hanya tertawa kecil menanggapi cerita Khaula,  ia masih fokus memeriksa hasil pendataan kondisi pasiennya.

"Ihh Asma kok ketawa doang sih bukannya ngomong apa kek ikut marahin mamang buburnya kek" Asma menaruh pulpenya ia menatap khaula dari tempatnya duduk.

"Abis kamu lucu, sekarang aku tanya  kamu ke tukang bubur ayamnya jam berapa hmm?"

Khaula terlihat mengingat ngingat sejenak.

"pagi kok Jam sepuluh" Asma mengelus keningnya kepalanya menggeleng, ahh memiliki Khaula sebagai sahabat memang menguji kesabaran, tapi Asma tak mempermasalahkan itu. Pantas saja tidak ke bagian. Batin Asma.

"Yah gak kebagianlah La orang kamu sama ayam aja rajinan ayam bangunnya, oh iyah bukannya kamu lagi gak ada jadwal yah hari ini?" Khaula yang di tanya malah memasang cengiran kuda tak berdosa miliknya.

"Salmah Asma Al Yazid, akukan seorang dokter cantik yang rajin menabung dan juga tidak sombong serta yang senantiasa bertanggung jawab makanya aku kesini,  kurang baik apa coba aku jafi sahabat kamu, kamu aja aku temenin gimana dia"
ok,  satu lagi sifat dari khaula ia mempunyai kepercayaan diri yang tinggi juga kadar bicara yang panjangnya melebihi jalan kereta.

"iyah deh iyah Khaula sofah al marwah" pasrah Asma yang kembali fokus pada kertas di hadapannya.

"Mas Faris pulang" kata Khaula dengan santainya sambil memasukan kacang kemulutnya.

"Apa?" Asma yang kaget mendengar ucapan khaula terpaksa meminta penjelasan lebih dari gadis itu.

Air putih yang di botol telah tandas diminum khaula, gadis itu berjalan dan duduk di kursi yang berada di depan Asma.  Tangannya memangku dagu menatap Asma.

"Mas Faris bakalan pulang ke Indonesia Asma... " jelas khaula dengan nada malasnya.

Senyum Asma merekah membuat matanya medikit melengkung,  bagaimana tidak orang yang ia tunggu sudah akan kembali.

"Kapan La? Bagus dong." khaula mengerucutkan bibir mungilnya.

"iyah kamu bagus mau ketemu calon suami.  Aku?  Bisa-bisa begadang gara-gara bang Faris nanyain kamu mulu lewat aku" Asma terkikik geli.

Ia mengingat cerita khaula, gadis itu selalu saja di todong cerita oleh kakak kandungnya sendiri tentang keseharian Asma. Sekedar informasi Faris adalah kakak kandung dari Khaula sekaligus calon suami Asma.

Karena urusan pekerjaan Faris terpaksa menetap di kairo untuk sementara. Dan akan pulang setelah urusannya selesai.

"Ma... Asma.. Asma... " Asma terlonjak saat menyadari jemari Khaula sudah melambai- lambai di hadapan wajahnya, ah apa ini baru mengetahui Faris akan pulang saja Asma dibuat gagal Fokus.

"Khaula.... " tergur Asma.

"ngelamunin mas Faris mulu sih,  udah tenang aja gausah blussing juga itu pipi" Khaula menaik turunkan alisnya.

"Emang keliatan gitu kalo aku blussing" Asma menyipitkan matanya jelas saja mana mungkin khaula tau dia blusing kalau wajah Asma saja ditutupi oleh niqob berwarna hitam itu.

"Ya Allah berapa tahun sih Ma aku sahabatan sama kamu buat tau raut wajah kamu itu gampang walaupun kamu pakai ini ataupun gak pakai ini" khaula memajukan tubuhnya tangannya mengusap niqob yang di gunakan Asma.

Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?.
Arti dari salah satu ayat Al-Qur'an surah Ar Rahman ini membuat Asma tak lupa beryukur,  iyah, Allah selalu saja memberi nikmat tak terhingga bagi setiap hambanya,  termasuk Asma, Allah kirimkan sahabat yang baik seperti Khaula yang tak pernah mempermasalah tentang apa yang dipakainya. Semoga persahabatan mereka bisa membawa pada JannahNya.

                 

                  🌹🌹🌹🌹

Assalamualaikum.
Mila kembali dengan chapter ini semoga ada yang suka kritik
Dan saran serta vote berharga banget buat cerita ini. 

Terimakasih.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 01, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KISAH UNTUK SURGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang