1

8.3K 276 0
                                    

Mobil honda jazz berwarna merah sedang melaju dengan kecepatan di atas rata rata membelah jalanan ibu kota di tengah kemacetan hari itu

Hingga 20 menit setelahnya gadis itu berhasil sampai dengan selamat meski berkendara dengan kecepatan yang sangat tidak normal. Ia bahkan nampak tidak perduli meski itu membahayakan nyawanya dan orang orang sekalipun, selama ia bisa sampai di tempat tujuan dengan cepat ia tidak perduli bahkan ketika ia di teriaki polisi pun ia tidak perduli

TIN..
TIN..

"Mang ujang bukain dong mang!" Teriak Audrey dari dalam mobilnya

"Aduhh neng Audrey...kenapa terlambat terus neng, nanti mang ujang bisa dimarahin kalau ketahuan bukain neng Audrey pintu gerbang terus,"

Sebenarnya sudah biasa jika Mang ujang selalu membukakan pintu untuk gadis yang bernama Audrey itu dengan sukarela, yang jadi masalah adalah hari itu yang giliran mengawasi murid terlambat adalah Bu Lilis--si guru kiler. Mang ujang hanya takut ketahuan jikalau ia membukakan pintu untuk Audrey

"Nggak papa mang, Nggak ada yang liat nih. Ayo buruan mang nanti ketahuan!" Teriak Audrey lagi

"Yasudah...tunggu sebentar neng," Menghela nafas akhirnya Mang ujang memilih mengalah saja, gadis itu tidak akan pernah beranjak dari tempatnya selama Mang ujang belum membukakan pintu

Entah itu kapan Mang ujang akan selalu membukakan pintu untuk Audrey setiap kali gadis itu terlambat seperti sekarang. Meski Mang ujang tahu itu tidak boleh tetapi Mang ujang juga tidak tega jika harus melihat gadis yang selalu menunjukkan senyum lebarnya itu di hukum setiap pagi, belum lagi jika lapangan masih di penuhi daun kering semakin bertambah pula hukumannya. Bukan Mang ujang takut, hanya saja gadis itu sudah sering memberikannya makan atau bahkan terkadang sedikit uang jajannya untuk Mang ujang membeli makanan sendiri. Jika dikatakan Audrey sengaja memberikannya hanya demi di bukakan sebuah gerbang maka itu salah, siapapun bisa melihat ketulusan gadis itu ketika sedang membantu orang meski ia menjadi salah satu murid yang sering keluar masuk ruang BK

"Makasih ya Mang ujang." Audrey tersenyum lebar yang dijawab Mang ujang dengan anggukannya

Selesai memarkirkan mobilnya, Audrey berjalan dengan langkah ringan menuju kelasnya. Gadis itu benar benar sangat tidak takut andai ketahuan guru pengawas, entah nyawanya ada berapa

"Aduh...mati gue! kenapa tu guru jadi ngawasnya didepan kelas gue. Gue masuk lewat mana nih," tanya Audrey pada dirinya sendiri sambil berusaha menyembunyikan tubuhnya agar tidak terlihat Bu Lilis yang saat itu sedang berdiri di depan kelasnya

Di luar dugaan--pasalnya jika jadwal guru itu yang mengawas, dia akan mengawas didepan loby dan Audrey akan masuk lewat pintu kantin yang ada disamping, tapi jika guru itu mengawas didepan kelasnya Audrey pasti akan sangat sulit masuk ke kelasnya. Tampak nya guru itu sudah mulai hafal pergerakkan Audrey selama ini

Namun sekejap saja otak nya yang licin seperti belut itu sudah menemukan jalan masuk baru menuju kelasnya--jendela. Tersenyum penuh arti Audrey berjalan sambil mengendap ngendap menuju ke arah samping kelas, sayangnya tanpa Audrey sadar Bu Lilis melihat itu semua

Bagai mendapat petir di siang bolong tiba tiba Bu Lilis berteriak mengeluarkan suaranya yang sangat merdu mengalahkan suaranya judika

"AUDREY MAU KEMANA KAMU!" Sekejap saja suara teriakan itu kini telah berlari mengejar Audrey yang saat itu sudah jauh berlari dengan kecepatan penuhnya yang selalu ia andalkan setiap kali melarikan diri dari guru bertubuh gemuk itu

"Pakek ketahuan lagi!" Audrey terus saja berlari di sepanjang koridor tidak perduli dengan banyaknya kepala yang mengintip lewat jendela. Mungkin bagi mereka pemandangan seperi itu sudah biasa, tetapi entah kenapa saat saat seperti itu tidak boleh sampai terlewatkan--bagaimana tidak setiap kali Audrey dan guru itu melakukan balap lari setelahnya pasti ada saja hal lucu yang terjadi, entah itu Bu Lilis yang tiba tiba terduduk di tengah koridor, atau Audrey yang memanjat ke atas pohon, bahkan pernah sampai Bu Lilis dan Audrey terjebak dalam satu pohon yang sama, benar benar pemandangan yang sangat menghibur

AudreyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang