(1) Awal :

15.6K 1K 174
                                    

BUK !

Satu pukulan melayang kearah tubuh seorang pria.

Pingsan.

Ditengah derasnya air hujan, seorang pemuda pirang berdiri dengan gagah dan tangguh. Dikelilingi pria-pria yang yang sudah tidak sadarkan diri dengan kondisi mengenaskan.

Pemuda itu menyerigai. Mata biru shappire-nya mendelik kesana kemari.

"Itulah akibatnya jika kalian berani mengganggu ku." Kata pemuda pirang itu dengan seringaiannya.

"Naruto." Kata seorang lelaki bersurai merah. Pemuda yang dipanggil Naruto itu menoleh dan menatap tajam kearah lelaki yang berdiri dihadapannya itu.

"Ada perlu apa kau dengan ku, Sasori?" Tanya Naruto dengan congkak nya.

"Hentikan perkelahian yang tak mengenakkan ini." Kata Sasori lantang. Naruto mendengus."Aku sudah menghentikannya sejak tadi."

"Apa kau tidak bisa menghilangkan kebiasaan buruk mu?" tanya Sasori. Dia miris melihat kelakuan adik kelas sekaligus tetangganya itu.

Naruto menyukai semua olahraga dan beladiri. Semuanya selalu berapa ditingkat tertinggi. Namun, dia melakukannya untuk ... keburukan.

"Buruk apa ?! Aku melakukan ini karena mereka mengganggu ku dan juga orang yang mereka sogok." Kata naruto dengan ketus.

Ia merasa baru saja di perlakukan sebagai seorang penjahat kelas kakap.

"Terserah kau Naruto.." kata Sasori sambil beranjak dari tempat itu. Naruto mendengus marah. Tanpa sadar, dia menyentuh tiang listrik. Dan, sontak saja dia disambar petir.

Ia berteriak keras. Kemudian tak sadarkan diri di tanah. Sasori seperti melihat sambaran petir dari belakang. Merasa heran, ia pun berbalik ke belakang.

Matanya membulat.

"NARUTO!" Teriaknya lalu berlari menuju Naruto yang pingsan.

Jangan tanyakan bagaimana kondisi tubuhnya ketika tersambar petir.

.

.



Sasori sudah menunggu lebih dari 5 jam didepan ruangan pemeriksaan. Dia juga sudah menghubungi orangtua Naruto agar segera datang.

Krieeett!

Pintu terbuka lebar. Menampilkan sosok dokter dengan kemeja panjang bewarna putih.

Dokter keluar dan menghampiri Sasori.

"Apakah anda keluarganya?" Tanya Dokter itu. Tangannya sibuk memegang catatan.

"Tidak, saya kakak kelasnya sekalipun tetangganya. Tapi, saya sudah memberitahu keluarganya untuk segera datang." Jawab Sasori panjang lebar.

"Bagaimana keadaannya, Dok?" Lanjut pemuda berwajah baby face itu.

"Anda ... bisa melihatnya sendiri."kata Dokter. Wajahnya tersirat sesuatu yang mengkhawatirkan. Tak butuh waktu lama, anak itu segera masuk untuk melihat apa yang terjadi.

Diatas ranjang rumah sakit, tertidur seorang gadis cantik dan imut yang tiada tara. Berambut pirang, serta mempunyai 3 kumis lucu di pipi kanan dan kirinya.

Naruto juga mempunyai ciri seperti itu. Namun, seingatnya Naruto adalah seorang seorang lelaki bukan seorang gadis.

"Dok, mana Naruto?"tanya Sasori.

Dokter itu terlihat menghela napas berat.

"Maaf, nak. Gadis itu adalah Naruto. Ia tersambar petir dan memungkinkan adanya efek samping, yang membuatnya berubah gender. Saat saya sedang memeriksanya, tubuhnya terasa panas dan sedikit demi sedikit menciut dan akhirnya seperti ini." Jelas dokter itu.

CHANGE [REMAKE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang